𝘾𝙤𝙣𝙩𝙚𝙣𝙩 𝙒𝙖𝙧𝙣𝙞𝙣𝙜: 𝙈𝙖𝙩𝙪𝙧𝙚 𝘾𝙤𝙣𝙩𝙚𝙣𝙩 (𝙇𝙤𝙖𝙙𝙚𝙙 𝙬𝙞𝙩𝙝 𝙎𝙪𝙜𝙖𝙧)
[Konten pada chapter ini ada sedikit unsur dewasa (sudah disensor) dan mengandung banyak gula 😏]
Mohon untuk bijak dalam hal membaca dan menanggapi cerita ini, sekian dan terimakasih]
===||===
Anta sedang mengganti pakaiannya di kamarnya Kala. Rambutnya yang basah, dia keringkan menggunakan handuk kecil yang tadi Kala berikan. Dia memandangi dirinya yang sudah berpakaian lengkap. Tentu perasaannya tidak nyaman karena pakaian yang sudah dibelikan oleh ibunya Kala — basah dan tidak bisa dikenakan lagi.
Tokk tokk
Dia menoleh ke arah pintu. Saat pintu itu terbuka, Mala memandanginya sejenak dan berjalan mendekatinya. "Ini handphone-mu dan sepertinya udah rusak...." Ujarnya sambil memberikan ponsel itu ke Anta.
Mala duduk di samping kasur itu. "...nanti aku bilang ke ortuku untuk membelikanmu handphone baru. Jadi, kau tenang aja," lanjutnya yang berusaha menenangkan Anta.
"Beneran mati total?" Tanyanya pada Mala sambil menggoyangkan ponselnya. Sesekali juga dia mengetuk ponselnya dengan tangannya.
Mala mengangguk pelan.
Anta menghela napas berat dan menerima nasibnya.
Ya, dia pasti akan dimarahi oleh kakaknya....
"Tidak usah Mala, aku nggak mau merepotkan keluargamu"
Mala melipat tangannya dan menatap Anta dengan serius. "Hei! Ini karena Monica melakukannya dan jika kami nggak mengganti handphone-mu, nama keluarga Ariesandy akan tercoreng. Jadi, terima aja oke!," seru Mala dengan nada tinggi. Anta terkejut dan dia langsung mengangguk cepat.
Mala mendengus kesal. "Ada-ada saja kejadian di acara ini! Kau yang jadi korbannya!" Mala ngedumel panjang lebar dan Anta hanya bisa menyimak sambil tersenyum canggung. "Udah ayo! Kita keluar, biarpun acaranya udah mulai — kau harus kebagian kuenya!" Mala menarik tangan Anta dan berjalan keluar dari kamarnya Kala.
Mereka berpegangan tangan sampai ke tempat acara ulang tahun Kala dirayakan. Saat ini, sedang acara bebas dan beberapa tamu undangan sedang berdansa mengikuti lagu yang dimainkan para pemusik. Dari kejauhan, Kala melihat Anta dan Mala sedang berpegangan tangan — lebih terkejutnya lagi bahwa Mala menarik tangan Anta dan mengajaknya berdansa. Saat Kala mau menghampiri mereka, dia dicegat oleh ayah tirinya.
"Biarkan saja mereka berdansa"
"Tapi — "
"Kamu harus menyambut beberapa tamu di sini, kan kamu yang punya acara," jelas ayahnya.
Kala berdecak kesal dan melihat Anta lagi dari kejauhan. Terlihat Anta tertawa sambil berdansa dengan Mala yang dari tadi ngedumel pada Anta karena selalu menginjak kakinya. Dia pun hanya bisa tersenyum tipis melihal hal itu dan mengikuti ayah tirinya untuk menyambut tamu lainnya.
Tidak berselang lama, acara tersebut sudah selesai dan Mala mengajak Anta bertemu dengan keluarga Ariesandy. Anta meminta maaf pada ibunya Kala atas kejadian memalukan yang hampir saja merusak acara pesta ulang tahunnya Kala. Ibu Laudia tersenyum manis dan mengatakan untuk tidak perlu mengkhawatirkannya. Dia memberikan bungkusan makanan berisikan kue tart pada Anta. "Ini untuk keluargamu ya"
Anta tersenyum. "Terima kasih, tante"
"Bun–da. Panggil bunda ya," sahut Ibu Laudia tersenyum manis pada Anta.
YOU ARE READING
𝑼𝒏𝒇𝒐𝒓𝒆𝒔𝒆𝒆𝒏 𝑻𝒊𝒆𝒔 [COMPLETED]
Teen Fiction[𝗕𝗟 𝗦𝘁𝗼𝗿𝘆!!] Menceritakan tentang dua anak remaja laki-laki yang memiliki masalah pribadi dan mereka tidak sengaja bertemu di kejadian yang tidak terduga. Pertemuan itulah yang menjadi awal dari kedekatan mereka, di mana kedekatan mereka lebi...
![𝑼𝒏𝒇𝒐𝒓𝒆𝒔𝒆𝒆𝒏 𝑻𝒊𝒆𝒔 [COMPLETED]](https://img.wattpad.com/cover/295238341-64-k12012.jpg)