┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊
┊ ┊ ┊ ┊ ˚★⋆。˚ ⋆
┊ ┊ ┊ ⋆
┊ ┊ ★⋆
┊ ◦
★⋆ ┊ . ˚
˚★
" Pah mah langit ke kamar dulu " pamit langit lalu meninggalkan kedua orang tuanya
" Hemm " jawab kompak mereka
Langit pun menaikin lift untuk sampai di kamar nya, karena kamarnya langit berada di lantai tiga. Sesampai nya langit di kamar ia pun pergi ke balkon untuk menghirup udara malam, sambil menghisap sebatang rokok
Saat langit melihat ke atas langit tiba-tiba saja perasaannya tidak enak, ia seperti merasakan kesedihan di sana
" Kenapa gue tiba-tiba ngerasa sedih yah?? " Tanya langit
" Kenapa tiba-tiba gue merasa harus menjumpai, dan memeluk seseorang?? " Guman langit binggung
" Oh.. shitt kenapa sama gue? "
Langit tengah binggung kepada dirinya sendiri kenapa ia merasa sedih, dan juga inggin menjumpai, dan memeluk seseorang
Langit yang tak mau ambil pusing pun membuang rasa itu jauh-jauh dan melanjutkan menghisap sebatang rokok itu, setelah beberapa menit kini langit sudah menghabiskan satu batang rokok itu
Setelah membuang puntung rokok itu langit pun segera menutup pintu balkon kamarnya, dan pergi menuju kekamar mandi untuk mencuci muka.
Setelah menyuci muka langit pun tidur di kasur sing sizenya. Hari ini ia begitu lelah. Ia pun memutuskan untuk tidur
;༊
Kringg kringg kringg jam weker itu berbunyi menunjukan pukul ⩇6:⩇⩇ Bulan yang tengah bergelut dengan selimutnya pun terbangun karena bunyi jam weker itu
" Hoamm " lirih bulan
Bulan pun beranjak dari kasurnya dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, Setelah 30 menit akhirnya bulan sudah rapi dengan seragam sekolah nya
06.30 bulan pun pergi ke ruang makan untuk sarapan, dia sarapan pagi-pagi sekali karena takut mama dan papa nya melarang dia makan.
karena sedari semalem belum ada sebutir makanan yang masuk
keperutnya
" Pagi non " sapa bibi
" Pagi juga bi "
" Non bulan mau bibi bikinin sarapan apa? " Tanya bibi
"Nasi goreng saja bi " saut bulan
"owh oke baik non, tunggu bentar
yah " bibi pun beranjak ke dapur
5 menit berlalu
"Nih non nasi goreng spesial, untuk orang yang spesial " ucap bibi sambil menyodorkan nasi goreng yang begitu harum, dan di hiasi Serapi mungkin dengan telur mata sapi di atasnya
" Hehee bibi bisa aja " ucap bulan
" Yauda kalok gitu bibi kedapur lagi ya non " ucap bibi
Saat bibi ingin pergi bulan melarang nya " Bi, bibi di sini aja jangan pergi, temani bulan makan ya " ujar bulan
" Tapi non bibi gak pantes duduk di sini takut ibu marah " ucap bibi
"Gak papa bi, kan gak ada mama di sini hehee " jawab bulan sambil cengengesan
" E-emm tapi non " ucap bibi
" Pliss bi, bulan rindu bunda, jadi saat bulan ada di Deket bibi bulan merasakan sosok seorang ibu " ujar bulan sambil memasang puppy eyes
" baik non " ucap bibi sambil tersenyum
Bulan yang mendengar kan ucapan bibi pun tersenyum
"Makasih bi " ucap bulan
Bibi pun hanya membalas dengan senyuman, Setelah itu Bulan pun menyantap nasi gorengnya dengan lahap
" E-emhh a-nu non..." Ucap bibi terjeda
" Anu apa bi? " Tanya bulan
" E-emhh maaf ya non saat non di siksa oleh nona, tuan dan Sofia, bibi tidak bisa membantu non, maaf ya non " ucap bibi sedih
" it's okay bi " ucap bulan " Bulan udah terbiasa dengan semua ini, bulan dah kebal hehehe " ucap bulan sambil tersenyum kikuk
" Bibi tau non itu orang yang
tangguh dan kuat " ucap bibi meyakini
" Jelas dong anaknya siapa dulu anaknya bunda " ucap bulan
" Hehee " kekeh bibi.
Bibi tau sebenarnya bulan merasa kan sakit yang amat dalam, apalagi saat bibi tau jika bulan mengidap penyakit kangker otak dan leukemia
" Apakah non udah minum obat?? " Tanya bibi
" Belum bi, paling siap makan nanti bulan, minum obatnya " ucap bulan
" Oh, baik non, non bulan jangan telat loh ya minum obat nya " ujar bibi
" Asiapp " jawab bulan
" Aku harus terlihat baik-baik saja di depan bibi, aku gak mau bibi sedih, apalagi saat bibi tau penyakit ku, sebenarnya aku inggin sekali curhat kepada bibi, tetapi aku tak inggin bibi sedih dengan kehidupan bulan yang amat dramatis ini" batin bulan
" Bi bulan sudah siap sarapan, bulan pergi berangkat ke sekolah dulu ya " ucap bulan sambil mencium punggung tangan bibi
" Iya non, non belajar yang semangat yah " ucap bibi
" Oke bi siap, assalamualaikum " ucap bulan lalu berlenggang pergi meninggalkan ruang makan
" Waalaikumsalam, hati-hati non " ucap bibi
" Iya Bi " sahut bulan. Lalu Bulan pun berjalan ke arah garasi untuk menyuruh sopir mengantarkan nya ke sekolah
Bulan melihat jam tangannya yang ia gunakan dan jam itu masik menunjukan pukul ⩇6:5⩇ " Masik terlalu pagi " guman bulan
Sebenarnya sekolah bulan itu masuk pukul ⩇8:⩇⩇ bulan bangun dan pergi ke sekolah terlalu pagi dikarenakan dia bisa sarapan dan juga tidak perlu menaiki angkutan umum ke sekolah, ia takut salah menaiki angkutan umum lagi, dan tidak berjumpa dengan papa mamanya
Sesampainya bulan di garasi, ia melihat satpam dan sopirnya tengah berbincang-bincang sambil meminum secangkir kopi
" Permisi pak Wanto, pak anterkan bulan ke sekolah ya " ucap bulan kepada sopir
" Loh non kok pagi banget toh non berangkat ke sekolah nya? " Tanya pak wanto
" Iya pak, ada sesuatu yang ingin bulan kerjakan di sekolah jadi perginya awal banget deh " jawab bulan
" Oh gitu non. Kalok gitu Monggo
non " ucap pak wanto lalu ia bangkit dan pergi ke salah satu mobil milik keluarga bulan
" Pak Doddy bulan berangkat ke sekolah dulu ya " ucap bulan sambil berpamitan kepada satpam
" Ia non, non hati-hati ya, dan belajar yang rajin " ucap satpam itu
" Oke pak. assalamualaikum pak " ucap bulan, dan berpamitan kepada satpam itu
" Waalaikumsalam "
Bulan pun pergi menaikin mobil untuk pergi ke sekolah nya
˚ೀ⋆BINJAI 14 FEBRUARI 2022☃︎
✎ᝰ._𝙭𝙨𝙛𝙦𝙖𝙖;༊
