" M-maaf , maaf kan papa yang gak becus ini . Papa bener-bener mintak maaf sama kamu . Papa sayang banget sama kamu nak walaupun kehadiran mu tak papa duga-duga . Papa binggung nak , binggung banget .papa harus berbuat apa ? Papa gak mungkin ngelukai kamu , papa sayang banget sama kamu walaupun kehadiran mu atas kesalahan papa . Tolong-tolong bertahan ya nak . Papa akan nyarik jalan terbaik untuk kamu dan juga mama . Walaupun nyawa papa taruhannya . Bertahan sayang Cup " ucap Langit sambil mengecup perut bulan lama . Hatinya begitu hangat saat menyentuh perut bulan dan juga mengecup bulan . Mungkin ini ikatan batin antara anak dan juga papa
Langit pun duduk di bangku yang berada di samping bulan . Ia memegang tanggan bulan yang sedang di infus . Pikirannya saat ini benar-benar kacau . Ia harus berbicara apa sama bulan dengan kondisi nya yang saat ini sedang hamil dan sakit yang menimpahnya
2 jam kemudian
" Enghhh " lirih bulan .
Ia pun mentralkan pandangan nya .
" Aku di mana ? " Ucapnya
Ia pun melihat ke kanan dan kiri .
" Rumah sakit " cicitnya
Bulan merasa kan ada seseorang di samping nya . Ia pun melihat orang tersebut . Dan DAMMMM , betapa terkejutnya ia melihat langit tengah tertidur dengan kepala yang ia tarukan di bangkarnya . Tangan kanan bulan yang sedang terinfus pun terulur mengelus-elus kepala langit . Langit yang terusik akan itu pun terbangun
" Bulan " ucap langit sambil menetralkan pandangan nya . Bulan yang kepergok tengah mengusap-usap kepala langit langsung saja mearukan tanggan di perut
" Mana yang sakin lan ? Kamu gak kenapa-kenapa kan ? Aku panggilin dokter dulu ya "
" A-aku baik-baik aja . Jangan ! " Ucap bulan sambil menahan tanggan langit yang inggin pergi untuk memanggil dokter
" Haus " cicit bulan
Langit yang mendengar kan ucapan bulan . Langsung sigap mengambil kan minum untuk bulan di atas naska . Ia mengambil segelas air putih . Bulan yang inggin minum pun bangkit
" Jagan bangkit " pintah langit
" Lah terus gue minumnya gimana . Gue ambilim sedotan ya "
" Gak perlu lagian gue gak kenapa-kenapa "
" Kamu sakit lan "
" Ho'oh " ucapnya dan bangkit lalu menyender kan tubuhnya di dinding . Dan mengambil alih minum tersebut
" Mana yang sakit ? " Tanya langit lembut
" Perut aku " ucap bulan singkat
" Aku panggilin dokter ya "
" Gak perlu !! Udah sembuh "
" Gue mau pulang " lanjutnya
" Engak Lo masih sakit gak boleh pulang !! " Tekan langit
" Di sini gak enak gue gak suka ! "
" Enak kok adem , nyaman !! "
" Gue bosen harus ketempat ini
lagi !! "
" Kamu sering ke sini ? Atau sering masuk rumah sakit ? "
" Emmm.. anu ehh anu "
" Anu apa ? "
" Gak penting ! "
" Lo kok formal banget manggil gue , biasanya juga Lo manggil gue elo gue elo . Ini kok aku kamu ? "
" Biar terbiasa "
" Oh "
" Lan "
" Hemm "
" Jangan tinggallin gue apapun yang terjadi ya , Lo harus selalu sama Gue terus , jangan pergi kemana-mana " ucap langit lembut
" Idihhh siapa Lo ngatur-ngatur
gue !!! "
" Pacar Lo hehehe " ucap langit sambil terkekeh
" Gue gak merasa punya pacar !! "
"Sekarang.Lo.bakalan.jadi.
milik.gue.selamanya ! "
" serah "
" Maaf "
" Karena ? "
" Maaf karena kesalah gue selama ini sama kamu . Dan juga kejadian beberapa Minggu yang lalu "
" Gue gak bisa maafin kesalahan Lo waktu itu . Perbuatan Lo masik membekas di benak gue !! Jadi gue belum bisa maafin kesalahan Lo !! "
Langit menundukkan kepalanya
" Terlalu besar kesalahan aku sama kamu "
" Banget "
Langit masih Engan untuk bilang kepada bulan . Bahwa saat ini di rahim bulan terdapat anaknya . Ia belum siap untuk berbicara itu kepada bulan . Ia takut respon bulan tak sesuai ekspektasi nya . Ia takut bulan makin benci sama nya .
" Makan ya , aku pesenin bubur "
" Gak suka "
" Jadi ? "
" Seblak "
" Gak ada-ada aja !! Kamu lagi sakit gak boleh makan itu "
" Gue tiap hari sakit dan sering makan itu gak matinya "
" Jangan ngomong gitu gue gak suka "
" Ho'oh "
Langit pun mengeluarkan handphone nya yang ia simpan di saku celana , dan mengetik sebuah pesan di sana . Setelah itu ia pun menyimpan kembali handphone nya , dan menatap wajah sayup bulan yang tengah menonton sebuah film di tv yang ada di ruangan tersebut
Tak selang beberapa lama ada seorang mengasih sebuah makanan kepada langit . Langit langsung saja mengambil alih makanan tersebut
" Saya permisi tuan " ucap seseorang berbadan kekar dan memakai pakaian serba hitam , setelah mengasih makanan tersebut ia pun pergi keluar
Bulan hanya melihat itu saja . Lalu kini pandangan nya fokus melihat ke arah televisi lagi
" Makan " ucap satria lembut sambil menyodorkan sesendok bubur
" Gue gak suka bubur "
" Makan lan . Lo harus makan biar cepet sembuh "
" Gue gak bakalan sembuh "
" Jangan ngomong gitu
Lo.pasti.sembuh.Pasti " tekan langit
BINJAI 13 JANUARI 2023
_Xsfqaa
