┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊
┊ ┊ ┊ ┊ ˚★⋆。˚ ⋆
┊ ┊ ┊ ⋆
┊ ┊ ★⋆
┊ ◦
★⋆ ┊ . ˚
˚★
" Shitt..bangsat tu si Mak lampir!! " Ucap Alice geram. ia begitu marah kepada Sofia karena dia sudah menyelakai sahabat nya
" Dalah biarin aja, kapan-kapan kita balas dia, maybe saat dia ngelukain aku lagi, aku bakalan ngasih pelajaran yang lebih parah dan kejam buat dia! " Desis Safiqa
" Saf masik sakit lagi gak?? " Tanya Nabila
" Gak kok gue udah baik-baik aja " ucap Safiqa
" Syukurlah " ucap kompak Alice Nabila
" Eheh btw bulan mana?? " Tanya Safiqa
" Gak tau dari tadi dia belum Dateng ke sekolah, aku juga udah hubungi nya berulang kali tapi gak di jawab " ucapan Alice. ya emang sedari tadi ia menghubungi bulan, tetapi bulan tak kunjung mengangkat teleponnya
" Mungkin dia nya kesiangan " ucap Nabila
" Maybe " bales Safiqa
" Ehh bil tadi kan Lo bilang Lo mau cerita semua sama kita nah ni kita udah ada, tinggal bulan sih " ucap alice
" Cerita apa? " Tanya Safiqa
" Itu cerita dia sama Bobby " ucap Alice
" Ya Allah gue hampir lupa nanyak nya hahaha " ucap Safiqa, padahal saat di perjalanan tadi inggin ke sekolah. ia inggin sekali menanyakan soal hubungan Nabila dengan Bobby
" Hufft ok kan tadi Safiwa udah cerita, ni giliran aku yang cerita " ucap Nabila
" Jadi kalian masik inget gak kemarin yang bulan pingsan dan di Bawak kak langit ke uks, gak lama kita di uks, kak Bobby geret-geret tangan aku kan untuk kembali ke kelas, nah gak lama di perjalanan dia kayak nembak aku gitu, cuman nembak ya bukan kayak mau gak jadi pacar aku bukan, nembaknya tu kayak ngomong bedalah dari orang yang biasanya nembak cewek, Aishhh susah pun jelasinnya " ucap Nabila
" Langsung ke intinya aja, biar
mudah " ucap Sinta
" Owhh ok. kemarin malam kita ngedate, kesuatu restoran, dan disitu kak Bobby nembak aku, malam itu adalah malam terbahagia aku bareng seorang laki-laki asing yang tiba-tiba masuk ke dalam hidup ku, malam itu status Kami tak lagi teman melainkan seorang sepasang kekasih ..Tapi ada satu hal yang buat kami binggung.. " ucap Nabila
" Binggung apa ?? " Tanya Safiqa dan Alice
" Tembok kami begitu besar, sangat susah untuk di gapai " lirih Nabila sambil menundukkan kepalanya
"
Tembok itu begitu tinggi, bahkan kami tak tau kami sanggup atau tidak meraih tembok itu " lanjutnya
Alice dan Safiqa yang tau maksud dari tembok itu pun bertanya
" Kak Bobby Kristen? " Tanya Safiqa
Nabila hanya membalas dengan anggukan
Alice dan Safiqa yang mendengar kan ucapan Nabila pun saling tatap-tatapan
" Gue yakin kalian bisa meraih tembok itu, tapi aku saranin jangan Lo yang ngalah ok, biarkan lah Bobby yang mengapai tembok itu." Ucap Safiqa
