02

5.7K 558 8
                                    


Renjun keluar dari kelas dan menuju kantin dengan wajah di tekuk miliknya lalu diapun langsung duduk dimana sahabatnya berada.

"Kau tidak memesan makanan Huang?" Ucap Haechan melihat wajah tertekuk sahabatnya yang memang sangat menggemaskan, dia sangat ingin mencubuti pipi chubby itu, tapi jangan coba-coba melakukan hal itu pada sih tunggal Huang itu karena akan berdampak buruk bagi nasib yang melakukan. Bahkan Haechan melihat ke sekelilingnya dan terlihat baik siswa maupun siswi menahan kegemasan nya pada renjun sampai mencubit tangan masing-masing.

"Tidak. Aku tidak berselera karena guru brengsek itu. Dan itu juga ulahmu." Ucap renjun datar.

"Maaf kalau begitu, lagian kenapa kau tidak membuat tugas saja coba." Ucap Haechan.

"Aku lupa. Dan kau lihat saja aku akan membalas dendam. Aku akan mengatakan pada pak jeno kalau kau mencintainya." Ucap renjun ketus.

"Ya! Huang! Jangan begitu dong! Aku janji akan melakukan apapun asal jangan yang satu itu." Ucap Haechan memohon karena dia bisa malu jika pak jeno tau soal perasaannya.

"Tidak. Aku tidak terima alasan apapun. Pokoknya aku akan tetap melakukannya." Ucap renjun ketus.

Tak!

"Apa ini?" Ucap renjun melihat Jun kyu yang meletakkan susu berperisa stroberi kesukaannya itu.

"Susu. Apa aku perlu menjelaskan lagi Huang?" Ucap Jun kyu datar lalu duduk.

"Tumben kau baik." Ucap Haechan curiga pada Jun kyu.

"Itu karena dia terlihat menyedihkan." Ucap Jun kyu seadanya dan itu tidak membuat renjun sakit hati dan harus menghajar Jun kyu, dia hanya diam saja lalu meminum susu stroberi itu. Tanpa tau kalau ada seseorang yang tersenyum melihat hal itu.









"Jadi? Itu calon dari jodohmu jaem?" Ucap Lee jeno yang berada tidak jauh dari meja yang diduduki renjun.

"Hmm. Menggemaskan bukan?" Ucap jaemin melihat sang sahabat.

"Mungkin. Tapi, dia sangat savage dan ku dengar-dengar dia suka keluar malam." Ucap jeno.

"Benarkah? Aku juga sama. Berarti kami cocok bukan?" Ucap jaemin datar.

"Terserah kau saja." Ucap jeno malas.

"Oh iya, apa dia keluar malam dengan kedua temannya? Dan kemana dia pergi?" Ucap jaemin penasaran.

"Mana aku tau jaemin. Kan bukan aku calonnya." Ucap jeno datar.

"Kau menyebalkan. Seharusnya kau gali informasi yang lebih lagi." Ucap jaemin datar.

"Malas. Bukan urusanku juga." Ucap jeno seadanya.
































Setelah kembali dari sekolahnya, renjun berniat untuk langsung masuk kekamarnya tapi kakinya harus terhenti karena melihat sang ayah yang menunggunya. Dia bingung sekali kenapa ayahnya cepat sekali kembali dari Jepang.

"Papa kapan sampai?" Ucap renjun.

"Tadi. Oh iya renjun, nanti malam kita akan pergi. Dan kau wajib ikut." Ucap sang ayah, Huang Chanyeol.

"Tapi papa. Aku ada janji dengan Haechan dan Jun kyu malam ini." Ucap renjun kesal.

"Papa tidak mau tau. Pokoknya kau harus ikut. Kalau tidak uang jajanmu tidak akan ada besok." Ucap Chanyeol.

"Baiklah." Ucap renjun sembari mempoutkan bibirnya kesal lalu masuk kedalam kamarnya yang ada dilantai dua. Bertepatan saat Wendy kembali dari dapur untuk membuat kopi.

"Bagaimana oppa?" Ucap Wendy.

"Aman. Kau tenang saja sayang." Ucap Chanyeol. Dan Wendy hanya tersenyum mendengarnya.
















________













Benar saja, malamnya renjun harus berada di restoran mewah yang dengan setelan yang disiapkan oleh ibunya itu. Dia hanya duduk dengan wajah ditekuk miliknya apa lagi kedua sahabatnya itu malah menertawakannya akan semua ini setelah dia memberitahu semuanya.

Tepat saat itu, renjun melihat ada sepasang suami istri yang sepertinya lebih tua dari orangtuanya yang mendekat tapi dia tidak perduli sama sekali.

"Apa kalian sudah lama chanyeol? Wendy?" Ucap salah satu dari keduanya.

"Tidak kok Hyung, noona." Ucap Chanyeol tersenyum.

"Sayang, ini sahabat papa dan bunda, Na Suho dan Bae Irene. Dan oppa, eonni, ini anak kami satu-satunya Huang Renjun." Ucap Wendy tersenyum lalu mereka berdua tersenyum dan renjun hanya membungkuk sekilas.

"Kamu panggil saja mommy dan Daddy pada suamiku ya." Ucap Irene tersenyum pada renjun.

"Aaaa, baiklah." Ucap renjun yang tidak suka suasana saat ini.

"Dimana anak kalian Hyung?" Ucap Chanyeol.

"Sebentar lagi pasti sampai." Ucap Suho.

"Memangnya Nana tidak tinggal dengan oppa dan eonni?" Ucap Wendy.

"Tidak wen, namanya juga dia sudah dewasa." Ucap Irene tersenyum.

Tak lama setelah itu, siluet seorang bertubuh tinggi, tegap dan besar mendekat. Renjun bahkan sudah memaki-maki orang yang tidak dia kenali itu karena membuatnya bosan. Bahkan mereka tidak bisa makan karena orang itu, padahal renjun sangat lapar sekali.

"Maaf saya terlambat." Renjun sontak membulatkan matanya sedangkan jaemin hanya bersmirk melihat renjun yang sangat menggemaskan Dengan mata bulatnya itu.

"Tidak masalah jaemin." Ucap Wendy tersenyum.

"Pak jaemin?!" Kaget renjun





















______


Maaf kalo ada typo

A Good Wife Is Tsundere - ENDWhere stories live. Discover now