36

2.3K 242 0
                                    

Tuk tuk tuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tuk tuk tuk

Suara ketukan jari pada meja terasa sangat kencang karena suasana ruangan yang sangat sunyi.

"Dari awal kau sudah salah melangkah Rhory." Ucap seorang pria berambut hitam legam, kedua mata beriris merah yang menghunus dengan tajam, juga anting berbandul pedang yang menggantung di salah satu telinga kirinya.

"Hanya kau yang bisa menyentuh jiwa Arsalan? Bodoh." Lanjutnya.

Pria itu menyugar rambutnya kebelakang. Wajah tampannya semakin menguar dengan rahang tajam yang ia miliki.

Suara ketukan jarinya berhenti membuat suasana sekitarnya semakin mencekam.

"Penebusan dosa? Kau sebut itu dengan penebusan dosa?!"

Brak

Kedua mata itu berkilat tajam, "Arsalan Zedkiel Khrysaor hanya ada satu! Jadi, berhentilah bermimpi para manusia bodoh! Kalian hanyalah boneka mainanku!"

Prang

Gelas berisi wine itu pecah berceceran di lantai. Kedua tangan pria itu mengepal erat hingga kukunya menusuk kulit dan mengeluarkan darah.

"Akulah Arsalan Zedkiel Khrysaor yang asli!"

***

"Arghhh."

"T-tolong...."

"K-keluarkan a-aku dari sini..."

"Arghh..a-aku m-mohon..."

"A-ampuni a-aku.."

Di salah satu sel penjara bawah tanah, terlihat seorang lelaki dengan tubuh yang kotor dan penuh luka juga darah yang terlihat masih menetes keluar dari lukanya yang masih basah. Terlihat anting berbandul pedang di telinga kanannya yang sudah terkena percikan darahnya sendiri. Lelaki itu sibuk memejamkan kedua matanya dengan erat dan menutup kedua telinganya dengan tangannya yang terlihat gemetar.

"J-jangan d-datang..." Gumamnya dengan bibir gemetar.

"Hiks..a-aku hanya ingin p-pulang..."

Tap tap tap

Trang

"Arsalan Zedkiel Khrysaor?"

Bocah lelaki itu mengangkat kepalanya pelan.

Deg

"I-iblis..."

Pria itu tersenyum lebar. Kedua matanya fokus menatap bocah lelaki dihadapannya yang meringkuk.

"Kau menyebutku iblis? Jahat sekali." Ucapnya dengan candaan.

"P-pergi.."

Pria itu sedikit mengalihkan pandangannya dan terkekeh. Lalu ia kembali menatap bocah lelaki itu dengan senyuman manisnya.

BERANDALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang