33

3.8K 417 16
                                    

“Tugasmu sudah selesai Arsalan

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

“Tugasmu sudah selesai Arsalan.”

Deg

Arsalan yang mendengar suara bisikan ditelinganya, menengok ke samping kanan kirinya mencari asal suara tersebut.

“Aku benci ini.” Lirih Arsalan sembari memperhatikan sekelilingnya.

“Kembalilah.”

Arsalan yang mendengar suara bisikan lagi mulai mempercepat langkah kakinya, “Hei Kyree! Selesaikan semuanya dengan cepat, kita harus segera kembali!”

Hening. Tidak ada jawaban dari perintah Arsalan yang membuatnya sedikit panik?

“Ingatlah tujuanmu.”

“Siapa itu?! Keluarlah!” teriak Arsalan.

Arsalan terlihat bingung. Kemana semua pasukannya pergi? Mengapa ia jadi berdiri sendirian disini?

Brak

Dengan spontan Arsalan menengok asal suara yang berada tepat disamping kanannya.

“BUKANKAH SUDAH KUBILANG UNTUK KEMBALI?!”

Tepat dikedua mata Arsalan, ia bisa melihat seorang pria yang begitu mirip dengannya di depan sana. Namun, bedanya pria itu memiliki rambut berwarna merah juga terlihat sedikit lebih tua darinya. Apa aku mengenalnya?

Srak

Srak

Srak

Suara langkah kaki yang menginjak daun perlahan mendekat pada Arsalan yang masih terdiam kaku.

Tak

“aww…shhh, apa yang kau lakukan s*alan!” Ucap Arsalan begitu tersadar dari lamunannya. Ia menatap seseorang yang menyentilnya dengan tajam sembari mengelus dahinya yang memerah.

“Ck, aku lakukan agar kau cepat cepat mengingatnya.” Ucap pria berambut merah itu.

Arsalan terdiam mencoba mencerna perkataan laki laki didepannya. Ia memegang kepalanya yang mulai terasa pusing.

“Kau terlalu asik dengan dunia ini.” priai berambut merah itu melangkah semakin mendekat.

“Ughhh…arrghhhh, kenapa semakin s-sakit..” Arsalan mencengkram kepalanya sendiri dengan kuat.

“Para guardian sudah bertemu pria itu. Mereka hanya memberitahu informasi sepele.”

Kedua telinga Arsalan mulai berdengung, ia memukul kepalanya mencoba menghilangkan rasa sakit yang semakin kuat.

“Keras kepala. Jangan menahannya, biarlah ingatan itu mengalir.”

Nginggg

Suara dengungan ditelinganya semakin keras. Arsalan merasakan sesuatu mengalir di dalam otaknya. Sedangkan, laki-laki di depannya hanya terdiam menatap datar Arsalan yang kesakitan.

BERANDALजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें