BULAN & LANGIT 31

49 49 5
                                        

┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊
┊ ┊ ┊ ┊ ˚★⋆。˚ ⋆
┊ ┊ ┊ ⋆
┊ ┊ ★⋆
┊ ◦
★⋆ ┊ . ˚
           ˚★

" Shuutt udah jangan nangis lagi, mana yang sakit sini aku obatin?? " Tanya satria

Safiqa langsung melepaskan pelukan itu, Dan ia menatap sorot mata satria

Satria yang melihat wajah Safiqa penuh dengan air mata dan sedikit sembab, langsung mengusap air mata itu dengan ibu jarinya

" Ini yang sakit?? " Tanya satria sambil menunjuk pipi safiwa

Safiqa hanya membalas dengan anggukan

Satria yang mendapatkan respon anggukan kecil oleh safiqa, pun langsung saja mengusap-usap pipi Safiqa untuk menghilangkan nyeri karena tamaparan itu. Safiqa yang mendapatkan perilaku itu hanya diam


" Shutt jangan naggis lagi ok " ucap satria

Safiqa hanya mengangguk kecil, dan menyenderkan kepalanya di bahu satria karena kepalanya sedikit pusing akibat nangis, satria tetap stay mengusap-usap pipi Safiqa

" Ternyata kak satria suka sama aku, ternyata selama ini cinta ku gak bertepuk sebelah tangan " batin Safiqa. Safiqa menyukai satria beberapa bulan belakangan ini, hanya sekedar menyukai secara diam-diam tidak barbar seperti wanita lain yang menyukai satria

" Di lain sisi aku seneng dengar ucapan kak satria barusan, di lain sisi aku sedih " gengsi dan egonya begitu bertolak belakang

" Aku pikir kakak gak suka sama aku, karena selama ini aku menegur kakak, dan deket-deketin kakak, kakak gak pernah respon sama ku  Kakak terlalu dinggin dan susah di tebak "

" Aku juga suka sama kakak. T-tapi ..Wanita yang mengamumi dan mencintai kakak itu banyak sekali. aku terlalu gengsi kak " batinnya, amarah yang tadinya mengebuh-ngebuh kini pupus, berganti dengan kenyaman

Dan kini hanya ada kehening di antara mereka, karena mereka sama-smaa merasakan kenyamanan, dengan gejola hati yang tak karuan

;༊

Kini jam menunjukkan pukul ⩇9:5⩇, bibi begitu binggung kenapa bulan tidak keluar-keluar sedari tadi dari kamarnya, jika dia berangkat begitu awal ke sekolah dia pasti berpamitan kepada bibi, tetapi ini engak . Bibi yang merasa ada apa-apa pun langsung pergi menuju kamar bulan

TOKK..TOKK..TOKK

" Non bulan " pangil bibi

" Non ini bibi!! "

" Non buka pintu nya non! "

" Non ada di dalam? "

" Non "

TOKK TOKK TOKK

Tak ada respon sama sekali dari bulan, entah kenapa bibi ngerasa ada  yang terjadi sama bulan, bibi langsung saja pergi kebawah untuk menyuruh satpam dan supir mendobrak pintu kamar bulan, karena pintunya di kunci

" pak saya boleh mintak tolong? " Ucap bibi panik

" Mintak tolong opo toh bi? " Tanya pak satpam

BULAN & LANGIT •END•Место, где живут истории. Откройте их для себя