13

4.2K 398 11
                                    

Keesokan harinya, renjunpun terbangun lebih dulu lalu diapun kaget karena berada didalam pelukan jaemin, yang merupakan guru sekaligus tunangannya itu. Saat renjun akan melepaskan pelukan jaemin, jaemin sontak membuka matanya dan tersenyum.

"Pagi renjun. Bagaimana keadaanmu?" Ucap jaemin tersenyum tapi semakin mengeratkan pelukannya pada renjun.

"Aku baik-baik saja." Ketus renjun. Renjun masih mencoba untuk melepaskan pelukan jaemin

"Kalau begitu hari ini tidak perlu datang ke sekolah." Ucap jaemin.

"Tapi, aku sudah baik-baik saja pak." Ucap renjun kesal. Mulai sudah sifat tsunderenya dan sifat ganasnya

"Kamu masih pucat. Sudah tidak perlu cemas saya sudah mengizinkan mu ke sekolah dan saya juga izin." Ucap jaemin.

"Kenapa bapak ikut izin juga?" Ucap renjun datar.

"Karena saya harus rawat Big baby ini."

"Bapak bisa pergi saja. Aku akan baik-baik saja." Ucap renjun datar.

"Benarkah?" Ucap jaemin sembari menatapnya intens dan renjun langsung mengalihkan pandangannya.

"Kau sangat menggemaskan sekali." Ucap jaemin sembari merapatkan tubuhnya dengan si mungil. Tapi, renjun langsung mendorongnya hingga sekarang mereka sedikit berjarak. Tapi sepertinya Dewi Fortuna sedang tidak berada di pihak renjun, karena secara tiba-tiba jendela kamar apartemen mereka terbuka dan angin langsung tertiup hingga renjun kembali memeluk erat jaemin karena udara dingin yang dia dapatkan.

"Tadi saja mendorong. Sekarang malah mendekat." Ucap jaemin terkekeh pelan.

"Diamlah pak. Aku kedinginan jadi bapak gak usah ke gr-an." Ketus renjun.

"Dasar tsundere." Batin jaemin.



Kreekk....kreekk..



Jaemin sontak melonggarkan pelukan renjun padanya lalu menatap renjun yang memerah karena malu.

"Itu suara perut kamu?"

"Tidak." Ucap renjun sembari mengalihkan pandangannya dari jaemin.

"Tidak perlu malu renjun. Kamu pasti kelaparan. Yasudah saya akan memasak sebentar." Ucap jaemin hendak berdiri tapi renjun menahannya dan memeluknya semakin erat.

"Kenapa?" tanya jaemin dengan wajah bingungnya

"Dingin."

"Hanya sebentar saja. Nanti kamu semakin merasa lapar renjun." Ucap jaemin sembari mengulum senyumnya.

"Tidak mau." Ucap renjun sembari mempoutkan bibirnya.

"Baiklah. Kalau begitu kamu ikut saya saja." Ucap jaemin lalu dengan mudahnya duduk sembari membawa renjun ikut duduk dan berdiri lalu menggendong renjun ala koala bersama dengan selimut tipis yang menutupi sih mungil itu.

"Dasar manja." Ledek jaemin keluar dari kamar mereka.

"Diamlah." Ketus renjun dan jaemin hanya tertawa. Dan suara tawa itu adalah hal pertama yang terdengar di apartemen mereka itu. Bukan suara pertengkaran seperti biasanya.





























————

Maaf kalo ada typo

A Good Wife Is Tsundere - ENDWhere stories live. Discover now