#17. Sasaeng

1K 101 2
                                    

Hari semakin gelap, aku masih berada di rumah persembunyian Yoon, kami mengobrol sambil membuat beberapa masakan untuk makan malam, lebih tepatnya Yoon yang masak aku yang menemaninya mengobrol.

Sesaat setelah makan Yoon mengatakan padaku untuk tidak pulang malam ini, katanya akan banyak wartawan disana hingga larut dan itu akan sangat bising, tapi tentu saja aku menolaknya.

Sambil mencuci peralatan makan aku bertanya kepada Yoon.

"Bukankah akan lebih mencurigakan kalau aku tak kembali, beberapa wartawan sempat memotretku tadi"

"Apa kau akan berubah pikiran bila aku katakan yang sebenarnya ?" Yoon menjawab sambil memandangku dari meja makan.

Setelah mencuci aku dan Yoon duduk
di sofa depan tv, Yoon menceritakan bahwa awal mulai masalah ini adalah dari seorang sasaeng.

Orang itu mengancam akan menyebarkan foto dan identitasmu ke publik, tapi pihak perusahaan mencoba berdiskusi dengan orang itu untuk menutupi semuanya, dan beralasan aku hanya seorang kerabat jauh yang baru menetap di Seoul.

Ternyata selama ini Yoon telah di ikutin oleh seorang sasaeng, dan dengan mengancam pihak perusahaan dia mencoba mendapatkan keuntungan didalamnya.

Malam itu sesampai tiba didepan gedung Yoon memutuskan tidak membangunkanku dan ikut tidur didalam mobil, tapi sasaeng itu berangkapan bahwa telah terjadi sesuatu antara aku dan Yoon didalam mobil hingga kami tak kunjung keluar setelah tiba.

Mungkin karna sikap posesifnya dan sangat cemburu padaku, dia menyebarkan beberapa foto miliknya dimana wajahku tidak terlihat jelas, dengan tujuan untuk mengancamku dan itu dia lakukan tanpa diketahui oleh perusahaan.

Yoon juga melakukan kesalahan malam itu, karena terburu-buru mengikutiku dia langsung pergi menggunakan mobil pribadinya yang sudah diketahui publik, padahal harusnya Yoon memiliki beberapa mobil pribadi lainya.

Aku terdiam takjup dengan cerita Yoon
"Jadi sasaeng itu nyata ?" aku mencoba memastikan hal yang meragukan pikiranku.

"Kau pikir itu hanya lelucon diantara para artis" jawab Yoon terlihat kesal.

"Maafkan aku Yoon, sepertinya aku membuatmu berada dalam masalah" aku mengepalkan tangan dan memandang lesu Yoon.

"Itu bukan salahmu Sunny, hanya saja banyak hal buruk yang akan menimpamu bisa identitasmu diketaui oleh publik" Yoon mencoba memberi penjelasan.

"Tapi aku tetap harus kembali Yoon" Jawabku tegas kepada Yoon

"Sunny" dia mencoba membesarkan matanya kepadaku.

"Bayangkan kalau sasaeng itu masih berada dilingkunganku Yoon, dia melihatku keluar tapi tidak melihatku pulang, itu akan sangat mencurigakan" Aku mencoba menjelaskanya dengan tenang dan Yoon hanya terdiam menatapku

"Bagaimana kalau dia mulai bertindak lagi, saat dia resah karna tidak melihatku pulang Yoon ?" aku mencoba meyakinkan Yoon lebih lembut.

"Aku tak bisa menang darimu Sunny" Yoon mengalikan pandangnya dan telihat kesal.

"Baiklah mari bersiap untuk pulang" Aku bangkit dan merapikan belanjaanku yang tinggal setengah.

"Aku akan mengantarmu Sunny" Yoon bersiap berdiri

"kau gila Yoon, bagaimana kalau ada yang melihatnya lagi?" spontan aku berteriak membuat Yoon kaget. "aku pulang dengan taksi, berikan aku ongkos" aku tersenyum dan menyodorkan tanganku kepada Yoon.

"Wah bagaimana bisa kau bersikeras pulang sendiri tapi meminta ongkos kepadaku Sunny" Yoon mulai tertawa dan meledekku.

"Itu karna kau yang tiba-tiba menculiku kemari, aku sudah merasa berada di dalam sebuah drama" membalas perkataan Yoon.

My Yoon is Idol - Min Yoon GiWhere stories live. Discover now