40

3K 263 6
                                    

Flashback

—————


Saat ini jaemin akan menjalankam urusannya, dia kini masih menelusuri jalan raya yang ramai untuk pergi ke rumah seseorang yang di tujunya. 

Dengan beberapa orang yang mengikutinya di belakang, jaemin sudah sampai di tempat yang di tuju.

Di depan rumah heejin, jaemin keluar dari mobil " kalian bersembunyi lebih dulu, saat heejin keluar dan mendekat pada ku, baru kalian membekapnya dari belakang" ucap jaemin pada dua orang yang mengikutinya tadi

Kedua orang itu mengangguk lalu memundurkan mobil yang mereka tumpangi untuk bersembunyi lebih dulu.
Setelahnya, jaemin mengeluarkan ponsel yang ada di sakunya lalu mencari kontak yang bernama heejin. 

"jika bukan karena rencana ku, aku tak sudi menyimpan nomor mu" gumam jaemin.

Tak menunggu waktu lama, heejin mengangkat telfon dari jaemin." aku di depan rumah mu, keluarlah" ucap jaemin

Dengan telfon yang masih tersambung, jaemin dapat melihat heejin yang keluar rumah dari luar gerbang.  Perlahan demi perlahan, heejin sampai di gerbang dan membuka gerbang rumahnya. 

Jaemin mematikan telfon dan kembali menyimpan ponselnya pada saku celananya.  Beruntung di sekitar rumah heejin tengah sepi.

"aku rindu pada mu" ucap heejin bersamaan dengan memeluk jaemin. 

"sial. Aku benci tubuhnya bersentuhan dengan ku" batinnya berucap

Jaemin melepas pelukan heejin dan menatapnya "kau merindukan ku?" tanyanya, hanya untuk basa basi walau jaemin terpaksa melakukannya

"hmm, renjun sialan itu merebut mu dari ku" cemberut heejin

"menjijikkan, renjun ku lebih lucu di banding diri mu" batinnya lagi

"kau kemari untuk mengajak ku pergi?" tanya heejin. Wanita ini sepertinya memang terlalu percaya diri.

"iya, aku ingin mengajak mu pergi" ucap jaemin

Heejin langsung berbinar, tanpa ia sadari dua orang suruhan jaemin sudah berada tepat di belakangnya, dan tanpa membuang waktu, jaemin langsung memberi kode untuk kedua orang itu membekap heejin.

"lakukan" ujar jaemin, memberi perintah pada orang suruhannya

"maksud mu— eumphh

Salah satu orang membekap heejin dengan kain yang sudah di beri obat tidur dan satu orang lagi mengangkat tubuh heejin. 

"bawa dia di mobil kalian, aku tak mau mobil ku terdapat bekas tubuhnya"

"baik tuan"

setelahnya kedua orang itu membawa heejin dengan mengamati sekitar begitu juga jaemin. Kedua orang itu lebih dulu pergi menuju tempat yang jaemin katakan saat merancang rencana. 

A Good Wife Is Tsundere - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang