34

3.2K 369 9
                                    

"Rhory, apa kau yakin dengan keputusanmu?" Tanya Aeneas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Rhory, apa kau yakin dengan keputusanmu?" Tanya Aeneas.

Rhory hanya diam menatap langit malam dibalik jendela kamarnya.

"Dia anakmu." Lanjut Aeneas.

Rhory menengok menatap sang kakak yang berada di sampingnya, "Aku tak pernah seserius ini sebelumnya."

Aeneas menatap kedua mata Rhory, ia ingin melihat apakah ada sedikit keraguan dikedua mata adiknya ini atau tidak. Tapi nyatanya ia tidak menemukan apapun selain keteguhan di dalam sana.

"Aku melakukan ini demi kita semua dan demi Khrysaor." Ucap Rhory sembari mengepalkan kedua lengannya

"Aku harus melakukannya." Lanjut Rhory.

Aeneas menghela napas, "Dengan membunuh anakmu sendiri?" lirihnya.

Rhory mengeraskan rahangnya, "Dia bukan anakku."

"Anakku tidak mungkin berbuat seperti itu. Putraku anak yang manis, dia anak yang baik." Lirih Rhory.

Aeneas menatap Rhory sendu. Sejak kemarin, setelah sang adik memberitahu kejadian yang menurutnya diluar nalar, Rhory berubah menjadi pendiam. Dia selalu mengatakan kalau orang yang diceritakannya bukanlah Arsalan anaknya. Rhory selalu menyangkalnya dengan mengatakan "putraku anak yang manis, dia tidak mungkin melakukan hal seperti itu." Aeneas bingung harus bereaksi seperti apa setelahnya, ia hanya mendengar cerita itu dari mulut adiknya tanpa bukti apapun. Ia sangat ingin mempercayainya, sangat. Tapi, apa yang harus ia lakukan sekarang jika kondisi Rhory saja seperti ini. Semua kehidupannya selama ini palsu? Jadi maksudnya kita semua yang ada di dunia ini hanyalah boneka yang dikendalikan? Ia sendiri masih tidak percaya bahwa Arsalan yang melakukan semua ini. Keponakannya yang manis melakukan hal diluar nalar seperti ini? Bagaimana bisa?!

Tok tok tok

"Masuk." Ucap Rhory.

Aeneas bisa melihat Kyree masuk menghadap Rhory setelah memberi salam pada mereka, Yah walaupun dengan tampang malasnya yang sangat tidak sopan.

"Duke Agung sudah datang. Mereka sedang menunggu anda yang mulia." Ucap Kyree yang terdengar terpaksa?

Rhory mengangguk, ia melirik Aeneas sebentar lalu melangkah pergi. Sedangkan Kyree menatap Aeneas sinis lalu pergi mengikuti Rhory.

"Bocah sialan." Geram Aeneas.

"Jika bukan karena kau adalah jiwa lain keponakanku, aku tidak akan mungkin menerimamu disini dengan lapang dada." Lanjut Aeneas kemudian pergi untuk menyusul mereka.

Kemarin, sesudah Rhory menyelesaikan ceritanya, tiba-tiba saja muncul lubang yang cukup besar dari atap kamar Rhory. Tentu saja itu membuat mereka terkejut, apalagi setelahnya Kyree lah yang muncul keluar dari dalam lubang tersebut dengan keadaan linglung. Melihat keadaan Kyree yang seperti itu, tentu saja mereka harus menampung anak itu. Kasihan juga jika mereka harus mengusir anak itu pergi dengan keadaan linglung. Aeneas kira dia adalah anak yang manis seperti keponakannya, nyatanya sangat amat tidak mirip dengan keponakannya. Setelah Kyree bangun dan kembali seperti semula, dia mengatakan terima kasih dengan nada yang sangat amat terpaksa dan menyebalkan, apalagi Kyree menatap Rhory dan Aeneas dengan tampang jijik? SEAKAN AKAN KAMI ADALAH SEORANG PRIA BRENGSEK YANG MENCOBA MELAKUKAN HAL-HAL MENJIJIKKAN BEGITU?! KURANG AJAR! BOCAH TIDAK TAU TERIMAKASIH!! Oh, tapi Kyree adalah bocah yang sangat amat berguna, jadi Aeneas memaafkannya sedikit. INGAT HANYA SEDIKIT!

BERANDALWhere stories live. Discover now