4.4 EXTRA PART SEPTIHAN: RESTU

276K 27.8K 31.6K
                                    

HAI GENGS! maaf  yaa baru update jam inii kangen updatean cerita, Septian, Jihan dan kawan-kawan atau PoppiPertiwi??💖💖

Spam "SEPTIAN" dulu di sini sebelum membaca

Mau tanya siapa aja nih yang udah baca AU Forever [Bams Adnyana & Fifi Raveya] di twitter @poppipertiwi_ ??

Oji Anuraga Raspati: Udah pada di posisi enjoy mau baca partnya?

Guntur Gutama: YANG LAGI REBAHAN CUNG

Bams Adnyana: Setelah baca ini baca AU gue juga ya cantik jangan lupa okay? Promise me?

Pukul/jam berapa di tempatmu saat ini

Selamat menyelami ceritanya! Isi komentarmu pada tiap linenya yaa

4.4 RESTU

"Kenangan yang paling berarti tidak akan pernah terlupa," — Septihan

"Ternyata benar mau sekuat apapun aku berusaha. Bahkan di antara orang-orang yang menyukaimu. Nyatanya aku tidak akan pernah bisa menggantikan orang yang kamu sukai di hatimu." — Septihan

Sewaktu berumur 7 tahun Septian diajari segala tata krama rumah mulai golf, kuda, menguasai busur, sampai mengikuti les-les yang berat. Septian tetap bertahan. Meski tak ada satupun saudara yang menyukainya. Yang membuatnya selalu bertanya-tanya di dalam dirinya salahkah dia hidup selama ini?

Apakah salah ketika Septian juga ingin diterima di keluarganya sendiri?

"Coba aja Septian gak ada waktu itu pasti Nenek sama Kakek lebih ngeliat aku," begitulah ucap Brandon kecil saudaranya. "Septian terus! Pinter apa dia?"

"Padahal yang paling jago Brandon. Ngapain jadi Septian yang boleh maju?" tanya Aaron.

"Gak boleh gitu. Kasian Septian udah gak punya orangtua," Tom membela Septian.

Namun akibat terlalu sering bergaul dengan Aaron dan Brandon. Tom pun jadi ikut memusuhi Septian, tanpa sebab.

Seperti saat ini mereka remaja dan sudah duduk di sekolah menengah pertama, "Pantes pendiem. Gak punya orangtua. Susah gaul, gak usah diajakin liat mukanya aja males," kata Tom.

"Nenek sama Kakek lebih sayang sama dia. Pinter tuh anak cari muka," ujar Aaron.

"Lo kesel kan sama dia? Gak usah diinvite ke ulangtahunnya Tita," tambah Brandon menyebut nama adik Aaron.

"Ide bagus tuh Tita sama dia kan deket banget. Tita juga udah sering gue bilangin jangan deket-deket sama Septian. Terus aja ngedeket. Malah lebih akrab daripada sama gue Abangnya sendiri." Aaron mengungkapkan kekesalannya.

Septian hanya memegang erat busur di tangannya tidak berniat membalas karena ia tahu tidak akan ada yang melindunginya selain Neneknya. Hanya Neneknya yang Septian punya. Dan paling Septian sayangi di hidup ini setelah kedua orangtuanya meninggal—tanpa pernah bisa melihat Septian tumbuh besar.

Septian juga belajar bela diri mati-matian untuk melindungi Neneknya dari Kakeknya.

Mereka tidak suka Septian? Simpel saja karena banyak saham sampai nama-nama surat tanah dan perusahaan atas nama Septian Aidan Nugroho.

SEPTIHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang