27

3.3K 322 14
                                    

Pagi harinya, renjun kini mulai keluar dari mobil jaemin. Mereka sudah ada di sekolah sekarang, renjun keluar dengan tas yang ada di pundaknya dan jaemin keluar dengan tas berisi buku yang ia gunakan untuk mengajar. 

"renjun, hyung minta maaf tidak bisa mengantar mu ke kelas" jaemin berucap dengan rasa bersalahnya

"tak apa hyung, aku bisa sendiri" jawabnya

"maaf, hyung harus mengikuti rapat sekarang"

"yasudah cepat ke ruang guru, aku akan ke kelas"

Jaemin mengangguk tanda ia mengerti, perlahan jaemin mendekatkan wajahnya pada renjun, kecupan ringan pada dahi dapat renjun rasakan.

"belajar dengan benar" ucap jaemin

"iya hyung"

Renjun melambaikan tangannya sembari melangkahkan kakinya meninggalkan area parkir guru.








Saat sampai di kelas, seperti biasa renjun langsung menuju tempat duduknya dan meletakkan tasnya.

"hei huang, dimana pak jaemin? Biasanya kau di antar olehnya" ucap haechan

"ada rapat, jadi dia tak bisa mengantar ku"

"apa akan ada acara?" celetuk junkyu

"aku tak tau, mungkin hanya rapat biasa" jawab renjun

"kemarin pak jaemin tak jadi ikut kumpul-kumpul itu, bukan?" tebak haechan

"benar, pak jeno juga?" renjun berbalik tanya

"mereka di jebak oleh guru lain" ucap junkyu

"kau tau?" heran haechan

"pak haruto yang memeberitahu ku"

"hei sejak kapan kau semakin dekat dengan pak haruto?" renjun bertanya

"entah, aku tiba-tiba menjadi dekat dengannya"

"apa guru yang menjebak mereka, menyukai mereka?" haechan berucap, mungkin bukan jika mereka menyukai ketiga guru tampan itu

"benar juga, tapi aku percaya pada jaemin" ucap renjun










—————








Saat bel istirahat berbunyi, Renjun dan kedua temannya kini tengah menuju kantin, renjun hanya mendengarkan haechan dan junkyu yang sedang berbicara entah tentang apa, renjun tak mengerti.

Renjun memutar bola matanya malas mendengarkan kedua temannya tak berhenti berbicara.

"ren?" tiba-tiba haechan menjadi bingung karena ia di tahan agar tak melangkahkan kakinya

"ada apa?" tanya junkyu

Renjun hanya diam melihat kemana arah mata pandangannya. Renjun hanya tertawa kecil membuat kedua haechan bingung dengan renjun

"ren? Ada—

Haechan tak melanjutkan perkataannya saat melihat kemana mata renjun mengarah, jaemin yang sedang menahan agar heejin tak jatuh ialah yang membuat renjun menghentikan mereka berjalan

"dia bu heejin, bukan?" ucap junkyu pelan

"ouh, yasudah ayo ke kantin" renjun berucap dengan santai dan berjalan mendahului haechan juga junkyu

"ren! Tunggu" pekik haechan lirih

Renjun berjalan lebih dulu dan membiarkan haechan juga junkyu mengikutinya.

Saat akan melewati jaemin dan heejin, renjun sengaja seperti sedang batuk hingga membuat jaemin dengan spontan melepaskan genggamannya pada lengan heejin. 

"maaf menganggu" ucap renjun dengan santai

Renjun membungkuk sebentar lalu kembali berjalan, namun ia di tahan oleh jaemin. 

"ren, saya ikut kamu" ucap jaemin, sementara heejin hanya menatap mereka berdua, jangan lupakan haechan dan junkyu yang hanya melihat dari sudut

"tidak perlu, pak" jawab renjun melepaskan tangan jaemin yang menahannya

"ren, saya ikut kamu" jaemin mengulang kembali ucapannya kali ini nadanya lebih tegas

"lebih baik selesaikan urusan bapak lebih dulu" renjun berucap dengan nada yang di tekan lalu melenggang pergi begitu saja

Jaemin yang akan berjalan namun di dahului oleh haechan dan junkyu.

"pak jaemin?" panggil heejin pelan

Jaemin berbalik lalu menatap datar heejin.

"diam, saya harus menemui tunangan saya" ucap jaemin lalu pergi dari hadapan heejin

Sementara heejin hanya tersenyum kecil menatap punggung jaemin yang perlahan hilang dari pandangannya.

"sebuah hal yang menguntungkan"







Dan di sisi jaemin, ia kini sedang mencari keberadaan renjun dengan mekihat ke sekeliling kantin, sampai akhirnya ia dapat melihat siluet tunangannya itu. Dengan cepat jaemin berjalan mendekat ke tempat renjun berada dengan kedua temannya. 

"renjun, saya mau bicara sama kamu" ucap jaemin yang kini berada di hadapan renjun

"mau bicara apa ya pak? Tugas? Atau apa?" ucap renjun datar

"sayang" jaemin mencoba membujuk renjun namun renjun hanya menatapnya datar

"maaf pak, saya ada urusan" renjun bangkit dan meninggalkan jaemin, tak perduli dengan makanannya dan kedua temannya yang hanya memperhatikan

Jaemin mengusap wajahnya dan menghela nafasnya.

"renjun butuh waktu pak, dia cemburu" ucap haechan

Jaemin menatap haechan dan junkyu, ia hanya pasrah.

"saya tau, saya mau menjelaskan pada renjun agar dia tidak salah paham pada saya"



















—————


Maaf kalo ada typo

A Good Wife Is Tsundere - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang