bonchap #nohyuck

2K 129 0
                                    

Hari terus berlalu, kini usia kandungan haechan sudah 4 bulan, perut haechan semakin membesar dan juga pipinya yang semakin berisi membuat jeno gemas melihatnya. 

Keseharian mereka kini fokus dengan kandungan haechan. Jeno yang selalu siap siaga jika sang suami membutuhkannya apalagi haechan yang masih mengidam, terkadang jeno sangat heran dengan yang haechan minta.

Dan kini jeno tengah membuat susu untuk haechan, karena haechan sempat turun ke dapur untuk membuat susu namun jeno yang melihat itu langsung melarang haechan untuk membuatnya dan berakhir haechan harus duduk di sofa dengan mata yang melihat tv menyala. 

Haechan suka dengan sikap manis jeno, ia selalu nyaman diperlakukan baik dan selalu dijaga setiap waktu oleh jeno, apalagi saat jeno mengetahui kehamilannya, pria itu langsung saja memeluknya dan mencium seluruh wajahnya dan jeno mulai menempel pada haechan.

"sayang, ini susu mu" ucap jeno mengalihkan atensi haechan. 

Jeno yang tersenyum manis dengan membawa susu rasa cokelat untuknya.

Haechan menerima gelas berisi susu dari jeno "terimakasih hyung" ucap haechan

Jeno mengangguk lalu mengecup pelan pipi haechan lalu mendudukan dirinya di sebelah haechan.

"kamu tidak mengidam sesuatu?" tanya jeno, karena biasanya haechan akan meminta sesuatu padanya.

"tidak, aku belum menginginkan sesuatu" balas haechan dengan menggeleng

"benar?" tanya jeno memastikan

Haechan mengangguk lalu terdiam, ia meminum susu yang sudah jeno buat untuknnya, setelahnya haechan meletakkan gelas di meja yang ada tepat di depannya.

"hyung" panggil haechan

Jeno berdehem sembari merangkul pundak haechan lalu mengelus rambut haechan.

"hyung lebih suka anak laki-laki atau perempuan?" tanya haechan

Jeno yang tau kemana arah pertanyaan haechan itu tersenyum "aku tak mempermasalahkan anak kita nanti laki-laki atau perempuan, aku akan menyayanginya dengan sepenuh hati dan yang ku harapkan dia sehat saat lahir begitu juga kamu" ucap jeno

Haechan diam meresapi perkataan jeno sebelum matanya berkaca-kaca "hyung, aku mencintai mu" ucap haechan

"aku lebih mecintai mu" balas jeno.









—————








Dan saat malam harinya, haechan dan jeno berbaring di kasur, sebenarnya jeno ada sedikit pekerjaan yang harus ia selesaikan namun baginya haechan lebih dulu, ia bisa mengerjakan pekerjaannya saat haechan sudah tertidur pulas. 

"kau belum mengantuk, sayang?" tanya jeno

Haechan yang tengah bersandar pada kepala kasur hanya menggeleng sebagai jawaban. 

"hyung, apa kau sudah memikirkan nama?" tanya haechan, walau usia kandungannya baru 4 bulan tapi haechan ingin mempersiapkan semuanya dari sekarang

"aku belum memikirkannya mungkin aku akan memikirkan nama saat kandungan mu sudah menginjak 8 bulan" balas jeno

Haechan hanya mengangguk mengerti dengan yang jeno katakan. 

"sayang, bagaimana jika kau tak perlu USG?" ujar jeno

"kenapa?"

"sebagai kejutan"

"maksud hyung, kita tak perlu tau kelamin anak kita lewat USG dan biarkan kita tau saat anak kita sudah lahir, seperti itu?"

"benar.  tak apa, bukan?"

Haechan mengangguk "tak apa, sepertinya memang akan menjadi kejutan tersendiri nantinya"

Setelahnya, jeno mencium perut haechan "tumbuh dengan sehat, sayang" ucap jeno

Haechan tersenyum mendengarnya, ia ikut mengelus perutnya "hyung aku sepertinya mengidam" ucap haechan

Jeno sontak mendongak menatap wajah suaminya itu "kau ingin apa?" tanya jeno

"aku ingin kau mengelus perut ku" pintanya

"aku kira kau menginginkan sesuatu yang akan membuat ku heran"

Haechan hanya tersenyum lebar menanggapi ucapan jeno.

"sepertinya anak kita merindukan ku" ucap jeno mulai mengelus perut haechan dengan lembut

"sepertinya begitu" timpal haechan

"apa perlu aku memasuki mu?" tanya jeno

Mendengar itu, haechan langsung menatap tajam jeno "aku akan menendang mu, hyung" ancamnya

Jeno tertawa lepas melihat ekspresi haechan yang terkesan lucu untuknya "hahaha, aku hanya bercanda. Tapi jika kau menginginkannya, aku tak masalah"

"hyung!"

















—————


Maaf kalo ada typoo



ngarang banget bikin ini huhu

A Good Wife Is Tsundere - ENDWhere stories live. Discover now