BULAN & LANGIT 94

17 17 1
                                        

Hati bulan mengatakan iya . Tetapi pikiran bulan mengatakan tidak . Di dalam hati nurani bulan ia bener-bener ingin menghabiskan sisa hidupnya dengan langit dan juga anak nya . Bener kata langit mau gimana pun anak ini perlu sosok ayah . Langit orang yang baik dan tanggung jawab . Hanya saja banyak yang bilang langit orangnya keras . Seram , dan tak berperasaan .

" Aku mohon lan "

" Gue butuh waktu kasih gue waktu "

" Aku bakalan kasih kamu waktu lan . Makasih ya , Aku harap kamu jangan cuek sama aku "

" Gue usahain "

" Gue mau pulang "

" Nanti siang aja "

" Gue mau cek kandungan " ceplos bulan lalu langsung saja membekap mulutnya

" Ha. Kamu mau cek kandungan ? Aku mau ikut , aku mau lihat anak aku "

" Engak gue gak cek kandungan"

" Jangan bohong lan "

" Iya "

" Aku ikut "

" Engak "

" Ikut aku mau lihat anak aku . Emang salah ayah kandungnya melihat anaknya ? "

" Ok fine "

" Kapan lan ? "

" Tar sore jam 2 "

" Owh ok "

" Gue mau pulang "

" Aku Anter ya "

" Hemm " ucap bulan lalu pergi ke kamar untuk mengambil barang-barang nya .

Dan kini mereka tengah berada di dalam mobil menuju ke apartemen bulan

" Jangan ke rumah ! "

" Lah terus ? "

" Anter gue ke jalan xxxx "

" Ngapain lan "

" Udah  Anter aja "

Mobil langit mengarah ke jalan xxxx

" Stop berhentiim gue di depan sana aja "

" Engak !! "

" Why ? "

" Kamu ngapain ke sana "

" Ya pulang lah "

" Rumah kamu kan bukan di sini lan "

" Arghhh , ribet Lo !! Gue tinggal  di apart sini " kesel bulan sambil menunjuk apartemen yang menjulang tinggi

" Kok bisa ? "

" Ya Allah " Gerem bulan . Ia kesal karena langit banyak bacot

" Gue di usir "

" Ha kok bisa lan ? "

" Udah deh gak usah banyak tanyak anterin gue ke sana aja "

" Ok fine "

Sesampainya bulan di depan  apartemen ia langsung saja turun dari mobil langit

" Makasih " ucap bulan lalu keluar dari mobil langit dan masuk ke apartemen tersebut .

Langit memandang bulan yang semakin lama semakin menghilang . Ia memandang lama sekali apartemen ini  setelah itu ia menancapkan gas Menuju ke mansion nya

🌼🧸🌼

Minggu 11.02 wib

Kini bulan sedang berada di pusat perbelanjaan . Ia mendorong teroli yang lumayan penuh dengan bahan-bahan dapur , makanan dan juga minuman . Kini hari Minggu , bulan memutuskan untuk membeli bahan-bahan makanan dan juga minuman . Karena di apartemen belum ada bahan-bahan keperluan dapur dan juga yang lainnya .

Saat bulan  menyusuri lorong , matanya tertuju pada susu ibu hamil yang berjejer di rak tepat di hadapannya . Ia pun melihat-lihat susu tersebut . Usia kandungan bulan kini tiga bulan , dan selama tiga bulan itu ia tak meminum susu ibu hamil . Ia hanya mengonsumsi buah-buahan dan juga sayur-sayuran . Tanggan nya terulur mengambil salah satu susu ibu hamil . Ia pun membaca produk itu .

" Ini enak gak sih ? " Cicitnya

" Ambil aja dehh , biar anak aku
sehat "

Lalu ia pun menggambil dua kota susu ibu hamil tersebut . Setelah itu ia menaruh nya ke dalam troli . Kini ia menyusuri lorong-lorong Snack , untuk membeli beberapa Snack buat stoknya di rumah . 

Mata bulan tertuju pada Snack kesukaan , tetapi sayang Snack tersebut berada di rak atas . Ia tak sampai menjangkau Snack tersebut , saat bulan tengah berusaha mengambil Snack tersebut , tiba-tiba saja ada tanggan kekar yang terulur mengambil Snack tersebut dan mengasihkannya Kepada bulan

" Nih " ucap seorang pria tersebut

" Makasih " ucap bulan lalu mengambil ahli Snack itu

" Makanya jangan pendek , dasar bocil " ucap pria itu dengan nada mengejek dan mengacak-acak rambut bulan

" Ihh enak aja . Aku bukan pendek .."

" Terus hmm "

" Anu itu , rak nya aja yang
ketinggian "

" Owhh iya kah "

" Tau lah "

" Nama Lo ? "

" Bulan "

" Gue Alaskar zaryn dirgantara . Senang ketemu dengan Lo bulan "

" Iya . Kalok gitu gue cabut "

" Okay . See you again  "

" Cantik .  " batinya

Setelah itu bulan pergi meninggalkan alaskar . Dan menuju ke kasir . Setelah membayar belanjaan , bulan pergi meninggalkan supermarket tersebut . Ia pun mencari sebuah taxi , karena barang belanjaannya lumayan banyak , jadi ia pulang mengunakan taxi . Setelah sampai di apartemen bulan pun langsung saja membereskan barang-barang nya lalu menyusun belanjaan tersebut di kulkas dan laci . Setelah itu bulan pergi ke balkon apartemen nya dan duduk di sana sambil menikmati suasana jalanan yang begitu ramai .

🌼🧸🌼

Kini bulan dan juga teman-teman nya tengah berdiri di lapangan , kini mereka tengah melangsungkan upacara. Jam menunjukkan pukul 09.03 masih pagi tetapi matahari begitu terik pagi ini . Mereka berdiri di sini Sudah sekitar dua jam lebih dengan di temani matahari yang begitu terik menerpa kulit mereka .

Langit dan juga teman-teman nya tengah berada di lapangan . Entah ada anggin apa mereka melaksanakan upacara bendera saat ini .

" Panas banget bangsat !!! " Ucap arlando sambil mengkipas-kipaskan tanggannya untuk mereda kan panas matahari

" Buset ini matahari ada dua anjirr makanya panas , itu satu nih satu " ucap Calvin sambil menunjuk matahari yang berada di atas langit lalu menunjuk ke arah guru kimia yang botak mengkilau

" Panas asw . Kalok  gitu bagusan gue di markas " human Gavin

Bobby , Sinta , dan juga satria hanya diam saja .

Kini bulan berdiri di antara teman-teman nya , pandangan nya sedikit buram , tubuhnya bercucuran keringat karena terik matahari , dan juga berdiri selama dua jam lebih . Tubuhnya lemas dan sedikit pucat , bulan berusaha untuk tetap bertahan berdiri di sini . Kepalanya saat ini bener-bener pusing . Pandangan bulan semakin lama semakin buram

Brukkk

Bulan sudah tidak kuat untuk  beridiri Tubuhnya terjatuh lemas dan pingsan

" BULAN " pekik teman-teman nya

Langit yang mendengar itu pun melihat ke samping , di mana kelas bulan berdiri tak jauh dari kelasnya . Mata langit tertuju pada seorang gadis yang tengah pingsan

" Bulan tolong bulan tolong !! " Ucap Sinta panik

Ketua kelas bulan yang bernama Zidan inggin mengendong bulan untuk membawa ke UKS  , tetapi pergerakan nya terhenti . Kala langit mengendong tubuh lemas bulan

BINJAI 5 FEBUARI 2023
_Xsfqaa

BULAN & LANGIT •END•Where stories live. Discover now