#38. Gigih

743 76 1
                                    

Matahari bersinar terik menyilaukan mataku yang terbaring bersama Ji Eun di sofa, aku mendengar suara ribut dari arah dapur dan mencoba mengintip sambil menyingkirkan Ji Eun yang sedikit menimpaku.

"Apa itu kau Yoon?" Aku mencoba kembali memastikan penglihatanku setelah berhasil duduk.

"Iyah, aku baru datang sejam yang lalu" Yoon datang menghampiriku dan memberikanku segelas air.

"apa yang kau masak ?" aku bertanya sebelum mulai meminum air yang diberikan Yoon.

"Haejangguk, bangunkan mereka dan makanlah bersama" Yoon kembali kedapur untuk bersiap menyajikan sup pereda mabuk kepada kami.

Setelah berhasil membangunkan Ji Eun dan Go Shim dengan susah payah, kami ber4 duduk dimeja makan menikmati sarapan yang telah dihidangkan oleh Yoon.

"Wah Oppa, sup ini sangat nikmat" Ji Eun berteriak senang setelah menyicipi masakan buatan Yoon.

"Dia memang koki yang handal, bahkan aku tak bisa mengalahkanya" Aku tersenyum melihat Yoon yang sibuk dengan makananya.

"Apa semalam pesta kalian menyenangkan ?" Yoon yang masih sibuk makan bertanya sambil melihat Ji Eun.

"Tadi malam sangat menyenangkan oppa" Ji Eun menjawab senang sambil memberikan kedua jempolnya ke hadapan Yoon.

"Sangat menyenangkan sebelum pria itu datang" Tiba-tiba Go Shim menjawab pelan mengerutu sendiri sambil memakan supnya.

Ji Eun buru-buru mencubit paha Go Shim sebelum dia mulai melanjutkan perkataanya

"Apa kau masih mabuk sayang?" dan menepuk2 punggungnya sambil membesarkan kedua bola mengarahkan kepada Go Shim.

Aku terdiam kaget, dan melirik kearah Yoon, tampak dia juga diam memperhatikan Go Shim dan juga Ji Eun, tapi setelah itu Yoon kembali sibuk memakan makananya, dan setelah terdiam beberapa saat kamipun mulai membicarakan hal lain.

Ji Eun dan Go Shim sudah pulang, aku yang mandi setelah beberes rumah dibantu Yoon sedang sibuk menggunakan skincare didepan meja riasku, Yoon masuk kekamar dan duduk ditepi kasur menghadap kepadaku.

"Apa ada sesuatu terjadi semalam Sunny ?" Yoon mulai bertanya sambil menatapku dingin.

Aku diam sejenak menyelesaikan skincare rutinku dan memutar duduk menghadap Yoon.

"Aku harap kau tidak marah Yoon, semalam memang terjadi sesuatu dan itu bukan kehendakku"

"Ceritakan" Yoon langsung memperbaiki posisi duduknya tegap, siap mendengar segala penjelasan.

Aku menceritakan seluruhnya kepada Yoon, walau tampak muka dingin Yoon masih tidak mengeluarkan ekpresi apapun, tapi aku sempat melirik tanganya yang mengepal seperti sedang menahan amarahnya.

"Sial !! bagaimana bisa pria itu tiba-tiba datang rumahmu" Yoon memukul kasur kesal setelah selesai mendengarku bercerita.

aku menunduk merasa bersalah, tapi ini benar-benar bukan salahku, aku hanya takut Yoon salah paham dengan situasi ini.

"Apa kau masih berkomunikasi denganya Sunny ?" Yoon bertanya sedikit membentak sambil menatapku tajam, dan itu membuatku hampir menangis melihatnya.

"Tidak Yoon, setelah pertemuan terkhir kami, aku bahkan memblock nomornya sampai sekarang" Aku memegang tangan kiri Yoon dengan kedua tanganku berharap bisa menenangkanya.

Yoon berdiri, mendekat kepadaku dan memeluku karena melihat mukaku merah seperti ingin menangis.
"Maafkan aku Sunny, tak seharusnya aku membentakmu, ini bukan salahmu"

My Yoon is Idol - Min Yoon GiWhere stories live. Discover now