Sesampai dirinya di sekolahnya yaitu SMA Negeri X Aksarajasa, semua mata tertuju padanya. Pak Damar, satpam sekolah yang sedang berada di depan pintu gerbang pun langsung menanyakannya. "Nak Anta, kok bisa basah begini?"
Antasena Wijaya, itulah nama lengkap dari remaja laki-laki itu dan dia biasa dipanggil Anta ataupun Sena. Dia memasang wajah tidak bersahabat pada Pak Damar, lebih tepatnya dia sedang bad mood. "Udah lah pak, jangan tanya itu! Saya mau ke kelas!" Serunya kemudian melewati Pak Damar dan berjalan cepat menuju kelasnya. Sesampainya dia di kelas, semua teman kelasnya terkejut dan menahan tawa mereka melihat penampilannya termasuk kedua sahabatnya, Maya dan Aditya yang juga menahan tawa mereka.
"Bwahahahaha.... "
Anta memasang ekspresi datar ketika Maya tertawa terbahak-bahak melihat dirinya yang masuk kelas dengan penampilan basah dan juga kotor itu. Ya, dia tidak bisa menahan tawanya lagi. "Ketawa aja terus! Aku berdoa semoga kotak tertawamu itu rusak!"
"Habisnya penampilanmu hahahaha...." Maya tertawa lagi sambil memukul pahanya.
Maya masih tertawa sedangkan Adit yang duduk sebangku dengan Anta hanya bisa menggeleng kepalanya melihat tingkahnya Maya itu. "Kalau aku boleh tahu, kenapa bisa bajumu kotor begini?," tanya Adit pada Anta.
"Gara-gara mobil itu tuh! Mobil itu melewati banjir yang berada disampingku dan cipratannya mengenai aku! Jadinya kotor begini deh... !"
"Ohh, terus besok gimana? Kan harus pakai baju itu lagi"
"Nggak tahu aku, Dit. Aku harus gimana ya? Apa aku pinjam saja sama kakakku?"
Kedua temannya terkejut mendengarnya dan Maya tertawa lagi untuk kesekian kalinya. "Hahahaha... Sena, kau bodoh atau gimana sih?! Jelas-jelas kakakmu itu kan cewek ya mana muat!"
"Masa gitu?"
"Iya, biasanya ukuran baju cewek kan lebih kecil dari cowok tapi tidak salahnya untuk mencoba sih. Aku akan coba tanya kakakku juga, mungkin seragamnya masih ada," jelas Adit.
"Makasih ya, Dit," ujar Anta berterimakasih pada Adit.
"Aku nggak?"
Anta menoleh ke depan. "Ya, makasih juga".
Adit menghela napas berat. "Memangnya kau ada bantu kasi saran, Maya? Dari tadi kan kau ketawa terus ... ," sindir Adit.
"Ihh aku juga khawatir loh!" Seru Maya sambil memanyunkan mulutnya. Adit mencubit pipinya dan itu membuat Anta tertawa. Canda gurau mereka membuat bad mood-nya menjadi hilang. Dia sedikit mengingat tentang masa lalunya dengan sahabatnya dulu biarpun masa itu tidak begitu menyenangkan, tapi perlahan dia sudah merasa nyaman bersahabat dengan kedua sahabatnya itu.
Bel masuk pun berbunyi menandakan bahwa jam pelajaran akan segera dimulai dan dia pun bersiap untuk belajar. Adit berbisik padanya, "Nggak bersihin itu dulu di toilet?"
"Nanti saja," balas Anta padanya.
***
Jam pelajaran pun selesai dan sekarang waktunya istirahat. Mereka bertiga sekarang berjalan menuju kantin. Sebelum ke kantin, Anta mampir dulu ke toilet untuk membersihkan kotoran pada seragamnya sedangkan mereka berdua berada di luar toilet. Cukup lama Anta berada di dalam toilet dan Adit pun segera mengeceknya ke dalam. "Anta?," panggilnya.
"Dit, kotorannya agak susah hilangnya ... gimana ini ya?"
"Ya udah, biarin aja dulu. Nanti kan dicuci di rumah," ujar Adit dan Anta hanya bisa mengiyakannya. Mereka berdua pun keluar dari toilet dan Maya sudah menunggu mereka dengan tatapan datar sambil menyilangkan kedua tangannya.
YOU ARE READING
𝑼𝒏𝒇𝒐𝒓𝒆𝒔𝒆𝒆𝒏 𝑻𝒊𝒆𝒔 [COMPLETED]
Teen Fiction[𝗕𝗟 𝗦𝘁𝗼𝗿𝘆!!] Menceritakan tentang dua anak remaja laki-laki yang memiliki masalah pribadi dan mereka tidak sengaja bertemu di kejadian yang tidak terduga. Pertemuan itulah yang menjadi awal dari kedekatan mereka, di mana kedekatan mereka lebi...
![𝑼𝒏𝒇𝒐𝒓𝒆𝒔𝒆𝒆𝒏 𝑻𝒊𝒆𝒔 [COMPLETED]](https://img.wattpad.com/cover/295238341-64-k12012.jpg)