20

7.4K 1K 35
                                    

"Arsalan, kau pasti tahu siapa aku kan?" Tanya Ragnar tiba-tiba.

Arsalan mengernyit.

"Seorang kaisar bernama Ragnar?" Ucap Arsalan.

"Salah."

Ragnar menyeringai.

"Perkenalkan, namaku Aeneas Maximillian Khrysaor –"

"Senang bertemu denganmu, adikku."

***

Deg

Arsalan terdiam mendengar perkataan yang keluar dari mulut pria didepannya ini.

Apa katanya?

Adik?

Apa dia sedang bercanda?

"Aeneas...." Gumam Arsalan pelan dengan tatapan linglung.

"Itu namaku."

Arsalan mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk, ia menatap pria di depannya tajam.

"Kau...." Arsalan berjalan mendekat.

"Hm?" Pria bernama Aeneas itu mengangkat satu alisnya.

Arsalan menatap kedua mata merah itu dalam, "Bagaimana.....bagaimana bisa kau masih hidup?"

Aeneas sedikit tersentak mendengar itu, namun ia terkekeh setelahnya.

"Lucu sekali..."

Aeneas melangkah mendekat pada Arsalan, ia membisikkan sesuatu pada lelaki di depannya ini, "Sebaiknya kita tidak membicarakannya disini, little brother." Bisiknya.

Aeneas melirik pada orang-orang yang berada dibelakang Arsalan, "Keluargamu masih ada disini." Lanjutnya.

Arsalan menoleh kebelakang, ia reflek mendorong badan Aeneas menjauh.

"Arsalan ada apa?" Allerick yang sedari tadi memperhatikan mereka akhirnya bertanya ketika melihat anaknya itu mendorong tubuh sang kaisar.

"A-ah.. tidak apa ayah." Arsalan berjalan menjauh dari Aeneas, ia menghampiri Allerick.

"Kau mendorong kaisar..." Allerick menatap Arsalan.

Arsalan dengan gugup menunduk, "A-ah..maafkan atas kelancangan saya yang mulia."

Allerick pun ikut menduduk, "Mohon maaf atas kelakuan putra sulung saya yang mulia, ia sedikit gugup karena baru keluar kediaman setelah sekian lama."

Aeneas tersenyum ramah, "Tidak apa-apa tidak perlu canggung seperti itu, kita ini keluarga."

Arsalan mengepal erat kedua tangannya.

Allerick tersenyum canggung, "Maaf yang mulia, jadi dimana permaisuri?"

"Dia sedang tidak sehat, jadi dia tidak bisa menyambut kalian." Jawab Aeneas.

"Semoga permaisuri lekas sehat." Ucap Allerick.

Aeneas mengangguk kecil, ia melirik dua orang remaja laki-laki yang berdiri disamping Arsalan, "Kalian Kalid dan Sean, benar?"

Kalid dan Sean mengangguk kecil, lalu mereka menunduk, "Suatu kehormatan dapat bertemu dengan anda yang mulia."

"Aku pernah beberapa kali melihat kalian, berbeda dengan kakak kalian." Aeneas melirik Arsalan yang hanya diam.

"Kami memang beberapa kali kemari jika ada urusan, sedangkan kakak kami memang jarang sekali bersosialisasi?" Ucap Sean dengan ragu diakhir kalimatnya.

BERANDALWo Geschichten leben. Entdecke jetzt