BULAN & LANGIT 5

92 89 27
                                        

┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊
┊ ┊ ┊ ┊ ˚★⋆。˚ ⋆
┊ ┊ ┊ ⋆
┊ ┊ ★⋆
┊ ◦
★⋆ ┊ . ˚
           ˚★

Setelah menunggu 5 menit akhirnya cleaner serfis itu datang membawakan seragam sekolah baru Buat bulan

"Ini pakai, dan bersihkan juga badan kamu " ujar cleaner serfis itu. Sambil menyodorkan baju yang ia ambil di koperasi tadi

" Terimakasih banyak Bu, saya gak tau nasib saya kayak gimana kalok gak ada ibu " ucap bulan

"Iya, sama-sama, yaudah kalok gitu kamu cepat bersihin badan kamu, Dan saya mau lanjutkan kerjaan
saya " ucapnya

" Iya Bu sekali lagi terimakasih banyak Bu " ucap bulan tersenyum tulus

Cleaner serfis itu hanya membalas dengan senyuman, dan berlalu meninggalkan bulan

Bulan pun langsung saja membersihkan seluruh tubuhnyanya

Setelah 10 menit akhirnya bulan sudah siap membersihkan seluruh tubuhnya, kini badannya sudah bersih dan tidak bau amis telur lagi.

Setelah membersihkan tubuhnya, bulan melihat jam yang melingkar di pergelangan tanggannya

" Huuftt... Udah jam 5 sore, aku harus buru-buru pulang nih takut mama marah " ucapnya. Ia pun berlari menuju kekelas nya untuk mengambil tas. Setelah sampai di kelas ia mencari keberadaan tasnya

" Tas aku di mana ya?? " gumannya sambil kesana kemari mencari keberadaan tasnya, Saat tengah mencari keberadaan tasnya di dalam laci, bulan malah menemukan secangkrik surat

" Surat " gumannya binggung, Ia pun membaca isi surat tersebut

" 𝘽𝙪𝙡𝙖𝙣 𝙩𝙖𝙨 𝙇𝙤 𝙜𝙪𝙚 𝙡𝙚𝙩𝙖𝙠 𝙙𝙞 𝘽𝙖𝙣𝙜𝙠𝙖𝙧, 𝙡𝙤 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙈𝙖𝙣𝙖 𝙖𝙟𝙖 𝙨𝙞𝙝 𝙪𝙙𝙖𝙝 2 𝙟𝙖𝙢 𝙠𝙖𝙢𝙞 𝙣𝙮𝙖𝙧𝙞𝙞𝙣 𝙡𝙤𝙝 𝙙𝙖𝙣 𝙜𝙖𝙠 𝙠𝙚𝙩𝙚𝙢𝙪, 𝙖𝙠𝙝𝙞𝙧𝙣𝙮𝙖 𝙠𝙖𝙢𝙞 𝙥𝙪𝙡𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙚𝙡𝙪𝙖𝙣 𝙨𝙤𝙧𝙧𝙮 𝙮𝙖 -𝙨𝙖𝙛𝙞𝙦𝙖 "

Ternyata isi surat itu dari Safiqa teman nya

" Maafin aku ya teman-teman " lirihnya, Setelah membaca isi surat tersebut bulan pun bergegas mengambil tas nya di dalam bangkar, Saat ini kondisi sekolah sudah sangat sepi.

Setelah sampai di gerbang sekolah, bulan langsung saja pergi ke sebuah halte tepat tak jauh dari gerbang sekolah, Ia ingin menunggu kendaraan umum. karena jika ia jalan kaki itu sangat lama sampai di rumahnya, dan jika dia pulang terlalu lama mama nya bakalan menyiksa dia lagi, untung saja di dalam tasnya terdapat uang 100 ribu yang sengaja ia simpan, bulan selalu di kasih uang bulanan dari papanya walaupun nilai uang yang di kasih tak sebanyak adik tirinya, ia selalu menyimpan semua pemberian uang dari papanya untuk keperluan nya

" Isss mana ni buswaynya " ucap bulan gelisah

" Huft sudah jam ⩇5:1⩇ aku rasa aku bakalan di hukum sama mama, dan di siksa lagi sama Sofia " batin bulan gentir

Sekitar 5 menit menunggu tidak ada busway yang lewat sedari tadi

BRUMM BRUMM BRUMM
suara bariton motor sport terdengar dari dalam sekolah

BULAN & LANGIT •END•Where stories live. Discover now