03

19.6K 1.5K 7
                                    


Kiel atau yang sekarang kita sebut menjadi Arsalan, memijat pelipisnya karena pusing dengan keadaan konyol yang ia alami.

Nama Khrysaor memang tidak asing ditelinganya. Ia pernah membaca buku kuno yang ia temukan di loteng kamarnya.

Yang ia ingat, keluarga Khrysaor adalah keluarga terpandang bergelar Duke agung yang sangat dihormati di kekaisaran. Memiliki kepala keluarga, satu istri dan 4 anak, tiga anak laki-laki dan satu anak perempuan.

Anak pertama, Arsalan Zedkiel Khrysaor yang dengan konyolnya adalah dirinya sekarang. Ia memiliki sifat yang ramah pada perempuan, selalu menomor satukan adik perempuannya. Jauh sekali dengan sifat dirinya yang dulu.

"Merepotkan." Arsalan mengelus dahinya yang berkerut.

Anak kedua, Kalid Zedkiel Khrysaor. Ia memiliki jiwa yang bebas, dan tidak peduli dengan sekitarnya. Kata bebas disini hanya untuk kebebasan dirinya sendiri tanpa kontak apapun dengan orang lain. Ia tidak suka disentuh oleh orang lain termasuk keluarganya.

Yang ketiga, Sean Zedkiel Khrysaor. Ia tipe orang yang sangat tertutup, ia juga tipe orang yang setia. Ia adalah salah satu tokoh yang Kiel kasihani saat ia membacanya dikehidupannya yang dulu.

Sean selalu diam-diam memperhatikan kedua kakaknya dari jauh, ia selalu berharap agar kakaknya mengingatnya, melihatnya saja sudah lebih dari cukup baginya. Tapi sayang, nyawanya justru diambil oleh kakaknya sendiri.

Arsalan menyugar rambutnya kebelakang, "Aku harus melindunginya."

"Yang menjadi masalah, anak perempuannya." Arsalan menopang dagunya, kepalanya pusing karena dipaksa untuk mengingat. Dia ini pelupa.

Walaupun keluarga ini keluarga terhormat, namun keadaan di dalamnya tidak seindah tampilannya diluar. Arsalan dan kedua saudaranya adalah keluarga sedarah ayah dan ibu, sedangkan anak perempuannya adalah anak dari istri lain sang ayah. Ayahnya menikah lagi setelah ibu mereka meninggal.

***

"Max." Panggil Arsalan

Max Richter, tangan kanan sekaligus perisai bagi Arsalan. Keluarga Richter yang dianggap sebagai perisai Khrysaor dan sudah terikat darah secara turun temurun sejak lama.

Sedangkan, keluarga Khrysaor dianggap sebagai sayap kekaisaran. Karena mereka menganggap, Khrysaor lah yang sudah membawa kekaisaran ini diposisi teratas.

"Mereka?" tanya Arsalan.

"Seperti biasa tuan. Tuan muda kedua pergi keluar, sedangkan tuan muda ketiga sedang melukis di taman belakang." Jawab Max yang berdiri di depan Arsalan dengan dibatasi meja.

Arsalan menyandarkan tubuhnya pada kursi yang ia duduki, "bukankah aku harus menemui mereka?"

Dahi Max berkerut.

Ada apa dengan tuannya? Biasanya ia tidak akan repot-repot untuk menanyakan kedua saudaranya. Bahkan sampai ingin menemui mereka?

Arsalan menatap Max dengan datar.

Arsalan tahu bahwa Max pasti akan bingung dengan sikapnya yang sekarang. Ia sih bodo amat. Arsalan yang sekarang bukan Arsalan yang dulu— si cowok tebar pesona.

Arsalan menyeringai, "atau aku temui dulu adik perempuan manisku?"

BERANDALTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon