BULAN & LANGIT 1

299 112 182
                                        

┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊
┊ ┊ ┊ ┊ ˚★⋆。˚ ⋆
┊ ┊ ┊ ⋆
┊ ┊ ★⋆
┊ ◦
★⋆ ┊ . ˚
           ˚★

 𝙆𝙧𝙞𝙣𝙜𝙜 𝙠𝙧𝙞𝙣𝙜𝙜 𝙠𝙧𝙞𝙣𝙜𝙜. Bunyi jam weker itu memasuki Indra pendengaran 𝘽𝙪𝙡𝙖𝙣 𝘾𝙚𝙧𝙞𝙨𝙚 𝘽𝙚𝙧𝙡𝙮𝙯𝙯𝙯, Seorang gadis cantik yang tengah bergulat dengan selimutnya

" Enghh...woamh " lirihnya
Dia pun bergegas bangun untuk bersiap-siap pergi ke sekolah Karena
Ini adalah hari pertama bulan bersekolah di 𝙎𝘾𝙃𝙊𝙊𝙇 𝙁𝙏𝙕𝙂𝙀𝙍𝘼𝙇𝘿 𝙅𝘼𝙆𝘼𝙍𝙏𝘼, bulan baru saja pindah dari Medan ke Jakarta, dia pindah ke Jakarta di karenakan papanya ada kerjaan di Jakarta dan kemungkinan besar ia akan selamanya tinggal di sini.

Setelah 30 menit akhirnya bulan sudah siap dengan seragam sekolah barunya, ia pun bergegas menuruni anak tangga satu persatu untuk menuju kemeja makan buat sarapan. Sesampainya di meja makan bulan terkejut akan suara barinton ibu tirinya

" Ehh..eehh mau ngapain kamu HAA!? hari ini kamu gak boleh sarapan!! dan juga gak dapat uang jajan! " Ucap sang mama tirinya dari arah dapur dan menghampiri bulan 
𝘾𝙀𝙇𝙔𝙉 𝙑𝙀𝙍𝙊𝙉𝙄𝘾𝘼 𝙏𝙃𝘼𝘽𝙄𝙏𝘼

bulan yang sudah terbiasa mendengarkan ucapan mama tirinya pun hanya terdiam. Dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi atau membantah omongan sang mama tirinya

" HAHAA.., mampuskan Lo gak dapat jatah makan hahaa, dan satu lagi gue gak mau berangkat sekolah bareng Lo!! " ujar sang adik tiri bulan yang baru saja tiba di meja makan
𝙎𝙊𝙁𝙄𝘼 𝘼𝙉𝙂𝙀𝙇𝙄𝙌𝙐𝙀 𝘽𝙀𝙍𝙇𝙔

Bulan membuang napas kasar, sebenarnya dia sangat lelah dengan semua ini, waktu kecil hidupnya  begitu bahagia, keluarga harmonis, Bunda dan papa nya begitu sayang sekali dengannya. Tetapi saat umur 10 tahun bundanya meninggal dunia karena kecelakaan. saat itu bulan yang masik kecil sangat terpukul atas kehilangan sang bunda tercinta, sama halnya dengan sang papa. yang sangat terpukul atas kehilangan istri yang sangat ia cintai

Dan pada saat Bulan usia 11 tahun papanya menikah lagi, saat kemunculan sang ibu tiri hidup bulan 99° derajat berubah menjadi sengsara

Selalu di marahi, pukul, di suruh-suruh membersihkan rumah. Dan setelah sebulan papa dan juga mama tiri bulan menikah, papa bulan tidak peduli lagi terhadapnya, papa bulan hanya peduli kepada anak tiri nya saja, malang sekali nasibnya Bukan?!

" Ya udah kalok gitu mah, Sofia aku berangkat dulu " ucap bulan Lalu ia pun pergi ke arah dapur untuk berpamitan kepada sang bibi

" Bi bulan berangkat ke sekolah dulu ya " ucap bulan kepada sang bibi

" Oh iya non, non hati-hati ya
di jalan semangat belajarnya non " ucap sang bibi tersenyum lembut kepada bulan

" Iya bi, oh iya bi papa mana? "

" Oh papa non tadi berangkat pagi-pagi sekali kekantor karena ada urusan di kantor non "

" Oohhh. yauda kalok gitu bulan
pergi ke sekolah dulu ya bi  assalamualaikum biii " ucap bulan sambil mencium tanggan bibi. 

" Waalaikum salam, hati-hati di jalan ya non. dan Jangan lupa makan
ok! " Ucap bibi. Bulan hanya membalas dengan mengangguk kan kepala nya, lalu berlenggang pergi

" Ya Allah malang sekali nasibmu non bulan, setelah kepergian ibu Amanda. Maaf kan bibi ya non gak bisa bantuin Enon " batin bibi

Bibi sangat prihatin terhadap bulan tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa, jika ia membantu bulan. ia dan juga bulan bakalan disiksa habis-habisan  oleh mama tiri bulan

BULAN & LANGIT •END•Where stories live. Discover now