BULAN & LANGIT 34

70 54 32
                                        

┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊
┊ ┊ ┊ ┊ ˚★⋆。˚ ⋆
┊ ┊ ┊ ⋆
┊ ┊ ★⋆
┊ ◦
★⋆ ┊ . ˚
           ˚★

Tak lama dokter Andika Dateng bersama bibi

" Dokter bulan mau pulang " ucap bulan

" Tidak bisa bulan, kondisi kamu belum stabil " ucap dokter Andika

" Tapi bulan inggin tetap pulang dok, bulan baik-baik aja "

" Gak bis..." Ucap Dokter Andika terpotong

" Dokter tau kan saya ini kuat, jadi saya tetap inggin pulang! pleas, saya gak betah di sini dok " lirih bulan

" Huftt baiklah kamu boleh pulang, tapi Ingat jangan lupa untuk selalu chek kondisi kamu bulan " Ucap dokter Andika

" Ia dokter Andika yang ganteng " ucap bulan sambil tersenyum, ia begitu bahagia saat ini karena ia dibolehkan pulang

" Kamu bisa saja bulan, bulan. Yauda kalok gitu saya panggilan suster dulu ya " ucap dokter Andika

Bulan hanya membalas dengan anggukan

Dokter Andika pun pergi meninggalkan bulan dan juga bibi

" Non kondisi non belum stabil Lo
non " ucap bibi

" Bibi tenang aja bulan baik-baik aja kok "

" Hufft baiklah non " ucap bibi, bulan ini sedikit keras kepala

Tak lama dua orang suster masuk ke dalam ruang inap bulan

" Permisi, kami akan buka impus kamu " ucap suster itu

" ia sus " bales bulan

Suster itu pun membuka impus yang melekat di tangan bulan, dan selang-selanh yang menempel di tubuhnya

" Makasih sus " ucap bulan

" Sama-sama " bales suster itu

" Baik kalok gitu saya permisi dulu " ucap suster itu dan pergi meninggalkan bulan

Padahal bulan di rawat di sini baru 2 jam tetapi ia langsung meminta untuk pulang, ia malas berada di rumah sakit, atau tinggal di sini. Karena ia sudah sangat lelah berada di sini

Bulan hanya demam tinggi, itu di akibatkan karena ia terkena air yang terlalu lama, tetapi kondisi badannya saat ini udah tidak terlalu panas.

Bibi dan bulan membereskan
barang -barangnya, setelah mebereskan barang, mereka meninggalkan ruangan itu dan  menuju Tempat pembayaran administrasi, setelah membayar administrasi, mereka pergi ke apotek untuk menembus obat. Beberapa menit kemudian, mereka sudah siap menembus obat tersebut, dan pergi keluar rumah sakit untuk mencari taxi


" Bi, bibi udah bilang papa kalok aku sakit? " Tanya bulan

" Udah non, tapi bapak sedang sibuk " alibil bibi, padahal papa nya tak peduli dengan bulan

Bulan hanya diam, sudah ia duga

BULAN & LANGIT •END•Место, где живут истории. Откройте их для себя