┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊
┊ ┊ ┊ ┊ ˚★⋆｡˚ ⋆
┊ ┊ ┊ ⋆
┊ ┊ ★⋆
┊ ◦
★⋆ ┊ . ˚
˚★
Dengan talentanya langit menyuapi
bubur tersebut kepada bulan dengan sedikit candaan supaya bulan mau memakan bubur tersebut. Tak terasa kini bubur tersebut pun sudah habis tak tersisa.
Setelah menghabiskan bubur tersebut, langit mengarah kan bulan untuk meminum obatnya
" Makasih " ucap bulan
" Sama-sama "
" Mau pulang? " Tawar langit
" Engak "
" Pulang aja ya lan "
" Engak usah nanggung "
" Nanggung apa nya lan ini Masih
jam 9 "
" Bulan melihat jam dinding di depannya "
Jam menunjukkan pukul 09.05 ternyata masik jam segini ia pun berpikir, kepalanya begitu sakit, perutnya begitu mual , dan ia juga inggin pergi kerumah sakit .
" Yauda dehh " ucap bulan karena jika dipikir-pikir pukul 15.00 itu begitu lama lagi.
" Yuk pulang , entar tas kamu di Bawak sama satria " ajaknya.
Bulan pun turun dari bangkar, langit mengandeng tanggan bulan
Kini sejoli tersebut berjalan menyusuri koridor, Menuju ke parkiran mobil, koridor begitu sepi hanya beberapa siswa-siswi yang berlalu lalang. Ya dikarenakan ini masih jam belajar
Kini mereka sedang berada di dalam mobil. untuk pergi menuju ke apartemen bulan
" Lan, kamu gak pengen sesuatu? " Tanya langit tiba-tiba. Ia teringat akan ucapan temannya, jika wanita sedang hamil, pasti menginginkan sesuatu a.k.a ngidam
" Engak " sela bulan
" Masak? Kalok pengen sesuatu bilang aku aja ya lan "
" Iya "
Dan kini hanya ada kehening di antara mereka
Setelah menempuh pejalan beberapa menit akhirnya mereka telah sampai di loby apartemen bulan
" Kamu tinggal di sini sekarang? " Tanya langit
" Hemm "
" Kok bisa ? "
" Kepo "
" Lan.... "
" Kapan-kapan gue cerita "
" Segera lan "
" Ya, yauda gue mau masuk dulu. Lu langsung balik ke sekolah. thanks "
" Istirahat yang cukup kalok ada apa-apa kabarin aku ok "
" Hmm, Thanks "
Langi hanya mengangguk kepalanya saja. Bulan pun masuk ke dalam apartemen .
Langit memandangi tubuh lesuh bulan, hingga bulan tak terlihat lagi di pandang nya
" Maaf... " Lirih langit
Dan kini ia pergi meninggalkan loby apartemen dan menuju ke mobilnya. Saat ini tujuan nya adalah pergi ke markas, ia sangat malas untuk kembali ke sekolah lagi. Padahal bulan menyuruh nya untuk kembali ke sekolah
2 bulan kemudahan ......
Kini usia kandungan bulan sudah memasuki 6 bulan . Saat ini bulan sudah tak bersekolah lagi. Ia memutuskan untuk home schooling. Di karenakan perutnya yang membesar dan juga langit melarang nya untuk bersekolah. Tak mungkin juga kan dia bersekolah dengan
keadaan seperti ini. Sudah dua bulan lebih bulan selalu saja berada di apartemen
Kedekatan bulan dengan langit, semakin erat. Mereka sering sekali jalan berdua, dan mengabiskan waktu berdua. Langit begitu senang karena semakin lama bulan semakin mau menerima nya dan juga akan takdir mereka berdua.
Seminggu yang lalu, bulan memeriksa kehamilan nya, di temani juga dengan langit. Begitu bahagianya mereka saat tau bahwa anak yang di kandung bulan adalah sepasang anak kembar.
Tak luput dari itu, bulan juga selalu berobat di luar negeri untuk kesembuhan tubuhnya walaupun 20% kemungkinan dirinya bisa sembuh. Tetapi langit bertekat untuk buat bulan sembuh dan hidup bersama dirinya selama-lamanya
Teman-teman langit dan juga bulan. Mereka sudah tau tentang ini semua karena beberapa bulan yang lalu mereka menceritakan ini semua kepada mereka.
Percintaan antar Safiqa dan juga satria semakin lama semakin bucin. Hingga satria begitu manja terhadap Safiqa. Sikap dinggin satria seketika hilang bak di telan bumi saat berada di sisi Safiqa
Nabila dan Bobby, kini percintaan mereka juga semakin erat dan begitu bucin. Nabila yang manja dan Bobby yang dewasa di satukan oleh takdir, dengan keadaan beda agama. Mereka Yang begitu memeluk erat agama masing-masing .Sudah setahun hubungan mereka. Begitu Langeng sekali.
1 Minggu kemudian
Langit dan juga bulan memutuskan untuk menikah tanpa persetujuan orang tua mereka masing-masing. Acara pernikahan mereka di gelar begitu sederhana hanya teman-teman mereka saja yang datang.
˚ೀ⋆BINJAI 28 FEBUARI 2023☃︎
✎ᝰ._𝙭𝙨𝙛𝙦𝙖𝙖;༊
