Kala memperhatikan mereka yang sedang asyik berbincang dari arah dapur. Dia sedang mencuci piring kotor — sisa spaghetti yang mereka makan tadi. Terkadang mendengar mereka tertawa, membuatnya risih. Namun, dia juga harus ingat kalau ini adalah momen yang Anta inginkan dari dulu — yaitu bisa berteman lagi dengan Mala. Dia menghela napas pelan, kemudian melanjutkan kegiatannya itu. Sesekali dia melirik mereka yang berada di ruang santai dan sesekali juga dia melihat jam dinding yang tak jauh berada di hadapannya.
Jam menunjukkan pukul 3 sore dan dia tersenyum senang. "Mala, sudah jam tuh. Kamu kan ada rencana mau pergi," ujar Kala.
Mala melihat jam dinding dan benar kata saudara tirinya itu, sudah menunjukkan pukul 3 sore. "Baiklah, aku pergi." Dia mengambil jaket dan tas selempangnya. Sebelum dia pergi, dia melihat ke arah Anta dan mengatakan 'see you at school tomorrow! ' sambil tersenyum manis. Anta langsung membalasnya dengan anggukan cepat sambil tersenyum manis juga. Saat mala sudah meninggalkan apartemen, Anta langsung bergegas menghampiri Kala yang masih di dapur. Dia langsung memeluk Kala dengan erat dan menggoyangkan badannya.
"Kalaa, aku senang sekaliiii!!"
"Iya"
"Aku baikan dengan Mala lohh!!"
"Iya-iya...." Ujar Kala tersenyum dan mengelus kepala Anta dengan lembut.
Anta mendongak dan meneteskan air matanya. "Ini semua berkatmu, Kala...."
"Bukan aku, tapi semua berkat usahamu yang pantang menyerah agar bisa baikan dengan Mala." Balas Kala sembari mengusap air mata itu. "Mulai saat ini, aku ingin melihatmu tersenyum oke"
Anta menggangguk paham. Dia sempat berpikir, bagaimana jika dia tidak bertemu Kala untuk pertama kalinya? Mungkin saja permasalahannya selama ini tidak akan terselesaikan. Baginya, Kala seperti malaikat penyelamat yang selalu hadir di saat terberatnya dan mewarnai hidupnya dengan cinta yang sangat tulus. Dia sangat mencintai Kala dan tentunya tidak bisa kehilangannya....
***
Semua orang di SMA Negeri X Aksarajasa dibuat terkejut, karena mereka melihat Anta dan Mala berbicara santai di sepanjang lorong sekolah. Di belakang mereka, Laura tersenyum manis sembari mengekori mereka sedangkan Randy, tersenyum canggung. Randy tentunya bingung dengan apa yang terjadi dan menanyakannya pada Laura. "Aku akan jelaskan nanti, yang terpenting mereka sudah baikan," sahut Laura tersenyum pada Randy.
Di kelas X IPA 1, terjadi kehebohan karena beberapa dari mereka melihat hal itu. Maya yang berada di kelas pun, langsung beranjak dari tempat duduknya dan keluar dari kelasnya. Adit juga segera mengekorinya. Saat mereka menunggu di depan kelas, mereka terkejut melihat Anta dan Mala jalan bersama menuju kelas mereka. Anta melambai tangannya pada Adit dan Maya, dia bergegas menghampiri mereka berdua. Dia tersenyum sumringah. "Itu...aku dan Mala sudah baikan hehee"
"A-apa?!"
Sontak mereka berdua tidak percaya, kemudian Mala menjelaskan kalau dirinya dan Anta memang sudah berbaikan. Alih-alih hal itu bisa membuat mereka percaya, Maya justru menepis perkataan dari Mala. "Aku nggak akan percaya, Mala. Setelah apa yang kau lakukan pada Anta, seenak jidat kau minta maaf dan baikan dengan Anta, hahh!!"
Saat Maya hendak menampar pipinya Mala, Adit langsung menghentikannya. "Maya, tenanglah.... Mala sudah menjelaskannya, harusnya kita senang mereka sudah baikan — "
Maya menatap tajam pada Adit. "Senang?! Hei Dit, kau harus ingat apa sudah dia lakukan dulu! Mentang-mentang dia sudah khilaf, kita maafin gitu?! Yang benar aja!!," serunya dengan tegas.
Keributan itu membuat semua orang di sana dan di dalam kelas, melihat mereka. Anta menghela napas berat dan meninggikan suaranya saat dia panggil kata 'Maya!!'. Seketika Maya langsung terdiam dan menoleh ke arah Anta. "Aku tahu kamu sangat khawatir, takut kalau aku dibully olehnya kan? Dia nggak akan lakukan itu kok, kemarin kami sudah berbincang banyak. Semuanya — alasan dia membullyku dan penyelesaiannya juga. Jadi, sekarang itu semua sudah berakhir, Maya. Terima kasih sudah mengkhawatirkanku," ujar Anta dengan tenang. Maya mendengus kesal dan menatap tajam pada Mala.
YOU ARE READING
𝑼𝒏𝒇𝒐𝒓𝒆𝒔𝒆𝒆𝒏 𝑻𝒊𝒆𝒔 [COMPLETED]
Teen Fiction[𝗕𝗟 𝗦𝘁𝗼𝗿𝘆!!] Menceritakan tentang dua anak remaja laki-laki yang memiliki masalah pribadi dan mereka tidak sengaja bertemu di kejadian yang tidak terduga. Pertemuan itulah yang menjadi awal dari kedekatan mereka, di mana kedekatan mereka lebi...
![𝑼𝒏𝒇𝒐𝒓𝒆𝒔𝒆𝒆𝒏 𝑻𝒊𝒆𝒔 [COMPLETED]](https://img.wattpad.com/cover/295238341-64-k12012.jpg)