37

2.3K 251 6
                                    

"Ibu, kemana ayah pergi?" Tanya seorang anak laki-laki

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ibu, kemana ayah pergi?" Tanya seorang anak laki-laki.

"A-ayah sedang pergi mencari uang untuk kita sayang." Sang ibu menjawab dengan nada yang sedikit gugup.

"Ah! Apakah dengan begitu aku bisa membeli mainan?"

Sang ibu yang mendengar pertanyaan sang anak mengangguk kecil dengan senyuman sendunya.

Bocah laki-laki itu lalu tersenyum dengan lebar, "Kalau begitu, aku akan menunggu ayah dengan sabar ibu!" Ucapnya antusias.

Sang ibu mengusap pucuk kepala sang anak, "hum, kau harus menjadi anak yang baik Arsalan."

Bocah bernama Arsalan itu mengangguk dengan semangat lalu memeluk ibunya, "Aku akan menjadi anak yang baik demi ayah dan ibu."

Dengan kedua tangan yang gemetar, sang ibu membalas pelukan sang anak erat. Tetes demi tetes air mata keluar dari kedua mata wanita cantik yang terlihat kurus itu. Ia menahan tangisnya dengan erat agar sang anak tidak mendengarnya.

"Maafkan ibu." Batinnya dengan lirih.

Beberapa tahun kemudian.

"Selamat ulang tahun sayang." Ucap seorang wanita kepada anaknya yang sedari tadi hanya menatap keluar jendela memandangi langit mendung dan rintik hujan.

"Ibu, apa ayah akan pulang hari ini?" Tanyanya tanpa mengalihkan pandangannya dari luar jendela.

Sang ibu terdiam, ia bingung harus memberi alasan apalagi pada anaknya. Sudah hampir 5 tahun ia membohongi Arsalan tentang ayahnya. Bahkan sekarang anak itu sudah berumur 10 tahun dan masih terus menanyakan kapan ayahnya akan pulang. Padahal, ia tahu bahwa pria itu tidak akan pernah kembali pada mereka. Arsalan belum cukup dewasa untuk ia beritahu permasalahannya.

"Nak, lihatlah ibu membawa apa?" Ucap sang ibu mencoba mengalihkan perhatian Arsalan.

Bocah lelaki itu membalikkan badannya, ia melihat sang ibu membawa satu potong roti dengan lilin sederhana diatasnya.

"Buatlah permohonan lalu tiup lilinnya," Ucap sang ibu dengan senyumannya.

Arsalan mendekat pada sang ibu, ia menatap wanita cantik yang sayangnya kurus dengan kulit yang kusam karena tidak terawat itu dengan senyuman manisnya. Arsalan menutup kedua matanya dengan kedua tangan yang berada di depan dadanya untuk berdoa. Ia lalu membuka matanya dan meniup lilin itu pelan.

"Terima kasih ibu." Ucap Arsalan.

Sang ibu lalu memeluk Arsalan dengan erat, "Sama-sama sayang." Ibu harap, saat waktunya tiba nanti kau akan tetap menjadi anak ibu yang selalu tersenyum dan kuat dalam menghadapi apapun.

4 tahun kemudian.

"Ibu aku membawa banyak ikan, lihatlah!" Ucap Arsalan dengan bersemangat sembari berlari menuju rumahnya yang ada di depan sana.

BERANDALWhere stories live. Discover now