01

24K 1.7K 22
                                    

"Berlutut lo!"

Panas terik sinar matahari tidak membuat segerombolan siswa dan siswi yang berada di lapangan beranjak pergi . Tontonan yang disajikan kali ini benar-benar sangat menarik, pikir mereka.

"Jilat sepatu gue."

Seorang laki-laki dengan seragam putih abu nya yang terkesan tidak mencerminkan peraturan memberikan pertunjukannya di tengah lapangan. Sebut saja ia sebagai pemeran utamanya.

"Lo kan 'si penguasa sekolah' masa kagak berani?"

Sang korban yang nyatanya disebut-sebut sebagai penguasa sekolah ini , malah dibuat tidak berkutik sama sekali olehnya.

"Mental yang kemaren-kemaren dikemanain? Diginiin sama gue aja lo udah gemeteran kaya gitu."

"Ck, udahlah sikat aja." Sahut orang disebelahnya.

"Gue tunggu 5 detik dari sekarang, lo harus jilat sepatu gue."

"1..."

"2..."

"3..."

"4...."

"5...."

Teng

Waktu habis.

Kesabaran 'si pemeran utama' telah habis sekarang. Ia mengapit dagu sang korban dengan keras hingga terdengar suara ringisan.

"hah....lo gak ngehargain kita? kita disini udah panas-panasan demi nunggu lo doang." Ucapnya dengan wajah sok melas.

"Sialan."

"Gue gak nyuruh lo buat ngumpat. Lo cuma perlu jawab pertanyaan gue!"

"......"

"Disuruh jilat sepatu gue gak bisa, sekarang disuruh jawab pertanyaan gampang juga kagak bisa. Lo itu bisanya apaansih? Jadi julukan lo cuma nama doang?

"......"

"Gak asik banget sih lo, mental ta-"

"SIALAN LO KIEL."

Sang pemilik nama yang mendengar itu tersenyum. Akhirnya, pancingannya termakan juga.

"Gue bakal bunuh lo Kiel." Gumamnya.

Sang korban yang tadi dipermalukan itu, mengambil sesuatu disakunya saat pria yang kita sebut Kiel sedang sedikit lengah.

JLEB

Pisau tertancap sempurna di perut Kiel. Darah mengalir keluar dari perutnya.

"L-lo...uhuk..uhuk." Kiel mengeluarkan banyak darah dari mulutnya.

Kerumunan yang tadi menonton merekapun terlihat sangat panik dan takut. Mereka teriak dan keadaan menjadi ricuh.

"Itu bal—oh bukan, lebih tepatnya hadiah dari gue."

Kiel menatap orang yang menusuknya, "h-hadiah yang m-mengejutkan..."

Bruk!

Tubuh Kiel tumbang dengan kedua matanya yang perlahan menutup.

BERANDALNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ