[Content Warning: Traumatized and Mental Illness]
===||===
Kala memperhatikan Anta dan tersenyum, melihatnya yang sedang mengajar membuat origami dengan anak-anak panti. Untuk pertama kalinya juga, dia memberanikan diri dekat dengan mereka — biarpun anak-anak panti masih ada yang takut padanya. Hal itu dikarenakan tatapan dingin Kala yang seperti mengintimidasi mereka, sehingga membuat mereka enggan mendekatinya.
Anta mengernyit dahinya bingung dan bertanya-tanya, kenapa Kala tersenyum tidak jelas begitu sambil memperhatikannya? Dia pun memilih untuk mengabaikannya saja sampai dirinya dikejutkan oleh Kala yang tiba-tiba duduk di sampingnya. "Ngapain kau di sini? Diam aja di sana!"
"Aku juga mau belajar origami, boleh kan?"
"Ha? Kau mau belajar juga?" Kala mengangguk.
"Baiklah, pilih dulu kertas origami yang kau mau"
Kala pun mengikuti arahan dari Anta dan dia memilih kertas origami bewarna hitam. "Kau milih warna hitam?"
"Kenapa emangnya?"
"Ku kira kau akan pilih warna pink haha — ." Kala menatap datar padanya dan dia pun langsung berhenti tertawa.
"Ya udah kalau gitu, aku pilih kertas yang warna pink aja." Saat Kala mau mengambil kertas origami bewarna pink, Anta menahan pergerakan tangannya.
"Eh jangan! Udah yang hitam aja!," seru Anta. Kala melirik ke arah tangannya yang dipegang sama Anta dan jantungnya pun langsung berdegup kencang. Dia bisa bernapas lega setelah Anta melepas pegangan tangannya, tetapidia harus tetap bersikap stay cool.
"Sekarang ikutin arahan-ku selanjutnya." Kala mengangguk pelan.
Arahan-arahan yang Anta katakan pada Kala, diikutinya dan perlahan juga dia mulai bisa membentuk kertas tersebut menjadi origami berbentuk burung. "Kau cepat sekali belajarnya ya ~ "
"Aku kan orangnya pintar," ujar Kala menyombongkan dirinya.
"Oh pintar ya ... kalau begitu coba buat origami ini!" Anta menunjukkan origami berbentuk kelinci padanya. "Bisa nggak?"
"Ajari dulu dong"
"Iya-ya"
Anta pun membuat origami tersebut dan Kala memperhatikannya, dia juga melirik sebentar ke arah Anta. Dia berusaha menenangkan dirinya dan memilih untuk fokus, melihat cara membentuk origami kelinci itu. "Udah jadi nih, sekarang giliranmu." Kala mengambil origami buatan Anta dan tertawa geli melihatnya. "Kenapa ketawa? Jelek ya? Aku kan bukan orang yang terampil!," ujar Anta yang sedikit kesal pada Kala. Dia mengira kalau Kala mengejek origami buatannya.
Kala pun mengambil origami kelinci itu. "Siapa yang bilang kalau ini jelek, ini lucu tahu!" Sahutnya sambil memegang origami kelinci buatan Anta. Dia pun mengambil kertas origami bewarna biru kemudian dia melipat-lipat kertas itu, sesuai dengan apa yang dia lihat tadi. Anta mengamati itu dan dia takjub dengan Kala yang begitu terampil melipat origaminya, padahal dia hanya sekali melihat cara melipat origami kelinci itu tadi.
"Kala, aku tinggal dulu ya. Aku mau mengamati origami buatan mereka," ujarnya. Anta pun beranjak dari sana dan melihat origami buatan anak panti lainnya. Kala melihat Anta yang pergi dari sampingnya, hanya bisa menghela napas berat.
'Hmm dia malah pergi ... setidaknya dia harus menunggu-ku menyelesaikan ini ....'
***
"Setelah kakak lihat, origami kalian bagus semua! Kalian luar biasa!" Seru Anta sambil bertepuk tangan. Semuanya berteriak, "horee!" dan mereka sangat senang sambil tersenyum nyengir. "Sampai di sini dulu ya, kelas origaminya. Kalian bisa bawa origami kalian dan sampai jumpa ya di Hari Rabu"
YOU ARE READING
𝑼𝒏𝒇𝒐𝒓𝒆𝒔𝒆𝒆𝒏 𝑻𝒊𝒆𝒔 [COMPLETED]
Teen Fiction[𝗕𝗟 𝗦𝘁𝗼𝗿𝘆!!] Menceritakan tentang dua anak remaja laki-laki yang memiliki masalah pribadi dan mereka tidak sengaja bertemu di kejadian yang tidak terduga. Pertemuan itulah yang menjadi awal dari kedekatan mereka, di mana kedekatan mereka lebi...
![𝑼𝒏𝒇𝒐𝒓𝒆𝒔𝒆𝒆𝒏 𝑻𝒊𝒆𝒔 [COMPLETED]](https://img.wattpad.com/cover/295238341-64-k12012.jpg)