28

4.8K 547 12
                                    

Arsalan terdiam begitu selesai mendengar cerita dari Rhory. Ia sedikit mendongak untuk menatap pria disampingnya itu.

“Papa, siapa sebenarnya Calix?” Tanya Arsalan yang masih mengenggam tangan Rhory.

“Dia Khrysaor atau dewa dunia bawah? Apa jangan-jangan keduanya?!” Arsalan bertanya lagi sembari mendongak untuk menatap wajah Rhory.

Rhory yang mendengar itu tersenyum, ia mengusap pucuk kepala Arsalan lembut.

“Kau pasti tahu bahwa Khrysaor memiliki sihir yang berhubungan dengan jiwa bukan?” Ucap Rhory.

Arsalan mengangguk.

“Dewa dunia bawah adalah jiwa lain dari Calix, salah satu kekuatan keturunan Khrysaor yang Calix miliki.” Jelas Rhory.

Kedua mata Arsalan membelalak. Sedangkan Rhory terkekeh melihat itu.

“Sepertinya anak papa ini baru saja mengetahuinya dengan jelas.” Rhory menunduk lalu mengecup kening Arsalan lembut.

Arsalan mengerjapkan kedua matanya, “Apa aku juga memilikinya?” Gumam Arsalan .

“Kau memilikinya.” Sahut Rhory yang mendengar gumaman kecil Arsalan.

Arsalan sontak menatap kedua mata Rhory dengan raut penasaran. Rhory yang melihat itu langsung mengalihkan tatapannya kedepan sembari menarik tangan Arsalan untuk melanjutkan perjalanan.

“Tidak usap dipikirkan, kau akan tahu nanti Arsalan.” Ucap Rhory saat melirik Arsalan yang  masih terdiam dengan dahi mengernyit.

Arsalan mendengus mendengar itu. Ia sudah terlanjur sangat penasaran, sebab sejak ia berada di dunia ini, ia belum pernah menggunakan kekuatan yang ia rasakan dengan benar. Mengapa tidak sekarang? Mengapa Rhory tidak memberitahunya sekarang juga?

“Sampai.” Suara Rhory menyadarkan Arsalan.

Arsalan tersentak dan melihat keselilingnya. Ada apa ini? kemana semua tanaman hijau tadi pergi? Mengapa langitnya berwarna hitam? Mengapa banyak api menyala disini?

Rhory melepas genggaman tangan Arsalan. Ia sedikit membungkuk untuk menyamakan tingginya dengan Arsalan.

“Arsalan Zedkiel Khrysaor, selamatkanlah rakyatmu.” Ucap Rhory tepat didepan wajah Arsalan.

“Balaskan dendam Khrysaor pada Rounette.” Lanjut Rhory.

Arsalan terdiam kaku mendengarnya. Apa lagi ini? Hal apa lagi yang akan ia hadapi?

“Mereka membantai rakyatmu!” Rhory meninggikan suaranya. Kedua iris merahnya menyala.

“Mereka akan menghapus ingatan Khrysaor kembali!” Lanjut Rhory.

“Papa…” Arsalan menggeleng.

Rhory yang tadinya menatap dengan tajam berubah menjadi sendu, “Papa akan segera menemuimu.”

“Papa belum menceritakan semuanya?” Lirih Arsalan.

Rhory menggeleng, “Tidak untuk saat ini.”

Arsalan menggeleng keras sembari memejamkan kedua matanya.

“Kepala gue mau pecah! Kehidupan Lo bener-bener buat gue gila dan lo harus tanggung jawab s*alan!” Teriak Arsalan dalam hati.

Rhory mendekap tubuh Arsalan, “Arsalan hanya ada satu di dunia ini maupun dunia lain dan itu kau.” Bisik Rhory.

“B*ngsat!” Umpat Arsalan dalam hati.

Rhory terkekeh kecil,“Apa jiwa berandal mu kembali?”

Arsalan hanya mendelik,”Aku harus kembali!” Ketusnya.

BERANDALWhere stories live. Discover now