29

4.3K 508 3
                                    

"Yang mulia!" Seruan dari beberapa prajurit menyambut kedatangan Arsalan begitu ia sampai di sebuah padang rumput yang cukup luas. Surai hitamnya berterbangan terhembus angin yang cukup kencang, kedua iris merahnya menghunus tajam menatap kedepan dengan pandangan yang datar dan dingin.

Cring

Cring

Cring

Bunyi lonceng kecil yang berada di pedang Arsalan menemani setiap langkahnya. Kedua anting berbentuk pedang yang terpasang di kedua telinganya ikut bergoyang seiring ia berjalan kedepan, jubah hitamnya membuatnya terlihat gagah dan berwibawa.

"Kyree." Suara dingin Arsalan membuat suasana disekitarnya sunyi.

"Ya, yang mulia." Ucap Kyree yang berdiri di belakang Arsalan.

Arsalan tidak melanjutkan perkataannya, ia berjalan kedepan menuju bunga mawar merah yang berduri didepan sana. Salah satu tangannya memegang batang mawar itu dan mencabutnya begitu saja tanpa mempedulikan telapak tangannya yang sudah berdarah karena terkena duri. Kyree dan prajurit lainnya hanya terdiam berdiri disana menunggu ucapan Arsalan selanjutnya.

"Aku tidak suka bunga ini." Gumam Arsalan sembari memperhatikan darah yang menetes dari telapak tangannya.

Tes

Tes

wushh

Rerumputan hijau yang berada disekitar Arsalan terbakar begitu saja begitu darah yang menetes dari telapak tangannya jatuh mengenai rerumputan dibawah.

Kyree dan semua prajurit yang ada disana masih terdiam memperhatikan. Mereka tahu, mereka sudah tahu bahwa raja mereka bukanlah makhluk biasa yang seharusnya tidak hidup di dunia serapuh ini.

Sring

Arsalan mengangkat pedangnya keatas dengan darah yang masih menetes dari telapak tangannya. Bunga mawar yang ia pegang sudah hangus terbakar habis dan menghilang terhembus angin. Kedua iris merahnya menatap semua prajuritnya dengan seringai miliknya.

"Bunga mawar itu adalah Rounette!" Ucap Arsalan tegas.

"Mereka semua akan hancur ditangan kita!" Teriak Arsalan.

"Kita akan keluar dari sini secara paksa!" Begitu Arsalan mengucapkan kalimat terakhirnya, seruan dari semua prajuritnya ikut terdengar.

Sring

Sring

Sring

Mereka semua mengangkat pedangnya keatas dengan semangat.

"KITA SEMUA AKAN MENGAHANCURKAN ROUNETTE!"

"MEREKA SEMUA AKAN TERBAKAR DITANGAN KITA!"

Padang rumput yang awalnya hijau itu terbakar habis menyisakan kobaran api, langit biru dan awan-awan putih tergantikan dengan langit hitam dan petir yang menggelegar diatas sana. Semua hewan mati, sungai jernih yang berisikan ikan berubah menjadi merah darah. Semuanya, semuanya menghilang begitu saja ketika perasaan dendam yang besar menguar dari mereka semua.

Semua prajurit berubah wujud menjadi jiwa lain yang mereka miliki masing-masing.

Kyree berjalan mendekati Arsalan. "Yang mulia." Panggil Kyree.

Arsalan menatap Kyree yang berada tidak jauh didepannya, bisa ia lihat kedua mata Kyree yang berubah menjadi merah dan kedua telinga serigala yang tumbuh dikepala Kyree, juga kedua taring Kyree yang tajam mencuat keluar.

Arsalan menyeringai, "Bukankah ini menyenangkan, Kyree."

Kyree mendesis, "Ah...tentu saja yang mulia."

BERANDALWhere stories live. Discover now