bonchap #jaemren

3.4K 238 5
                                    


5 tahun telah berlalu sekarang pasusu yang menikah dengan penuh kebahagiaan telah beranjak semakin dewasa dan telah di karuniani buah hati setahun yang lalu. Renjun juga sudah menjadi pelukis handal yang selama ini dia harapkan. Renjun, yang sekarang telah resmi menjadi ibu semakin terlihat bertanggung jawab dan cantik yang pastinya. Dia juga terkadang masih terlihat sangat manja pada jaemin selaku suaminya. Jaemin sendiri tidak masalah. Toh dia inginnya renjun hanya manja padanya. Bahkan dia selalu mencari kesempatan agar bisa menempeli renjun, tapi tetap saja kalah dengan anak mereka.

Pagi ini renjun terlihat tengah berada di dapur mansion itu, sekarang nohyuck, harukyu dan yoshiho telah tinggal di rumah masing-masing.

Sementara jaemin saat ini masih berada di alam mimpinya bersama sang putera kecil yang terlihat sangat cantik dan menggemaskan layaknya renjun.

"Oeekk....oekkkk....oekkk."

Jaemin membuka matanya dan melihat sang anak yang telah menangis sepertinya anaknya sudah haus dan mencari sang ibu tapi tidak ada. Jaemin langsung tersenyum dan menggendong anaknya sembari mengecupi pipi anak itu dan meminangnya. Lalu mereka berduapun keluar dari dalam kamar menuju dapur, karena jaemin sangat yakin renjun tengah berada di dapur saat ini.


Di dapur...


"Sayang?" Panggil jaemin.

"Eh? anak mama nangis ternyata. Sini, sini" Ucap renjun mematikan api kompor dan melepaskan apronnya lalu mengambil sih kecil dari jaemin yang tesenyum sejak tadi.

"Ada apa hyung? Kenapa kau tersenyum saat anakmu menangis?" Bingung renjun setelah anak mereka ada di gendongannya.

"Itu karena kau sayang " Ucap jaemin tersenyum lalu mengecup pipi chubby renjun dan melanjutkan acara memasak istrinya itu. Sedangkan renjun hanya diam saja sembari menggelengkan kepalanya melihat tingkah jaemin yang semakin aneh setiap harinya setelah pernikahan mereka. Renjun lantas duduk di kursi meja makan dan membuka kancing baju piyama nya karena renjun memang belum mandi pagi ini tapi sudah mencuci wajahnya. Lalu diapun mendekatkan wajah anaknya pada putingnya dan dengan senang hati di hisap oleh anaknya yang benar-benar sangat haus sepertinya sembari Renjun mengelus kepala sang anak. Jaemin yang melihatnya tersenyum senang.

"Aku terkadang iri pada Na Chenle."

"Apa maksudmu Hyung? Chenle kan anakmu." Ucap renjun menatap jaemin.

"Dia selalu saja mudah mengambil atensimu dari pada aku. Aku kan cemburu." Ucap jaemin cemberut.

"Kau aneh Hyung." Ucap renjun terkekeh pelan.

"Aku? Tidak. Aku bukan aneh tapi cemburu karena perhatianmu terbagi. Aku tidak suka, tapi aku juga tidak bisa protes karena perhatian itu untuk anakku." Ucap jaemin.

"Aku bingung kau semakin manja setiap harinya Hyung. Karena itu juga kita cepat mendapatkan chenle kau tidak pernah absen sih meminta jatahmu." Ucap renjun kesal.

"Tapi kau senang bukan dengan adanya lele kita."

"Tentu saja." Ucap renjun senang.

"Setidaknya aku berarti lebih pandai dibanding jeno. Haechan saja baru hamil sekarang begitu pula dengan mashiho." Ucap jaemin bangga.

"Kau ini ada-ada saja hyung." Ucap renjun lalu menyadari kalau chenle telah melepas putingnya dan menatapnya bingung.

"Aaa anak mama sudah selesai." Ucap renjun tersenyum pada chenle lalu diapun menutup kembali kancing bajunya dan menciumi anaknya sedangkan jaemin menyiapkan semua sarapan dimeja makan.

"Bagaimana kalau kita memberikan adik untuk chenle?" Ucap jaemin duduk dihadapan renjun dan mengambil sarapannya.

"Aku akan membunuh mu sekarang juga Hyung, aku tidak mau dulu, aku ingin chenle besar dulu.' Ucap renjun menolak.

"Baiklah. Aaaaa" Ucap jaemin menyuapi renjun dan dengan senang hati diterima oleh renjun karena dia sedang kerepotan menggendong chenle. Chenle hanya melihat bingung ayah dan ibunya itu.

"Oh iya Hyung, acara pernikahan haruto dan Jun kyu kapan?" Ucap renjun disela-sela kunyahannya.

"Malam nanti, pastikan anakku tidak kedinginan nantinya. Dan pastikan kau sudah memompa ASI mu dirumah. Aku tidak mau milikku dilihat oleh orang lain." Ucap jaemin sembari menyuapi renjun dan dirinya sendiri.

"Di mengerti Hyung. Kita juga ada janji datang ke rumah Mama dan baba. Hyung tidak lupa bukan?"

"Tentu saja sayang. Lele pasti senang bertemu dengan Kakek dan neneknya." Ucap jaemin tersenyum.




























Disini sekarang jaemren dan chenle berada di kediaman huang yang langsung disambut hangat oleh wenyeol bahkan ibu renjun itu langsung mengambil cucunya dari gendongan anaknya lalu masuk lebih dulu.

"Baba." Rengek renjun dan Chanyeol langsung merangkul anaknya lalu membawa renjun masuk. Jaemin yang melihat menggelengkan kepalanya karena dia merasa renjun memang bayinya yang malah memiliki bayi. Sangat menggemaskan semakin hari.


Di dalam....


"Mama tidak akan memelukku?" Ucap renjun mempoutkan bibirnya membuat jaemin tersenyum.

"Tidak. Lele sangat menggemaskan dibandingkan dirimu." Ucap Wendy yang asyik bermain dengan anak berumur setahun itu.

"Nana Hyung huee..." Ucap renjun sembari menangis dan merentangkan tangannya, jaemin langsung mendekat dan menggendong renjun ala koala.

"Mama titip lele ya." Ucap jaemin.

"Pasti jaemin." Ucap Wendy dan jaemren pun langsung pergi ke taman belakang. Sedangkan Chanyeol ikut bermain dengan cucunya itu.



Di taman belakang....


"Sayang?"

"Hmm."

"Kenapa kau jadi sangat cemburu pada chenle. Biasanya tidak seperti ini."

"Ntahlah. Aku tidak bisa mengontrol emosiku yang itu hyung, aku bingung." Ucap renjun melonggarkan pelukan pada leher jaemin dan menatap jaemin dengan tatapan polosnya.

"Atau jangan-jangan perbuatan kita Tempo Minggu kemarin sudah membuahkan hasil"

"Maksud Hyung?"

"Siapa tau saja lele sudah akan punya adik"

"Tidak mungkin. Sudahlah Hyung. Jangan membahasnya kau jadi terlihat seperti pedofil."

"Tapi kau suka bukan?"

"Diamlah." Ucap renjun yang memerah dan jaemin tertawa lalu diapun mendekatkan wajahnya pada renjun dan renjun yang mengerti langsung menutup matanya hingga ciuman lembut itu terjadi. Baik jaemin maupun renjun sangat bersyukur karena berakhir indah satu sama lainnya. Mereka juga memiliki harapan yang baik untuk semuanya. Dan harapan terbaik untuk keluarga mereka sendiri terutama anak mereka saat ini.



























——————

Maaf kalo ada typoo


A Good Wife Is Tsundere - ENDWhere stories live. Discover now