BULAN & LANGIT 37

18 22 1
                                        

┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊
┊ ┊ ┊ ┊ ˚★⋆。˚ ⋆
┊ ┊ ┊ ⋆
┊ ┊ ★⋆
┊ ◦
★⋆ ┊ . ˚
           ˚★

Langit yang mendengar kan ucapan bulan langsung saja mengambil handphone nya dari saku celana dan menelpon seseorang. Setelah siap menelpon ia langsung saja menyimpan kembali handphonenya

" Lo kok bisa telat? " Tanya langit

" Emmm...A-anu kak, ta-tadi aku naik busway terus macet jadinya telat
deh " ucap bulan  gugup

" Ohh "

Tak selang berapa lama. Tiba-tiba saja pintu gerbang itu terbuka sempurna. Bulan kaget dan binggung, Kenapa gerbang ini bisa terbuka, Saat gerbang itu terbuka tiba-tiba saja ada seorang guru menghampiri mereka berdua

" Kamu telat iya?! " Tanya guru itu

" Emm iya Bu maaf " jawab bulan

" Kok bisa telat ha? Kesiangan iya! " Tanya guru itu ketus

" Engak Bu, tadi macet jadi saya terlambat deh " jawab bulan sambil menundukkan kepalanya bersalah

" Yauda kalok gitu kamu berdiri di lapangan, Sampai jam istirahat, kamu mengerti! " Ucap guru itu

" Baik Bu saya mengerti " ucap bulan

Lalu guru itu pun pergi meninggalkan bulan dan juga Langit

" Huftt... " Hela nafas bulan pasrah

" Naik " ucap langit

Bulan yang mendengar kan Ucapan Langit, melihat ke arah langit

" Naik sini, kita masuk bareng " ucap langit Sambil memukul jok belakang nya

" Ehh.. gak usah kak aku jalan aja " ucap bulan

" Gak ada penolakan naik!! " Ucap langit

Bulan pun pasrah akan ajakan itu. Ia langsung saja naik ke atas motor langit. Dan kini mereka berbarengan masuk ke dalam sekolah

Sesampainya di parkiran bulan langsung saja buru-buru turun dari motor langit 

" Terimakasih banyak kak " ucap bulan

" Hemmm..sama-sama " bales Langit

" Yauda kalok gitu aku pamit kak " ucap bulan

" Tunggu...! " Ucap langit

" Ha? Kenapa kak? " Tanya bulan

" Lo mau kemana? " Tanya langit

" Emm... Aku mau ke lapangan kak, mau melaksanakan hukuman aku "

" Gak usah, Lo lebih baik ke kelas
aja " pinta langit

" Eh, engak kak aku kelapangan aja " jawab bulan

" Kalok Lo mau kelapangan, ngelakuin hukuman gue juga ikut " ucap langit

" Ehh kan kakak gak di suruh hormat di tiang bendera " ucap bulan, ia binggung padahal kan langit tak di hukum jadi ngapin ia ikut-ikutan untuk hormat di lapangan

" Gue kan telat sama kayak Lo. Ya jadi gak adil aja gitu, Lo di hukum sedang kan gue? masak gak di hukum? " Ucap langit " Yauda kalok gitu yuk kelapangan "

Bulan hanya nganguk aja, toh ia binggung akan semua ini. Yang penting ia sudah amanah untuk mengerjakan hukuman yang telah di berikan guru tadi

Dan kini mereka pun beriringan menuju ke arah lapangan. Dan hanya ada keheningan di antara mereka

Langit begitu binggung terhadap dirinya. Mengapa ia seperti ini? Dan kenapa ia juga mau ikut-ikutan berdiri di lapangan? Mana Sampai jam istirahat lagi. Ia tak tau kenapa ia seperti ini, Tetapi saat ia mendengar kan bahwasanya bulan di hukum oleh guru tadi, Ia tak terima dengan itu semua, Dan ia juga tak kuasa melihat bulan di hukum sendirian di tengah-tengah lapangan yang begitu panas, Tetapi dia gengsi untuk bilang ke guru tadi, bahwasanya bulan tidak perlu di hukum

BULAN & LANGIT •END•Where stories live. Discover now