12

4.4K 407 17
                                    

Setelah jam istirahat berlalu, renjun kembali ke kelas nya bersma dengan Haechan dan Jun kyu, tapi anehnya dia merasa badannya agak tidak enak tapi tidak mau mengatakan pada kedua temannya itu.

Guru masuk dan renjun berusaha untuk mendengarkan penjelasan sebaik-baiknya walau dia mulai merasakan sakit kepala dan semakin lemas. Dia juga merasakan sedikit kedinginan.

Jun kyu yang berada tepat disebelahnya langsung melihatnya.

"Kau baik-baik saja renjun?" Bisik Jun kyu.

"Hmm." Ucap renjun sembari mengangguk. Dan jun kyu kembali melihat kearah papan tulis untuk menyalin catatan dari guru killer yang bernama Jeon heejin itu.










Jam pulang berdering, semuanya keluar dengan sangat terburu-buru karena hari sudah mulai gelap sepertinya hujan lebat akan turun. Renjun berjalan seorang diri, karena Jun kyu dan Haechan juga pamit lebih dulu padanya agar tidak terkena hujan tersebut.

Renjun berjalan dengan sangat lemas sekali. Lalu diapun melihat jaemin yang menunggunya di lobby sekolah sembari menatapnya dari jauh dengan tangan yang seperti biasa selalu masuk kedalam sakunya agar terlihat keren. Itulah pemikiran renjun.

Renjun tanpa sadar berlari kearah jaemin dan langsung memeluknya karena dia semakin merasakan dinginnya udara pada tubuh itu.

"Ada apa, huang?" Kaget jaemin walaupun dia jujur saja sangat suka.

"Hyung, dingin." Ucap renjun sembari mengeratkan pelukannya pada jaemin. Jaemin merasa sangat bingung lalu diapun melepaskan pelukan renjun, dan melihat wajah renjun yang benar-benar sangat pucat sekali lalu menyentuh keningnya dengan punggung tangannya.

"Yaampun. Kau panas sekali renjun? Kenapa bisa sakit begini." Ucap jaemin panik lalu melepaskan mantel yang dia gunakan dan dia pakaikan pada renjun. Renjun hanya diam saja lalu kembali memeluk jaemin. Dia benar-benar bertingkah sangat manja jika sedang sakit. Dan itu adalah hal yang belum jaemin ketahui sama sekali.

"Hyung, dingin." Ucap renjun mengulang perkataan yang sama. Jaemin paham akan hal itu, karena hari juga akan turun hujan. Ditambah tubuh mungil tunangannya ini sedang sangat panas sekali.

"Sabar ya, kita akan pulang sekarang juga." Ucap jaemin lalu diapun melihat jeno dan memanggilnya menggunakan lambaian tangan yang untungnya di mengerti oleh jeno.

"Ada apa? Kenapa dengan tunanganmu?" Bingung jeno.

"Jen. Tolong bantu aku membawa tas dan membukakan pintu mobil. Renjun sakit, dia sangat lemas sekarang." Ucap jaemin.

"Baiklah." Ucap jeno lalu diapun mengambil tas milik jaemin juga renjun dan menerima kunci mobil jaemin. Lalu jaeminpun langsung menggendong renjun ala koala.

"Hyung. Kepala injunie sakit. Nana Hyung." Rengek renjun. Jaemin hanya menenangkannya. Dia tidak menyangka kalau renjun akan sangat menggemaskan ketika sakit dan sedikit kerepotan karena sikap manjanya itu.

Sesampainya di parkiran.

"Makasih ya jen." Ucap jaemin yang telah berhasil meletakkan renjun di bangku belakang agar tubuhnya bisa tidur.

"Hmm. Cepatlah pulang, sebelum semakin parah lagi." Ucap jeno.

"Oke. Aku duluan." Ucap jaemin lalu diapun masuk ke bangku ke mudi dan segera melajukan mobilnya menuju apartemen mereka berdua.

















___________













Disini sekarang jaemin, tengah mengompres renjun yang telah dia gantikan baju dan tengah di tutupi selimut sampai batas dadanya itu. Tapi renjun terus saja meracau dan juga terkadang membuka matanya sendiri.

"Nana Hyung?"

"Ada apa sayang?" Ucap jaemin sembari mengelus pipi chubby yang sangat panas itu.

"Dingin. Peluk." Rengek renjun, jaemin tersenyum manis dan bersyukur karena dia bisa melihat sikap manja sih tunangan tsunderenya itu.

Jaemin lalu naik keatas tempat tidur dan langsung membawa renjun kedalam pelukan hangatnya tanpa memperdulikan kompresnya akan membasahi bajunya sama sekali.

"Nana Hyung?"

"Hmm? Ada apa lagi?"

"Injunie sayang Nana Hyung. Jangan pergi." Ucap renjun tanpa sadar dan jatuh tertidur, jaemin tersenyum lalu mengelus kepala si mungil.

"Tidak Renjun. Hyung tidak akan pergi kemananapun."













——————



Maaf kalo ada typo

Gimana puasanya? Lancar ya pastinya. Ga tergoda sama apapun kan?

A Good Wife Is Tsundere - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang