11

4.5K 396 0
                                    

Renjun terbangun. Ia melihat ke jam yang ada di nakas dan ternyata hari masih pagi. Dia bangun di jam yang tak di duga dirinya. Tanpa sadar tubuhnya kini sudah sangat dekat dengan jaemin di banding saat mereka bersiap untuk tidur.

Renjun sedikit melihat ke belakangnnya dan melihat jaemin yang masih tidur, renjun dengan perlahan melepaskan tangan jaemin yang melingkar di pinggangnya.

"kenapa aku seperti nyaman dengan sikap pak jaemin? Aish, tidak tidak!. Dia itu menyebalkan" gumam renjun

Renjun mulai berjalan menuju toilet untuk membersihkan diri, selagi jaemin masih tidur, renjun jadi bisa merasa tenang sebelum dia naik darah dan terus saja menahan rasa kesalnya.





Setelah kurang lebih setengah jam renjun selesai membersihkan tubuhnya, ia juga sudah rapih memakai seragamnya, yang membuat renjun bingung kenapa ada seragam sekolahnya di lemari jaemin dan  berukuran lebih besar. 

Renjun tak mau memikirkan apapun, ia memilih keluar dari kamar jaemin dan menuju dapur, sepertinya irene sedang memasak dan dia bisa membantunya. 

Dan benar saat sampai ia melihat irene sedang memotong sayuran dan bahan yang lain. 

Renjun berjalan perlahan mendekati irene
"mommy, bisa aku membantu mu?" tanya renjun

Irene sontak menoleh ke arah suara dan kemudian tersenyum melihat renjun yang kini tepat di depannya. 

"kau tidak akan merasa repot?" tanya irene

Irene bukannya ragu, sudah tau semua sifat renjun dari wendy, dan dia juga tau jika renjun itu pintar memasak. 

"tidak, jadi apa boleh?"

"baiklah"

Renjun tersenyum dan berpindah menjadi di sebelah irene, renjun melihat seluruh bahan yang ada di meja dapur. 

"mommy akan memasak sup?" tebak renjun, ia tau dari beberapa bahan

"iya, karena cuaca sedikit dingin"

"baiklah aku bisa memasaknya sendiri"

"benarkah? Jika kau ingin memasak makanan yang lain kau bisa mengambil bahan di kulkas dan juga jika kau ingin memakan buah ambil saja di kulkas" ucap irene

"baik, mom"

"jika begitu, mommy ingin menyiram tanaman sebentar. Dan jika kau butuh bantuan, panggil maid saja"

Renjun hanya mengangguk, setelah irene pergi, renjun mulai memakai celemek dan melanjutkan memotong sayuran.

Seperti biasa, renjun sangat telaten dalam hal seperti ini, apalagi masakannya bukan untuknya saja tapi untuk keluarga jaemin.

Saat renjun akan memasukkan sayuran ke dalam panci, renjun hampir saja menjatuhkan sayuran karena ia kaget dengan tangan yang melingkar di pinggangnya. 

"pak jaemin?!"

"hmm?" sahut jaemin, ia memilih meletakan dagunya pada pundak sempit renjun

"jangan menganggu, aku sedang memasak" ucap renjun

"tak apa, lagipula sup mu hampir jadi"

"bapak ingin pisau ini menancap pada bapak?" ujar renjun dengan memperlihatkan pisau pada jaemin yang masih memeluknya

Bukannya melepaskan pelukannya, jaemin malah tertawa kecil yang membuat renjun merengut kesal. 

"kamu lucu saat kesal dan marah seperti ini, renjun"

"bapak lebih baik diam dan pergi ke meja makan"

"baiklah, saya pergi"


Cup


Renjun membulatkan matanya saat jaemin mencium pipi kanannya, renjun menatap sengit jaemin yang hanya tertawa melihatnnya. 

"kamu ingin saya cium lagi?" tanya jaemin yang sudah berada di meja makan

"diam!"









________









Setelah di buat kesal, renjun kini tengah berjalan menuju kelasnya. Ada beberapa hal yang terjadi saat akan menuju sekolah, seperti jaemin yang hampir saja akan membuat sekolah heboh kembali dengan mengantar renjun, renjun memang berangkat dengan jaemin dan saat mobil jaemin sudah dekat dengan gerbang, renjun meminta untuk turun agar semua siswa tak melihatnya bersama jaemin. Sebenarnya jaemin sempat menolak tapi karena ia tau jika renjun tak mau seperti saat itu. Ya walau banyak murid yang belum berangkat.

Renjun mulai memasuki kelasnnya, renjun dapat melihat kedua temannya melihatnnya dan menunggunnya untuk duduk bersama mereka. 

"kenapa muka mu selalu kesal, huh?" tanya junkyu

"mungkin karena pak jaemin" balas haechan dengan sedikit menggoda renjun

"tapi ku lihat kau tak seperti sebelumnya" ucap junkyu

"maksud mu?" tanya renjun

"jika di lihat, kau sepertinya tak terlalu menolak pada pak jaemin seperti sebelumnnya" ucap junkyu, ia merasa begitu karena renjun memang saat di sekolah seperti tak terlalu menolak pak jaemin

"aku hanya menjaga sikap" ucap renjun

"benarkah? Tapi renjun yang biasanya tak seperti itu" ucap haechan

"lagipula tak apa jika kau akrab dengan pak jaemin" ujar junkyu

"dia itu menyebalkan"

"kau itu tsundere, renjun. Jangan buat rasa tsundere mu itu menjadi hal buruk"

"ya, aku akan mencoba menerimanya.  Tapi aku tak tau kapan aku bisa terbiasa"

"tak apa, itu lebih bagus"












_________


Maaf kalo ada typo




A Good Wife Is Tsundere - ENDWhere stories live. Discover now