BULAN & LANGIT 48

25 29 3
                                        

┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊
┊ ┊ ┊ ┊ ˚★⋆。˚ ⋆
┊ ┊ ┊ ⋆
┊ ┊ ★⋆
┊ ◦
★⋆ ┊ . ˚
           ˚★

Ia langsung saja mengambil handphone nya di saku baju. Dan mengasih handphone tersebut kepada Langit

Langit langsung mengambil ahli handphone milik bulan,  Dan mengotak-ngatiknya. Bulan yang kebinggungan pun hanya diam. Tapi ia begitu bertanya-tanya

Sama halnya dengan bulan, ketiga temen bulan juga begitu heran kenapa langit meminta handphone bulan dan juga mengotak-ngatik handphone bulan

" Ini nomor gue " ucap langit

Bulan begitu terkejut dengan ucapan langit

" Apa! Dia ngasih gue nomor handphone nya " Batin bulan kebinggungan

" Kak langit ngasih nomor kakak di handphone bulan? " Tanya Nabila

" Hemm " balas langit dengan deheman " dan makasih udah nolongin gue waktu itu, dan makasih juga atas donoran darah lo " ucap langit lalu pergi dari sana

Bulan paham maksud ini semua. Langit hanya berterima kasih kepada nya karena telah menolong nya sebulan yang lalu, dan mendonorkan darahnya kepada dia

" Lan? " Tanya Safiqa bertanya-tanya

" Lan Lo dinorin darah sama langit? " Tanya Alice

" Bulan " panggil Nabila

" Ehh iya " bukan tersentak dari lamunannya

" Ha? Kenapa we? " Tanya bulan. Dia tak mendengar kan ucapan temennya karena ia tadi melamun

" Lo dinorin darah untuk langit? " Tanya Safiqa lagi

" E-eehh iya " ucap bulan sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal

" Kok bisa, ceritain dong " ucap Alice kepoo

" Ia lan ceritain dong " ucap Nabila

" Owhh ok gue ceritain tapi jangan ada yang nyelas cerita gue dulu ya, biar gue jelasin semuanya " ucap bulan, mereka bertiga pun mengangguk " jadi sebulan yang lalu.. Nah jadi gini weee " lanjut nya

Mereka semua pun membulatkan mulutnya berbuntuk O

" Tapi lain kali jangan kayak gitu lan, bahaya buat diri Lo. Apalagi musuh langit itu bahaya-bahaya banget " ucap Sinta memperingatkan. Ia begitu khawatir terhadap bulan. Karena ia begitu tau musuh langit itu kejam-kejam

Dan kini mereka pun bergosip da menceritakan masalah bulan dan juga Langit sebulan yang lalu

KRINGG...KRINGG...KRINGG

bel istirahat mengelegar di penjuru sekolah, bulan dan juga temen-temen nya pergi meninggalkan kantin dan menuju ke kelas mereka. Sama halnya dengan langit dan juga teman-teman nya. Yang pergi meninggalkan kantin dan pergi ke kelas mereka, tak ada niatan bagi mereka untuk bolos. Karena sedari pagi hingga jam istirahat mereka semua jam kosong

4 jam kemudian

KRINGG....KRINGG...KRINGG
Bel pulang sekolah mengelegar di penjuru sekolah, Kini jam menunjukan pukul 15.00

Saat ini bulan dan juga temen-temennya bersiap-siap dan membereskan barang-barang mereka. Lalu keluar dari kelas dan pergi ke depan untuk pulang ke rumah mereka masing-masing. Berbeda dengan Nabila yang pulang bersama Bobby

Kini mereka pun telah pulang ke rumah mereka masing-masing. Begitu pun bulan.

Sesampainya bulan di rumah. Ia melihat kakek, nenek tirinya. Tengah duduk di sofa dengan nama dan juga papanya

" Ngapain kakek nenek nya Sofia ke mari? " Batin bulan

Mereka pun begitu asik mengobrol-ngobrol. Bulan yang tak open akan hal itu pun pergi berlalu, ke kamarnya. Sesampai di kamar bulan langsung saja bersih-bersih kan badannya. Setelah membersihkan badan nya bulan tidur-tidurran di kasur. Karena badan nya sangat sakit semua, Kemarin itu perjalanan nya lama sekali hingga membuat tubuh bulan serasa remuk semua. Akibat duduk saja dengan waktu yang lama

Tak terasa yang tadi nya terang sekarang gelap,  ini sudah malam. Tak terasa juga bulan sedari tadi bermain handphone. Sedari pulang sekolah tadi ia belum makan. Kini perutnya pun berbunyi

" Duhh laper " gumamnya. Ia pun bangkit dari tempat tidurnya, dan pergi menuju ke dapur. Saat ia inggin kedapur rupanya keluarga nya sedang makan malam. Termasuk kakek neneknya Sofia

" Bulan sini " panggil kakeknya Sofia

Bulan pun membalas dengan senyuman, dan pergi menghampiri mereka

" Sini nak makan malam " pintah kakek

" Kamu apa-apaan sih mas. Nyuruh dia makan di sini! " Ucap kesal nenek Sofia

Kakek gk menggubris ucapan istrinya

" Sini na- " ucap kakek

" Ga! Kamu makan di dapur saja
sana " Pinta nenek

" Pah, biarkan aja dia makan di dapur pah " ucap celyn

" Iya kek biarkan aja kek, dia itu gk pantas di sini kek! " Ucap Sofia

Papa bulan hanya diam, ia tak ingin ikut campur apalagi dengan mertuanya ini

" Kek, aku makan di dapur aja kek " ucap bulan

" Gak! Kamu di sini aja makannya bulan! " Ucap kakek

" Tapi kek- " ucap bulan

" Gak ada tapi-tapian !! " Ucap kakek
" kalok kamu makan di dapur kakek juga makan di sana! " Ucap kakek

" Mas " ucap nenek

" Pah " ucap celyn

" Kek " ucap Sofia

" Bulan duduk kamu, Dan
makan! " Final papa bulan

Bulan pun Nurut dan duduk di salah satu kursi tersebut tepatnya di samping kakek

" Makan yang kenyang ya nak " ucap kakek lalu mengusap-usap puncuk kepala bulan

˚ೀ⋆BINJAI 10 DESEMBER 2022☃︎
_✎ᝰ._𝙭𝙨𝙛𝙦𝙖𝙖;༊


BULAN & LANGIT •END•Donde viven las historias. Descúbrelo ahora