Mereka pun akhirnya sampai di rumahnya Anta. Kala menoleh ke arah Anta dan tersenyum kepadanya. "Makasih sudah menemaniku"
Anta membalasnya juga dengan senyuman. "Makasi juga atas traktirannya. Aku duluan ya." Dia pun membuka pintu mobil sambil membawa tas jinjing yang di dalamnya ada kotak setengah lusin donat itu. Dia berjalan pelan menuju rumahnya yang berada di samping mobil Kala.
"Anta," panggil Kala dan tentu saja Anta langsung menoleh ke belakang.
"Ya?"
"See you," ujar Kala sambil tersenyum manis padanya.
Deg
"I-iya, see you," sahutnya terbata-bata. Anta pun langsung berbalik badan dan segera membuka pintu gerbang rumahnya kemudian menutupnya kembali. Dia pun berjalan secepat mungkin untuk masuk ke dalam rumahnya dengan kondisi degupan jantungnya yang begitu kencang. Setelah dirinya membuka pintu rumahnya, dia memilih untuk bersandar dahulu di balik pintu itu. Dia memegang dadanya, mengatur napasnya agar kembali tenang. Dia sangat bingung, kenapa tadi dia bisa degdegan setelah melihat senyuman Kala. 'Ada yang aneh denganku! '
Rara yang dari tadi sedang menonton TV di ruang tamu pun, segera menghampiri Anta dan melihat kakaknya yang sedang berdiri membelakangi pintu. "Kakak ngapain berdiri di situ?"
"Rara ... hmm nggak ada kok. Oh ya, ini kakak sudah beli donatnya. Kita makan bareng ya ~ "
Rara mengangguk cepat.
Anta berjalan pelan menuju meja makan dan menaruh donat itu di atas meja. Rara mengambil donat rasa cokelat dengan atasan oreo dan memakannya dengan lahap. Anta memilih untuk mengambil donat rasa tiramisu dengan atasan choco chips , tapi entah kenapa dia tidak begitu menikmati donatnya itu.
Hal itu dikarenakan dirinya yang masih kepikiran perihal tadi. Ya, dia justru memikirkan Kala dan bahkan senyuman Kala itu — terngiang-ngiang di pikirannya sekarang. Pikirannya itu terbawa sampai ke mimpinya, membuat dirinya tidak bisa tidur. Keesokan paginya, dia terlihat sangat ngantuk sekali dan Adit yang melihat itu, memberanikan diri menanyakannya pada Anta yang sedang berusaha tidur di atas meja dengan tasnya sebagai bantal.
"Kemarin, kau kurang tidur ya?" Anta mengangguk pelan kemudian dia menguap lebar.
"Nih minum kopi biar nggak ngantuk!" Seru Maya yang langsung menghadap ke belakang sambil menyodorkan minuman kopi yang sudah diminumnya.
"Iya sih, kau benar. Tapi kan — "
"Udah minum aja nih!," seru Maya. Anta pun menggeleng kepalanya.
Anta memundurkan pelan badannya dan menggelengkan kepalanya ke arah Maya. "Nggak deh ... yang ada aku bisa ketagihan minum kopi. Aku lebih baik tidur aja deh"
"Mana boleh! Entar kan jam pelajaran selanjutnya dimulai!"
"Terus gimana?"
"Ya, cuci muka dulu sana!," seru Adit padanya.
Dia kemudian teringat kembali, kejadian sewaktu dirinya ke toilet untuk cuci muka. Dia berpikiran mungkin saja kakak kelasnya itu akan datang lagi untuk menghajarnya. Dia langsung menggeleng kepalanya dan itu membuat Adit bingung. Sepintas Adit langsung paham akan penolakan itu, "Ku temani deh, mereka nggak akan berani untuk melukaimu kalau ada aku"
'Adit peka banget dah! '
Anta pun mengangguk dan mereka berdua beranjak dari bangku mereka. "Mau kemana?," tanya Syifa. "Entar lagi mau bel masuk loh"
"Anterin Anta cuci muka di toilet. Katanya dia takut sama hantu penghuni toilet, ya kau tahu lah desas-desusnya ~ ," ujar Adit dan tentu aja Anta langsung terkejut dengan perkataan dari Adit itu.
ВЫ ЧИТАЕТЕ
𝑼𝒏𝒇𝒐𝒓𝒆𝒔𝒆𝒆𝒏 𝑻𝒊𝒆𝒔 [COMPLETED]
Подростковая литература[𝗕𝗟 𝗦𝘁𝗼𝗿𝘆!!] Menceritakan tentang dua anak remaja laki-laki yang memiliki masalah pribadi dan mereka tidak sengaja bertemu di kejadian yang tidak terduga. Pertemuan itulah yang menjadi awal dari kedekatan mereka, di mana kedekatan mereka lebi...
![𝑼𝒏𝒇𝒐𝒓𝒆𝒔𝒆𝒆𝒏 𝑻𝒊𝒆𝒔 [COMPLETED]](https://img.wattpad.com/cover/295238341-64-k12012.jpg)