𝑼𝒏𝒇𝒐𝒓𝒆𝒔𝒆𝒆𝒏 𝑻𝒊𝒆𝒔 [COMPLETED]

Chapter 29 : Jealous

Kebisingan itu mengganggunya — selama dirinya sedang mengemudikan mobilnya menuju cafe yang dituju. Teman-temannya atau mungkin bisa dikatakan sebagai penumpang baginya, bernyanyi-nyanyi tak jelas dengan suara yang sumbang. "Hei kalian! Bisa diam nggak sih?! Kala lagi fokus nyetir!," seru Violet yang berada di depan — duduk tepat di samping Kala.

"Hei Kala, apa kami mengganggumu?," tanya salah satu dari mereka. Kala diam saja dan tidak menyahutinya.

"See ? Kala saja diam, berarti dia nggak masalah kalau kita ribut!"

Dalam hati, Kala sudah mengucapkan sumpah serapah ke orang itu. Dia adalah temannya Bastian yang pernah ikut juga pada acara barbequan dulu. Namanya Daniel dan dia terkenal sebagai playboy di sekolahnya. Biarpun julukannya seperti itu, dia adalah primadona sekolah karena dia adalah kapten basket di sekolahnya. Mereka pun melanjutkan keributan itu dengan bernyanyi lagu rock n roll yang dipelopori oleh Bastian.

"Hei kalian!!"

"Udah lah, biarin aja Vio — bentar lagi kita sampai," ujar Kala yang hanya bisa menghela napas berat.

Tidak berselang lama, mereka pun sampai di tempat tujuan dan segera turun dari mobilnya Kala. Mereka pergi ke Cafe Inflow untuk merayakan ulang tahun Daniel. Awalnya Kala sudah menolak untuk ikut, tapi Bastian memaksanya untuk ikut merayakan bersama ulang tahunnya Daniel. Sekarang di sini lah dia — bersama dengan Bastian, Violet serta teman-teman mereka. Mereka pun segera berjalan masuk ke dalam cafe itu dan disambut dengan aroma kopi yang menyengat serta bau roti yang menggugah selera. Suasana di dalam cafe begitu ramai dan mereka pun berjalan menuju ke tempat kasir.

"Permisi, tadi kami sudah memesan tempat di sini — atas nama Violet Evergreen," ujar Violet.

"Ohh atas nama Violet ya? Baik, saya antarkan anda ke tempat reservasi"

Mereka pun mengikuti kemana pelayan itu pergi dan sembari berjalan, Kala memperhatikan sekitarnya. Dia dibuat terkejut ketika melihat Anta dari kejauhan dan dia sedang berbicara dengan orang yang Kala sendiri pun tidak kenal. Mereka berdua terlihat asyik berbicara sambil tertawa riang. Jiwa penasaran Kala pun muncul. Dia siapa? Pertanyaan itu terngiang-ngiang dipikirannya.

"Hei jangan melamun!" Seru Bastian sambil menempuk bahu Kala. Dia tersadar dari lamunannya dan langsung menoleh ke arah Bastian.

"Apa?"

"Udah cepat ikutin mereka!," seru Bastian dan Kala pun mengikutinya — menuju ke arah mereka yang sudah dari tadi memanggil dirinya. Selagi mereka sedang memesan makanan dan minuman, Kala lebih memilih melihat Anta dari kejauhan. Dia ingin menghampirinya, tapi dia terjebak di sini — di kerumunan orang yang tidak dia akrab.

Dia menghela napas berat dan segera mengeluarkan ponselnya kemudian mengirim pesan pada Anta, menanyakan di mana dia berada sekarang. Bastian yang berada di sampingnya, melirik ke arahnya. "Kenapa kau masang wajah serius begitu?," tanya Bastian padanya. Kala meliriknya saja tanpa menyahutinya kemudian melihat kembali ke arah ponselnya. Terlihat Anta sedang mengetik pesan, tanda bahwa dia akan segera menjawab pertanyaannya tadi.

'Lagi di cafe dekat sekolah sama kakak kelas dan adiknya. Memangnya kenapa, Kala? '

Kala sedikit terkejut kemudian dia kembali menoleh ke arah Anta dari kejauhan — melihat Anta sedang memandangi ponselnya juga sesekali dirinya menoleh ke arah orang yang berada di hadapannya, karena orang itu mengajaknya berbicara lagi. Dia menundukkan sedikit kepalanya dan merenung — betapa bodohnya dirinya. Kenapa dia masih meragukan Anta? Harusnya dia percaya dengan Anta kalau Anta tidak mungkin berkencan dengan yang lain. Ya, dirinya sedang cemburu...

'Aku gampang sekali cemburuan ...,' gumamnya.

Dia pun melihat Anta lagi dan terlihat ada satu orang lagi menghampiri mereka. Terlihat Anta kesal dengan orang itu dan Kala terkejut ketika tangan orang itu mengacak rambut Anta. Dia tidak bisa menahannya lagi dan langsung beranjak dari tempat dia duduk. Bastian sudah memanggilnya berkali-kali, tapi Kala memilih untuk mengabaikannya. Dia berjalan cepat menghampiri tempat di mana Anta duduk saat ini.