#35. Panas

1.3K 82 5
                                    

Yoon menggendongku yang mulai lelah seperti tuan putri menuju kamar, membaringkanku dengan pelan diatas kasur, setelah itu dia berbalik menutup pintu dan menguncinya.

Aku duduk menghadap Yoon, setelah dia mengunci pintu Yoon ikut duduk dihadapanku.

"Sunny, apakah aku benar-benar boleh memilikimu seutuhnya ?"
Yoon menggengam kedua tanganku erat.

"Asal kau berjanji tidak akan meninggalkanku Yoon" aku terus menatap Yoon tersenyum.

"Apa tidak masalah kau korbankan keyakinanmu demi aku ?" Yoon masih bertanya cemas kepadaku.

"Kau tau Yoon, bahkan sebelum kau hadir dihidupku, aku sudah tak memikirkanya. aku terlalu sibuk bersedih hingga memutuskan tak memikirkanya lagi"

Aku melepaskan satu tanganku dan membelai pipi Yoon pelan,memandangnya sambil tersneyum.

"Sekarang hidupku kembali terang berkat keberadaanmu Yoon, aku tak masalah mengorbankan apapun demi bersamamu"

Yoon tersenyum, salah satu tanganya berpindah menyentuh leherku melewati sela-sela rambut dan memegang lembut kepalaku.

Yoon mendekatkan wajahnya dan mulai menciumku pelan tapi begitu hangat, aku seketika memejamkan mata dan hanyut kedalam kehangatan bibir Yoon,

Yoon bersikap sangat lembut, hingga dia mulai memainkan lidahnya menyelusuri sela-sela mulutku, menghujaniku dengan kecupan lembut juga basah dan kamipun beradu lidah sambil terus bercumbu hingga nafas kami mulai tersengal-sengal.

Yoon dengan pelan menarik pinggangku mendekati tubuhnya dengan satu tanganya yang lain, membuat kakiku kembali melingkari pinggang Yoon.

Yoon berhenti sejenak melihatku yang hampir kehabisan nafas, dia mulai membenamkan lagi kepalanya dileherku, menjamah setiap inci sela2 leherku, mengecupnya lembut dan beberapa kali kasar hingga menciptakan tanda merah.

Aku yang mulai mendesah tak kuasa menahannya karena kini Yoon sedang dengan bebas melumat habis daerah sensitifku, bahkan sudah beberapa tanda dia hadirkan disana.

Tubuhku mulai panas, Yoon mulai agresif dengan ciumanya, dia membaringkanku yang pasrah di atas tempat tidur.

Yoon mulai meraba bagian pinggang berlanjut ke perutku dengan lembut, memasukan jari-jarinya yang terasa dingin kebawah bajuku dan sambil terus membelai sampai kepunggungku dan seketika Yoon merobek bajuku menjadi dua.

Kami berhenti sejenak sambil mengambil nafas, aku menatap Yoon dan tersenyum melihat ekpresinya yang terlihat sangat seksi, tatapanya yang tajam seakan-akan bersiap untuk kembali menerkamku.

"Sunny, aku sungguh mencintaimu" Yoon menatapku sambil mengatakannya dengan suara beratnya yang ter engah-engah karena mulai susah bernafas.

"Aku juga sangat mencintaimu Yoon" Setelah aku mengatakan itu, aku meraih kepala Yoon yang tubuhnya kini berada diatas tubuhku, dan Yoon mulai mencumbu bibirku lagi.

Yoon memengang kedua tanganku dengan satu tanganya keatas kepalaku, sambil terus menciumku di mulai pelan-pelan bibir Yoon turun keleher, tanganya yang satu melepaskan pelindung gunung kembarku, dan setelah terbuka kecupan Yoon turun menguasai kedua gunung kembarku sambil meremas-remasnya dengan satu tangan lainya.

My Yoon is Idol - Min Yoon GiWhere stories live. Discover now