#Special - Lamaran

741 56 0
                                    

"Yoon, apakah pekerjaanmu masih banyak ?" Aku membuka pintu studio Yoon dan hanya memperlihatkan kepalaku kepadanya.

"Pulanglah lebih dulu Sunny, aku akan ketempatmu setelah ini" Yoon memutar kursinya dan tersenyum melihatku.

"Baiklah, aku akan masak hari ini" aku mengangguk dan memikirkan hal yang akan aku lakukan dirumah.

"Sunny, kita akan makan malam diluar, jadi kamu bersiap saja nanti" Yoon buru-buru mengatakan sebelum aku menutup pintu.

"Apa ? makan malam diluar ?" Aku kembali memastikan perkataan Yoon.

"Iyah sayang, jadi dandanlah yang cantik hari ini untuku" Yoon datang menghampiriku kedekat pintu dan mengusap kepalaku.

Sepanjang perjalanan pulang aku memikirkan kembali alasan Yoon mengajaku makan diluar dan menyuruhku dandan yang cantik, akhirnya aku hanya berfikir kami akan menghadiri sebuah pertemuan makan malam bersama rekan bisnisnya.

Saat tiba dirumah, aku terkejut melihat sebuah gaun onepiece hitam selutut yang sangat elegan lengkap dengan heels dan aksesorisnya terletak diatas kasurku, aku yang tersenyum senangpun jadi menantikan makan malam apa yang akan kami hadiri kali ini.

Tepat saat jam janjian seorang BG datang menjemputku kerumah, aku yang tidak melihat Yoon heran dan mencoba bertanya kepada pria yang menjeputku, tapi dia hanya tersenyum dan mengatakan "Sebentar lagi nona akan tau".

Aku tiba disebuah hotel mewah dipusat kota seoul, saat aku turun dari mobil tampak seorang wanita menyapa dan berkata akan memanduku sampai ke restoran.

Restoranya terletak dilantai 35 gedung ini dan aku sudah membayangkan pemandangan indah yang akan aku temui.

Saat tiba didepan pintu restoran, wanita tadi mengatakan kalau aku harus masuk kedalam sendirian, dan saat penjaga pintu membuka pintu yang terlihat didalamnya hanyalah ruangan yang gelap.

Dengan ragu aku masuk kedalam dengan langlah pelan, dari belakang pintupin ditutup kembali.

Tepat saat pintu tertutup, sebuah lampu sorot menyinari seseorang di ujung ruangan dengan pemandangan Kota Seoul dibelakanya, dia adalah Yoon yang sedang duduk dengan gitarnya, sambil tersenyum dia menyuruhku untuk tetap berdiri ditempatku, Yoon mulai memainkan gitarnya dan memulai pertunjukanya.

Maktub - Merry Me

Aku tersenyum senang melihat Yoon bernyanyi sambil memainkan gitarnya, ditengah lagu Yoon bernyanyi sambil melangkah menghampiriku, dan betapa terkejutnya aku melihat jalan didepanku pun mulai mengeluarkan cahaya biru seperti sedang memberiku petunjuk untuk maju.

Aku melangkah pelan menghampiri Yoon yang juga sedang menghampiriku, saat kami bertemu tepat sekali Yoon telah menyelesaikan lagunya dan tersenyum senang sambil menatapku dalam.

"Sunny, ini kejutan, aku harap kau menikmatinya" Yoon terus menatapku dalam.

"ini benar-benar mengejutkanku Yoon" aku tersenyum senang melihat Yoon yang kini memegang kedua tanganku.

Tiba-tiba Yoon menurunkan satu kakinya didepanku dan mengambil sesuatu disaku celananya, sebuah kotak yang sudah bisaku tebak isinya nampak terbuka dengan pelan dan memperlihatkan sebuah cincin manis dengan taburan berlian.

"Sunny, maukah kau menikah denganku ? Yoon tersenyum menatapku dari bawah dan membuat jantungku berdebar kencang.

"Tentu Yoon, aku mau" Jelas aku menjawab dengan senang hati lamaran Yoon yang begitu spesial ini.

Tiba-tiba seluruh lampu diruangan itu menyala, aku terkejut karena tampak banyak sekali orang yang hadir menyaksikan moment ini, mereka langsung serentak bertepuk tangan, Yoon mengambil cincin dan melekatkanya dijari manis tangan kiriku, dia mengangkat tanganku dan menunjukanya ke orang-orang sekelilingnya membuatku sedikit malu.

"Yoon aku tak menyangka kau akan seromantis ini mengadakan acara lamaran" aku berdansa bersama Yoon di lantai dansa setelah acara lamaran berlangsung.

"Bukankah kau selalu menanyakan cincin ini Sunny ?" Yoon menatapku sambil tersenyum puas

"Aku hanya mengodamu Yoon, dan kejutan ini tidak terlihat seperti dirimu" aku tertawa kecil sambil berbisik disamping Yoon.

"Ini semua disiapkan V dan Jimin, kata mereka aku harus memberikanmu lamaran yang layak" Yoon tertawa sambil menahan malu setelah melihatku.

"Aku tak pernah mempermasalahkanya Yoon, tapi terima kasih sayang" aku mencium bibir Yoon sekali dan melanjutkan dansa kami.

Malam itu sangat special, aku bahkan tidak pernah membayangkan Yoon akan mengadakan acara khusus untuk melamarku, dia mengundang seluruh orang diperusahaan dan teman-temanya.

My Yoon is Idol - Min Yoon GiTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon