BULAN & LANGIT 74

5 7 0
                                        

Mereka pun masuk ke sana dan  melewati Television room  , lalu membuka pintu kaca . Setelah membuka pintu kaca tersebut hal yang pertama mereka lihat adalah langit yang tengah bermain handphone

Langit tersenyum saat melihat teman-teman nya dan juga bulan sudah sampai

" Lihat deh kita Bawak siapa ?" Tanya arlando
" Neneng-neneng gelish " lanjutnya

" Lan " panggil langit

Bulan hanya diam sambil celingukan melihat mereka semua

" Samperin gih " bisik Sinta

" Engak ah "

" Samperin lan . Itung-itung balas Budi "

" Ok fine "

Bulan pun pergi menghampiri langit yang tengah duduk di atas kasur . Bulan berdiri di samping kasur langit

" Eluhh-eluhhh baru Dateng teh malah ngebucin . Kita ini teh laper " ucap Calvin

" Lu mah makan mulu kerjaannya " ucap Gavin

" Biasa " timpal arlando

" Ambil di dapur " ucap langit

" Kita-kita duduk di television room   " ucap satria dan mengandeng tanggan Sinta

" Ehh ikut " ucap bulan

" Lo di sana aja lan , berdua-duaan sama ayang beb " ujar Sinta

" Neneng gelis teh di sini aja " ucap arlando

Mereka pun pergi meninggalkan langit dan juga bulan di sana . Mereka pergi keruangan television room yang masih berada di dalam kamar langit .

" Lan sini " panggil langit dan menepuk-nepuk kasurnya . Bulan pun menuruti ucapan langit . Ia duduk di samping langit

" Makasih udah Dateng " ucap langit

Bulan hanya menganggukkan kepalanya . Kini tangan kanan nya terulur untuk memegang kening langit

DEGGG , Jantung langit berdetak kencang akan perilaku bulan padahal hanya memegang kening nya saja

" Panas " cicit bulan

" Hemm " dehem langit

" Udah makan ? Minum obat ? " Tanya bulan

" Belum " Jawab langit

" Kok belum . Gimana mau sembuh "

" Gak enak pahit "

" Namanya juga sakit langit ! "

" Aku buatin bubur ya "

" Gak perlu , jangan pergi di sini aja "

" Bentar doang buat bubur "

" Jangan " lirih langit

Cupp bulan mengecup kening langit

" Bentar doang " ucapnya lembut

Langit yang mendapat kan perlakuan itu mukanya memanas , dan kuping nya memerah , SALBRUT

langit menganggukkan kepalanya kikuk

Bulan pun pergi meninggalkan langit . Ia membuka pintu kaca tersebut . Dan begitu terkejut nya ia melihat teman-teman nya dan juga teman-teman langit . Tengah memakan Snack banyak sekali dan juga minuman kaleng .

Mereka semua cenggegesan ke arah bulan . Kecuali satria dan juga Bobby

" Lo mau ke mana lan ? " Tanya alice

" Mau buat bubur " ucap bulan lalu pergi meninggalkan mereka ia pun membuka pintu kamar langit dan pergi menuju ke dapur . Karena rumah langit begitu luas jadi ia tak tau di mana letak dapur nya . Ia menanyakan kepada salah satu maid . Dan maid itu pun menghantar bulan menuju ke dapur . Sesampainya ia di dapur ia pun berbincang-bincang Kepada bibi . Setelah berbincang-bincang Kepada bibi . ia langsung saja membuat kan bubur kesukaannya untuk langit

Setelah 10 menit akhirnya bubur tersebut sudah siap . Bulan langsung saja menaruk bubur tersebut dan juga segelas susu di atas nampan . Dan ia pergi menuju ke kamar langit

Ia membuka pintu kamar langit . Lalu berjalan langsung melewati teman-teman nya yang tengah asik pada dunia mereka sendiri-sendiri . Bahkan ruangan tersebut sudah seperti kapal pecah . Untung saja ruangan tersebut memiliki peredam suara jadi tak kedengaran dari luar dan juga kamar langit . Bulan membuka pintu kaca tersebut . Dan pergi menghampiri langit yang tengah bermain handphone .

Langit langsung saja menaruh handphone nya saat melihat kehadiran bulan dengan membawa sebuah nampan berisi makanan dan juga minuman. Bulan duduk kembali di kasur langit lalu menyodorkan bubur Kepada langit

" Makan " pintah nya

" Suapin "

Mau tak mau bulan pun menyuapi bubur itu kepada langit

" Enak banget " puji langit

" Of course , ini tuh bubur kesukaan gue "

" Sering-sering masakin aku bubur ini ya . Dan masakin yang lainnya "

" Yeee " ucap bulan . Langit memandangi wajah bulan . Dari Deket wajah bulan begitu cantik , alis tebal bulu mata panjang , mata coklat . Bibir pink alami begitu sempurna

Apalagi saat bulan meniup-niup bubur tersebut , pipinya mengembung , bulan semakin menggemaskan saat seperti itu

" Lucu " ucap langit tiba-tiba . Bulan langsug melihat ke arah langit

Mata hazel langit bertemu dengan mata coklat bulan . Mereka tatap-tatapan lumayan lama , Sehingga bulan lah yang memutuskan kontak mata mereka

" Ekhemm " dehem bulan menetralkan suasana


BINJAI 14 JANUARI 2023
_Xsfqaa

BULAN & LANGIT •END•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang