06

4.8K 479 0
                                    

Renjun yang memutuskan pulang tanpa jaemin langsung pergi, dia bukannya pulang ke apartemen tapi dia pulang ke rumah orangtuanya untuk sementara.

Sesampainya di kediaman orangtuanya, renjunpun langsung membunyikan bell rumah besar itu, tak lama setelah itu pintu di buka oleh bibi jang yang sudah lama bekerja dengan keluarga Huang itu.

"Tuan muda?" Kaget bibi jang.

"Mama dan baba ada dirumah?" Ucap renjun sembari memasuki rumahnya itu.

"Tuan dan nyonya sedang berada di China untuk urusan bisnis tuan muda." Ucap bibi Jang. Ditinggal lagi? Itulah yang ada di dalam pikiran renjun. Sebenarnya dia jadi suka keluar malam dan melakukan balap motor karena dia merasa sangat kesepian selalu ditinggalkan oleh ayah dan ibunya itu.

"Sejak kapan mereka pergi?" Ketus renjun.

"Baru pagi ini tuan muda. Tapi, kenapa tuan muda pulang kemari?" Ucap bibi Jang bingung.

"Aku sedang malas bertemu dengan pak jaemin." Ucap renjun santai lalu diapun masuk kekamarnya yang ada dilantai dua.

Sesampainya didalam kamarnya, renjunpun langsung menjatuhkan dirinya pada kasur empuk miliknya. Yang sangat dia rindukan itu. Tapi tidak lama setelahnya ponselnyapun berbunyi dan tertera nama jaemin hingga membuatnya malas untuk mengangkat dan mengabaikannya. Apa perdulinya dengan jaemin?



















At. Apartemen


Jaemin bingung karena renjun tidak pulang ke apartemen mereka. Membuatnya bingung dan penasaran dimana tunangannya saat itu.  Hingga dia menghubunginya tapi malah tidak diangkat oleh tunangannya itu.

"Kau mulai bermain-main denganku Huang. Kau lihat saja hukuman apa yang akan aku berikan padamu." Monolog jaemin lalu diapun langsung masuk kekamarnya dengan renjun untuk membersihkan tubuhnya.

Setelah beberapa menit, jaemin kembali melakukan panggilan telpon pada tunangannya itu tapi masih sama karena belum diangkat oleh renjun sama sekali. Dia hanya cemas saja karena sudah jam 19:00 dan renjun tidak kunjung pulang. Membuatnya semakin takut saja kalau tunangannya itu kenapa-napa. Lalu diapun melihat ponselnya yang kembali berdering dan tertera nama jeno.

"Ada apa?" Datarnya.

"Ayo bertemu diluar. Ada yang ingin aku katakan padamu"

"Baiklah. Aku akan sampai di tempat biasa" Lalu panggilan berakhir begitu saja.

Dan jaemin tanpa ambil pusing langsung mengambil jaket dan kunci motornya karena dia malas membawa mobilnya hanya untuk bertemu dengan jeno.









_______









At. Cafe.


Renjun memutuskan untuk bertemu dengan Haechan dan jun kyu di salah satu cafe karena dia sedang malas datang ke arena balap untuk malam ini.

"Ayo huang, sekarang coba jelaskan kenapa kau dan pak jaemin bjsa bertunangan? Sekaligus memberitahu Jun kyu." Ucap Haechan. Lalu renjunpun menceritakan apa yang terjadi padanya secara singkat.

"Jadi? Sekarang kau tinggal dengan pak jaemin?" Kaget Jun kyu.

"Hmm. Tapi aku sekarang pulang kerumah. Aku malas pulang ke apartemen." Ucap renjun datar.

"Apakah itu berarti kau akan segera menikah dengan pak jaemin?" Ucap Haechan.

"Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi." Ucap renjun datar.

"Bagaimana caranya?" Ucap kedua sahabatnya itu.

"Aku akan melakukan apapun caranya. Lagian aku tidak berniat menjadi istri pak jaemin." Ucap renjun datar.

"Tapi pak jaemin kan lumayan Jun." Ucap Jun kyu.

"Dia? Lumayan? Dalam mimpimu mungkin." Ucap renjun malas.

"Sudahlah kalau begitu, kita tidak usah membahas jaemin lagi. Kita makan saja. Aku tau kau pasti sangat lapar sekarang." Ucap Haechan lalu renjunpun langsung memakan makanannya dengan wajah datarnya dan itu sudah terlalu biasa dilihat oleh kedua sahabatnya itu.
















At. Club.

Jaemin memasuki club dengan wajah datarnya dan melihat jeno juga haruto sudah melambai padanya. Lalu diapun mendekat dan duduk.

"Kenapa? Kau ingin bicara apa Lee jeno?" Ucap jaemin to the point.

"Apa tidak bisa berbasa basi dulu jaem?" Ucap haruto.

"Aku tidak punya waktu untuk itu." Ucap jaemin datar.

"Terserah saja." Ucap haruto lalu meminum minuman miliknya.

"Jaemin sepertinya aku menyukai salah satu murid." Ucap jeno.

"Siapa?"

"Lee Haechan. Dia satu kelas dan sangat dekat dengan tunanganmu. Apa dia bisa membantuku?" Ucap jeno.

"Kau tanyakan saja sendiri." Datar jaemin.

"Ada apa? Kalian bertengkar?" Ucap haruto bingung.

"Ntahlah. Dia bahkan tidak pulang." Ucap jaemin.

"Kau bodoh. Dia pasti marah karena kau mengumumkan tanpa sengaja hubunganmu dengannya di sekolah. Dasar tidak peka." Ucap jeno dan itu cukup membuat jaemin kaget.

"Ternyata karena itu." Batin jaemin lalu memikirkan bagaimana cara membuat renjun pulang ke apartemen mereka lagi.













_______

Maaf kalo ada typo

A Good Wife Is Tsundere - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang