𝘾𝙤𝙣𝙩𝙚𝙣𝙩 𝙒𝙖𝙧𝙣𝙞𝙣𝙜: 𝙎𝙚𝙣𝙨𝙞𝙩𝙞𝙫𝙚 𝘾𝙤𝙣𝙩𝙚𝙣𝙩 𝙖𝙣𝙙 𝘽𝙪𝙡𝙡𝙮𝙞𝙣𝙜
[Konten pada chapter ini ada unsur pembulian. Mohon untuk bijak dalam hal membaca dan menanggapi cerita ini, sekian dan terimakasih]
===||===
Sesampainya di panti, di dalam kamarnya — Anta mengecek pesan yang dia kirim ke Mala lewat LINE. Namun, tidak ada balasan darinya. Tadi dia sudah mencarinya ke toilet sekolah, tapi Mala tidak ada di sana. Saat dia balik lagi ke tempat Laura berada, Laura mengatakan kalau Mala sudah pulang duluan dan dia juga mengatakan kalau dirinya berkuduk ngeri melihat tatapan Mala yang begitu dingin. Anta tentu saja khawatir dengan perkataan dari Laura dan biarpun dia sudah mencoba menghubunginya berkali-kali, tapi tetap saja tidak diangkat olehnya.
"Mala, please respon ...."
"Loh Kak Sena? Masih di kamar toh? Semuanya sudah berada di ruang makan loh." Ujar teman sekamarnya yang tiba-tiba saja membuka pintu kamar.
"Oh Niko ... hmm nantian saja. Kamu duluan saja kesana," sahutnya.
"Aku nantian saja deh, baru selesai latihan juga dan sekarang mau istirahat dulu." Ujar Niko sambil menguap lebar.
"Jangan tidur dulu, Niko! Kamu harus mandi dulu!"
"Ayolah kak, kasi aku istirahat dulu! Aku capekk plus ngantuk nih!" Keluh Niko dan dia pun langsung merebahkan dirinya dengan badan menelungkup. Anta melihat tingkah Niko yang usianya satu tahun lebih muda darinya pun, hanya bisa menggeleng kepalanya. Dia pun melihat lagi ke arah ponselnya.
"Besok aja deh aku tanyakan padanya langsung di sekolah ...."
Keesokan harinya, dia dikagetkan oleh pesan yang dikirim Randy padanya. Dia terkejut melihat video dirinya dengan Galih, kakak kelasnya itu yang tersebar di grup kelasnya. "Kenapa isi chat-nya malah mengatakan kalau aku yang homo? Ini nggak benar!"
"Ada apa kak? Kenapa panik gitu?" Tanya Niko yang baru saja selesai mandi. Anta langsung menaruh ponselnya di dalam tasnya. Dia tidak boleh membiarkan Niko tahu hal ini. Dia pun langsung menoleh dan tersenyum.
"Nggak ada apa-apa kok, kalau gitu aku berangkat ya." Ujar Anta yang langsung mengambil tasnya dan bergegas keluar kamar.
"Nggak sarapan dulu di ruang makan?"
Anta mengabaikan perkataan Niko dan langsung menutup pintu kamarnya. Niko tentunya keheranan dengan tingkahnya Anta. "Sepertinya ada yang tidak beres nih ...," gumamnya.
Anta langsung berlari keluar dari panti dan menuju ke tempat biasanya, tempat dirinya sering menunggu bemo datang. Selama dia menunggu, dia merasa cemas dan gelisah, dia yakin bahwa video tersebut pasti sudah tersebar luas. Dia harus menjelaskan hal itu terutama pada Mala. Akhirnya bemo yang dia tunggu pun datang dan dia segera naik ke dalam bemo itu. Selama perjalanan, dia tidak bisa menenangkan dirinya dan dia juga tidak berani melihat isi chat kelasnya di LINE.
Sesampainya di sekolah, semua orang di sana menatapnya dan tiba-tiba saja salah satu dari mereka ada yang melempar kemasan susu kotak yang masih baru itu ke arahnya. Susu di dalam kemasan itu tumpah dan membasahi rambut serta seragamnya. "Kau masih berani sekali nampakin diri di sekolah ini!!" Teriak orang yang melempar susu itu padanya. Anta menoleh dengan tidak percayanya, berita itu ternyata sudah tersebar ke seluruh lingkungan sekolah. Ya, dia sudah terlambat untuk memberitahu kebenaran itu.
"Kalian salah paham!! Aku — "
Tiba-tiba saja dari arah belakangnya ada yang melempari beberapa benda yang mereka pegangi ke arahnya. Anta langsung berlari menuju ke kelasnya dan tidak sengaja berpapasan dengan Mala. Perempuan itu, Mala menatap dingin padanya dan Anta yang melihatnya pun gemetaran, tapi dia harus menjelaskan yang sebenarnya padanya.
YOU ARE READING
𝑼𝒏𝒇𝒐𝒓𝒆𝒔𝒆𝒆𝒏 𝑻𝒊𝒆𝒔 [COMPLETED]
Teen Fiction[𝗕𝗟 𝗦𝘁𝗼𝗿𝘆!!] Menceritakan tentang dua anak remaja laki-laki yang memiliki masalah pribadi dan mereka tidak sengaja bertemu di kejadian yang tidak terduga. Pertemuan itulah yang menjadi awal dari kedekatan mereka, di mana kedekatan mereka lebi...
![𝑼𝒏𝒇𝒐𝒓𝒆𝒔𝒆𝒆𝒏 𝑻𝒊𝒆𝒔 [COMPLETED]](https://img.wattpad.com/cover/295238341-64-k12012.jpg)