#45. Bahagia - 'End'

1K 62 2
                                    

Seperti beberapa hari lalu, aku kembali menyiapkan masakan untuk dibawa ke tempat Yoon, dia yang masih sibuk dengan lagu-lagunya terus membuatku kawatir.

Saat tiba disana seperti biasa Yoon Sibuk dengan pekerjaannya dan aku selalu berusaha untuk terus memaksanya makan sebelum melanjutkan pekerjaanku kembali.

"Yoon apa kau sangat sibuk ?" aku bertanya pelan kepada Yoon yang sedang memakan makananya.

"maafkan aku Sunny, pekerjaanku sangat banyak" Yoon memelas menatapku sedih.

"Ada hal penting yang harus aku katakan kepadamu" Aku tersenyum dengan kedua mataku sambil menatap Yoon.

"Katakan sekarang" Yoon yang penasaran memaksaku mengatakanya sambil makan.

"Aku takut kau tersedak nantinya" aku tertawa kecil sambil menutup mulutku dengan tangan.

Yoon tiba-tiba berhenti makan, duduk menghadap kepadaku dan memegang kedua tanganku
"Katakan sekarang Sunny" Yoon yang terlihat penasaran membesarkan kedua matanya dan menatapku.

"Yoon" aku terdiam sejenak dan tersneyum "Ayo kita menikah" dan melanjutkan kata-kataku sambil tersenyum senang.

"Sungguh Sunny?" Yoon yang kaget memegang kedua lenganku sambil tersenyum gembira, setelah itu dia memelukku eraat.

"Jadi mana cincinku ?" aku tertawa melihat tingkah Yoon yang kebingungan, karna momen yang mendadak ini.

"Hei Sunny, bukankah barusan kau yang melamarku" Yoon tertawa mecubit kedua pipiku geram, dan kamipun tertawa bersama.

Setelah itu aku juga menceritakan kepada Yoon tentang tawaran kerja yang ditawarkan Pd Nim kepadaku, serta keputusanku yang menolak tawaran menjadi dosen dikampus, tapi aku tetap ikut dibeberapa penelitian hingga nantinya bisa menjadi dosen lepas.

Awalnya Yoon tampak tak senang karena aku tetap memilih untuk bekerja, tapi aku mencoba meyakinkanya kalau aku akan sangat gelisah bisa hanya berdiam diri dirumah.

Aku mulai bekerja di HYBE sepekan setelah aku memberitaukanya kepada Yoon, sejak itu kami jadi lebih sering bersama diwaktu istirahat, tapi Yoon tetap menyuruhku pulang tepat waktu walau dia tetap harus lembur berada di studionya.

Konser tour BTS kali ini akan diawali akhir musim gugur tahun ini, hingga disela-sela pekerjaan dan latihan Yoon yang padat kami mempersiapkan pernikahan sederhana dibantu WO sebulan sebelum konser pertama dilangsungkan di Korea.

Saat aku mencoba gaun pengantinku bersama Yoon, bahkan kami harus melakukanya diluar jam kerja butik itu karena jadwal Yoon yang sangat padat.

Saat tirai dibuka.
"Bagaimana Yoon ?" aku tersenyum memegang sebuket bunga berdiri didepanya saat mencoba gaun pengantinku.

"Waah... kau tampak seperti bidadari Sunny" Yoon memujiku sambil menepuk kedua tanganya.

"Yoon, kau sudah mengatakan hal yang sama untuk 3 gaun sebelum ini" Aku yang kesal mendengar pujianya mulai mengerutu.

"Tapi kau benar-benar cantik Sunny" Yoon yang heran karena aku kesal berdiri menghampiriku.

"Tak bisakah kau lebih objektif Yoon, kita sedang memilih gaun" Aku yang kesal menepuk buket bungan itu ke dadanya.

"Sunny, aku melihatmu dengan hatiku, bukan otakku" Yoon mengelus pipiku lembut tapi kata-katanya tambah membuatku kesal.

"Sudah lah, aku mau ganti baju" Aku berbalik memunggungi Yoon yang tertawa melihat tingkah kesalku yang menurutnya mengemaskan.

***

Seperti yang telah direncanakan, aku menikah dengan Yoon sebelum tournya dimulai, hingga setelah itu aku bisa ikut kemanpun Yoon pergi sebagai karyawan perusahaan yang sama,

My Yoon is Idol - Min Yoon GiWhere stories live. Discover now