Selamat membaca cerita SEPTIHAN: Septian Aidan Nugroho & Jihan Halana
BAGIAN Ravispa II Spin Off Novel Galaksi | A Story Teen Fiction by PoppiPertiwi❤️❤️
[PART MASIH LENGKAP] [DAPAT DIBACA TERPISAH OLEH Galaksi & Galaksikejora]
[NOVEL SEPTIHAN SUDAH...
"Perahu kertas adalah bukti dan juga harapan. Bahwa semua hal harus terus berlanjut dan juga berjalan." — Jihan Halana
"Tadi gue liat Jihan sendiri di luar lo apain dia?" tanya Guntur dengan kedua tangan terlipat di depan dada. Ia berdiri di tepi lapangan basket. Sebagai seorang cowok yang sudah cukup berpengalaman di urusan perempuan. Guntur tahu apa yang sedang dialami Jihan. Cowok itu tidak mau Jihan lesu dan terpekur sendiri di luar. Maka dari itu Guntur yang tadinya mau ke kantin malah mengunjungi Septian. Bermaksud untuk bertanya keadaan cewek itu.
"Ngapain lo nanya-nanya tentang Jihan? Suka lo sama dia?" tanya Jordan yang sejak tadi ikut bermain basket dengan Septian di lapangan.
Nyong tergelak. "Cita-citaku adalah jadi Guntur Gutama," ujar Nyong.
"Gak ada faedahnya cita-cita lo Nyong," ujar Oji.
"Cita-cita tuh lo jadi Galaksi Aldebaran. Ngapain jadi Guntur Gutama. Sama sekali gak ada bagus-bagusnya cita-cita lo itu. Bukannya membanggakan gue. Malah semakin membuat gue malu," ujar Jordan.
"Terusin aja terus!" ujar Nyong.
"Bener tuh kata Jordan. Harusnya cita-cita lo setinggi langit Nyong. Jadi gue misalnya," ujar Oji.
"Ngapain jadi lo. Milih cewek aja gak bisa," ujar Bams.
"Febbi Nafika is mine," ujar Jordan pada Oji membuat cowok itu menoleh berang.
"Mine, mine. Ngipi," ujar Bams pada Jordan.
"Tuh cewek bukan punya lo Dan. Jangan lo aku-akuin gitu," ujar Oji dengan muka kesal.
"Suka-suka gue lah. Siapa lo ngelarang-larang gue?" tanya Jordan.
"Febbi aja gak ada ngelarang. Iya gak Dan?" ujar Nyong pada Jordan.
"Yoi Bro," balas Jordan merangkul Nyong.
"Gak kaya gitu Dan cara nikungnya," ujar Galaksi. "Tikung depan mukanya. Ngomong sambil pegang tangannya Febbi. Itu baru ampuh," ujar Galaksi lagi pada Jordan.
"Tante anaknya ribut Tante," adu Nyong pada Mona yang baru saja lewat sambil menoleh bingung lalu pergi. Dengan kipas bulu di tangannya.
"Kamu apain dia mas?" tanya Guntur pada Septian. "Kamu apain dia??" tanyanya lagi dengan nyolot sambil mengguncang-guncangkan sebelah tangan Septian.
