BULAN & LANGIT 66

7 8 0
                                        

" M-maaf , maaf kan papa yang gak becus ini . Papa bener-bener mintak maaf sama kamu . Papa sayang banget sama kamu nak walaupun kehadiran mu tak papa duga-duga . Papa binggung nak , binggung banget .papa harus berbuat apa ? Papa gak mungkin ngelukai kamu , papa sayang banget sama kamu walaupun kehadiran mu atas kesalahan papa . Tolong-tolong bertahan ya nak . Papa akan nyarik jalan terbaik untuk kamu dan juga mama . Walaupun nyawa papa taruhannya . Bertahan sayang Cup " ucap Langit sambil mengecup perut bulan lama . Hatinya begitu hangat saat menyentuh perut bulan dan juga mengecup bulan . Mungkin ini ikatan batin antara  anak dan juga papa

Langit pun duduk di bangku yang berada di samping bulan . Ia memegang tanggan bulan yang sedang di infus . Pikirannya saat ini benar-benar kacau . Ia harus berbicara apa sama bulan dengan kondisi nya yang saat ini sedang hamil dan sakit yang menimpahnya

2 jam kemudian

" Enghhh " lirih bulan .

Ia pun mentralkan pandangan nya .

" Aku di mana ? " Ucapnya

Ia pun melihat ke kanan dan kiri .

" Rumah sakit " cicitnya

Bulan merasa kan ada seseorang di samping nya . Ia pun melihat orang tersebut . Dan DAMMMM , betapa terkejutnya ia melihat langit tengah tertidur dengan kepala yang ia tarukan di bangkarnya . Tangan kanan bulan yang sedang terinfus pun terulur mengelus-elus kepala langit . Langit yang terusik akan itu pun terbangun

" Bulan " ucap langit sambil menetralkan pandangan nya . Bulan yang kepergok tengah mengusap-usap kepala langit langsung saja mearukan tanggan di perut

" Mana yang sakin lan ? Kamu gak kenapa-kenapa kan ? Aku panggilin dokter dulu ya "

" A-aku baik-baik aja . Jangan ! " Ucap bulan sambil menahan tanggan langit yang inggin pergi untuk memanggil dokter

" Haus " cicit bulan

Langit yang mendengar kan ucapan bulan . Langsung sigap mengambil kan minum untuk bulan di atas naska . Ia mengambil segelas air putih . Bulan yang inggin minum pun bangkit

" Jagan bangkit " pintah langit

" Lah terus gue minumnya gimana . Gue ambilim sedotan ya "

" Gak perlu lagian gue gak kenapa-kenapa "

" Kamu sakit lan "

" Ho'oh " ucapnya dan bangkit lalu menyender kan tubuhnya di dinding . Dan mengambil alih minum tersebut

" Mana yang sakit ? " Tanya langit lembut

" Perut aku " ucap bulan singkat

" Aku panggilin dokter ya "

" Gak perlu !! Udah sembuh "

" Gue mau pulang " lanjutnya

" Engak Lo masih sakit gak boleh pulang !! " Tekan langit

" Di sini gak enak gue  gak suka ! "

" Enak kok adem , nyaman !! "

" Gue bosen harus ketempat ini
lagi !! "

" Kamu sering ke sini ? Atau sering masuk rumah sakit ? "

" Emmm.. anu ehh anu "

" Anu apa ? "

" Gak penting ! "

" Lo kok formal banget manggil gue , biasanya juga Lo manggil gue elo gue elo . Ini kok aku kamu ? "

" Biar terbiasa "

" Oh "

" Lan "

" Hemm "

" Jangan tinggallin gue apapun yang terjadi ya , Lo harus selalu sama Gue terus , jangan pergi kemana-mana " ucap langit lembut

" Idihhh siapa Lo ngatur-ngatur
gue !!! "

" Pacar Lo hehehe " ucap langit sambil terkekeh

" Gue gak merasa punya pacar  !! "

"Sekarang.Lo.bakalan.jadi.
milik.gue.selamanya ! "

" serah "

" Maaf "

" Karena ? "

" Maaf karena kesalah gue selama ini sama kamu . Dan juga kejadian beberapa Minggu yang lalu "

" Gue gak bisa maafin kesalahan Lo waktu itu . Perbuatan Lo masik membekas di benak gue !! Jadi gue belum bisa maafin kesalahan Lo !! "

Langit menundukkan kepalanya

" Terlalu besar kesalahan aku sama kamu "

" Banget "

Langit masih Engan untuk bilang kepada bulan . Bahwa saat ini di rahim bulan terdapat anaknya . Ia belum siap untuk berbicara itu kepada bulan . Ia takut respon bulan tak sesuai ekspektasi nya . Ia takut bulan makin benci sama nya .

" Makan ya , aku pesenin bubur "

" Gak suka "

" Jadi ? "

" Seblak "

" Gak ada-ada aja !! Kamu lagi sakit gak boleh makan itu "

" Gue tiap hari sakit  dan sering makan itu gak matinya "

" Jangan ngomong gitu gue gak suka "

" Ho'oh "

Langit pun mengeluarkan handphone nya yang ia simpan di saku celana , dan mengetik  sebuah pesan di sana . Setelah itu ia pun menyimpan kembali handphone nya , dan menatap wajah sayup bulan  yang tengah menonton sebuah film di tv yang ada di ruangan tersebut

Tak selang beberapa lama ada seorang mengasih sebuah makanan kepada langit . Langit langsung saja mengambil alih makanan tersebut

" Saya permisi tuan " ucap seseorang berbadan kekar dan memakai pakaian serba hitam , setelah mengasih makanan tersebut ia pun pergi  keluar

Bulan hanya melihat itu saja . Lalu kini pandangan nya fokus melihat ke arah televisi lagi

" Makan " ucap satria lembut sambil menyodorkan sesendok bubur

" Gue gak suka bubur "

" Makan lan . Lo harus makan biar cepet sembuh "

" Gue gak bakalan sembuh "

" Jangan ngomong gitu
Lo.pasti.sembuh.Pasti " tekan langit


BINJAI 13 JANUARI 2023
_Xsfqaa

BULAN & LANGIT •END•Where stories live. Discover now