07

5K 494 0
                                    

Keesokan harinya adalah hari minggu. Hari dimana semua murid beristirahat, walau terkadang mereka terus memikirkan tugas mereka. 

Sama seperti renjun, ia habiskan hari minggunya untuk mengistirahatkan otaknya dan tubuhnya. Namun niatnya itu gagal karena haechan dan junkyu datang ke rumahnya. 

Awalnya renjun sedikit kesal pada dua temannya itu, Tapi tak ada gunannya dan berakhir haechan dan junkyu menghabiskan waktu di kamar Renjun.

"sebenarnya kalian ada apa datang ke rumah ku?" datar renjun.

Renjun menatap kedua temannya itu yang sibuk bermain PS di kamarnya. Dan jangan lupakan suara heboh mereka yang membuat renjun kesal mendengarnya.

"ayolah, renjun. Hibur dirimu saat terbebas dari sekolah dan pak jaemin" ucap haechan

Renjun merengut kesal dan melempar bantal pada haechan "terbebas? Dia bahkan menelfon terus menerus!"

"kenapa tak kau angkat?" kini junkyu bertanya walau dirinya fokus dengan gamenya

"malas, membuang waktu ku" acuh renjun

"bagaimana jika kau jatuh cinta pada pak jaemin?" goda haechan

"tidak mungkin! Dia sangat menyebalkan"

"tak ada yang tau, huang" haechan mengangkat bahunya

"ah iya, huang" celetuk haechan

"hmm?"

"ada yang ingin melawan mu di arena balap"

"siapa?"

"aku tak tau, dia hanya mengirim ku pesan"

"baiklah, aku menerimanya"

"kau yakin, huang? Kau bahkan tak tau siapa yang akan melawan mu" ujar junkyu

"tentu, mengapa aku harus ragu? Dan apa yang dia inginkan saat dia menang?" tanya renjun

"aku tak tau, dia bilang akan mengatakannya saat di arena dan bertemu dengan mu" jawab haechan

"baiklah, aku akan bersiap untuk nanti malam"














—————













Malam harinya, bahkan jam hampir menuju tengah malam, suara mesin motor terdengar sangat keras adan jelas. Renjun akan memulai balalannya.

Renjun turun dari motornya dan melepas helmnya, dia menghampiri haechan yang sudah lebih dulu di arena, haechan yang biasanya mengurus semuanya dan renjun hanya menerima tantangan dari semua lawan. 

"siapa yang akan menjadi lawan ku?" tanya renjun pada haechan

Haechan menatap renjun, ekspresi yang dia pasang adalah ekspresi terkejut.

"kau kenapa?" tanya renjun heran pada haechan

"lawan mu ternyata pak jaemin!"

Renjun membelakakkan matanya, ia tak percaya dengan ucapan haechan, mana mungkin jaemin balapan sepertinya.

"kau pasti berbohong! Pak jaemin tak mungkin mau balapan seperti ini"

"saya bisa menjadi seperti mu, huang"

Renjun berbalik dan melihat jaemin tepat di depannya dengan jaket hitam dan celana panjang dan jangan lupakan sarung tangan yang terpakai rapih di kedua tangannya. 

"pak j—jaemin?" renjun menatap jaemin tak percaya, rasa terkejutnya makin menjadi

"saya yang menantang kamu, renjun"

A Good Wife Is Tsundere - ENDWhere stories live. Discover now