#8. Bertemu

1.1K 109 1
                                    

"Eonnie, apa kau mendengarku" Ji Eun menepuk pundakku.

"Aah apa yang kau bilang tadi" Jawabku dengan bingung kepada Ji Eun.

"Aku tak mengatakan apapun Eonnie, aku baru saja memanggilmu" jawab Ji Eun dengan nada kesal.

"Maafkan aku Ji Eun, aku sedang memikirkan sesuatu" Aku menjawab lemas sambil merapikan buku dihadapanku.

"Apa yang kau pikirkan Eonnie ?, apa kau sudah mempertimbangkan untuk bertemu pria yang aku katakan waktu itu?" Ji Eun memegang kedua pipiku dan menghadapkanya ke wajahnya.

"Aku sungguh tidak tertarik Ji Eun" aku melepaskan tangannya dan kembali merapikan buku kedalam tas.

"Apa itu gara-gara Yoon ?" Ji Eun semakin penasaran setelah aku terdiam sejenak.

"Aku dan dia hanya berteman Ji Eun" aku menutup matanya yang mulai memelototiku.

"Tidak ada seorang teman yang langsung berlari padamu saat kau menelfonya Eonnie" Ji Eun menyingkirkan tanganku dan terlihat kesal lagi.

"Ada dong, dia kini ada dihadapanku" aku mencubit pipiya dan tersenyum kepadanya.

Tidak terasa sudah masuk bulan Oktober tahun ini, aku bahkan tidak sadar semester ini akan segera berakhir dan konser yang aku tunggu-tunggu itu minggu depan.

Yoon semakin sibuk dan mulai lama membalas pesanku, aku tau betul dia pasti akan lebih banyak menghabiskan waktu diruang latihan dari pada memegang ponsel karna jadwal konsernya sudah semakin dekat, tapi dia tetap datang saat aku menelfonya malam setelah pulang minum-minum.

Malam ini aku berjanji akan menemui Yoon di taman dekat tempat tinggalku, dia membantuku untuk membeli tiket konser dan menukarkanya jadi dia harus memberikanya padaku malam ini.

Aku menunggu disebuah kursi menghadap taman yang sepi, wajar sekali karna sekarang sudah pukul 11.00 maka tidak ada anak-anak yang akan bermain disini. 

Taman ini begitu sepi tapi tidak gelap, beberapa lampu taman menyala dengan baik, dan aku dapat melihat sesosok laki-laki dengan menggunakan jaket hijau baju putih dan pasti dengan topi dan maskernya berjalan menuju ke arahku.

"Apa kau sudah lama menunggu ?" Yoon bertanya dan langsung duduk disebelahku.

"Aku baru sampai" Jawabku bohong, padahal aku sudah duduk hampir 1 jam disini.

"Maafkan aku, latihanku...." Yoon terdiam sejenak,
"Pekerjaanku menumpuk, aku harus menyelesaikanya sebelum kemari" dia melanjutkan kata-katanya.

"Tak masalah Yoon, yang penting kau sudah tiba disini, jadi aku tak perlu mendirikan kemah untuk menunggumu" aku menjawab sambil tertawa kecil

Yoon memberikan sebuah amplop besar kepadaku, dia berkata didalamnya sudah ada tiket masuk dan juga berbagai macam vocer, dia juga mengaku mengenal panitia penyelenggara acaranya sehingga dia bisa menukar tiketnya menjadi VVIP.

Aku yang pura-pura kaget dengan perkataannya membuka amplop dan memeriksa isinya, didalam terdapat sebuah tiket VVIP dan atribut serta vocer. aku memasang expresi terkejut agar Yoon tidak mencurigaiku.

"Wah hebaat, aku akan duduk dibangku paling depan dekat dengan panggung" sambil terus memeriksa isi amplop.

"Anggap ini sebagai rasa bersalahku karena tidak bisa menemanimu Sunny" Yoon memandangku dengan hangat.

"Tak masalah Yoon, aku bisa melihat idolaku Suga dengan sangat dekat nanti, jadi tanpa kau pun tak masalah" jawabku sambil meledek dan mencibirnya.

"Aaaa ... ternyata idolamu lebih berharga dari pada temanmu ya" terlihat jelas dia sedikit merajuk

My Yoon is Idol - Min Yoon GiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang