09

4.5K 450 10
                                    

Sudah masuk saat untuk semua murid beristirahat, renjun dan tentunya haechan dan junkyu, mereka bertiga pergi bersama ke kantin. 

Haechan yang bertugas memesan dan renjun bersama junkyu menunggu haechan kembali. 

"hei, ayolah ceritakan bagaimana semalam" ucap junkyu, dia sedari tadi penasaran dengan renjun dan jaemin.

"aku tak mau membahasnya" ketus renjun

"apa terjadi sesuatu? Ahh mungkin sesuatu yang membuat mu merasakan rasa aneh?" goda junkyu

"diam! Aku sedang tak mau membahas pak jaemin"

"tapi jika boleh jujur, aku setuju jika kau dengan pak jaemin.  Kalian terlihat lucu" kekeh junkyu

"no! Kami tidak terlihat lucu, dia hanya membuat ku naik darah" sarkas Renjun

"ouh benarkah? Sepertinya jika kau bersama jaemin kau akan berbeda"

"sudah diam!"

Junkyu hanya tertawa kecil, dia senang menggoda renjun seperti ini dan rasanya sangat menyenangkan.

Setelah beberapa menit, haechan kembali dengan nampan yang dibawanya. Dia meletakan makanan sesuai yang di minta renjun dan junkyu lalu dia ikut duduk di samping junkyu. 

"ah iya, ini untuk mu" ucap haechan meletakan dua kotak susu stroberi pada renjun

"hmm? Aku tak meminta ini" ucap renjun

"dari pak jaemin"

Renjun mencoba melihat ke arah meja yang di khususkan guru, ya jaemin ternyata menatapnya juga dan jaemin kini tersenyum kecil padanya.  Renjun segera memalingkan wajahnya dan meminum susu itu. 

"bagaimana dengan tugas kalian?" tanya haechan

"tugas?" junkyu malah bertanya

"ya, tugas dari pak haruto"

"ouh, aku sudah membuat liriknya dengan pak haruto, tapi hanya setengah"

"kenapa kau cepat sekali?"

"lalu kalian?"

"aku sedikit gugup saat bertemu pak jeno"

"dan renjun?"

"aku masih malas, lagi pula aku bisa meminta kapan saja"

"dia berbeda dengan kita, dia hanya perlu memberitahu pak jaemin kapan saja dan urusan selesai" ucap haechan
"sepertinya suara renjun dan pak jaemin jika di satukan akan terdengar bagus" pikir junkyu

"benar! Aku setuju" ucap haechan

"jangan banyak berharap, suara kami tidak mungkin sebagus itu" ujar renjun

"itu menurut mu"










—————








Renjun sudah pulang dan kali ini dia pulang  ke apart bukan ke rumahnya lagi. Renjun sudah berganti baju. Karena jaemin adalah guru, maka dia pulang terlambat di banding dirimya.

"apa aku harus memasak untuk pak jaemin?" monolog renjun

Dia tiba tiba memiliki niatan untuk memasakan makanan, tapi ia juga takut jika jaemin tak cocok dengan makanan yang di masaknya

"haruskah?" tanya renjun pada dirinya

Setelah berdiam sedikit lama, renjun meyakinkan dirinya untuk memasak makanan. Semoga saat dia selesai jaemin belum pulang jadi dia bisa bersembunyi lebih dulu. 

Renjun sudah siap dengan celemek yang terpasang pada tubuhnya, dia mulai memotong sayuran dan mencucinya. Renjun sangat telaten saat memasak, ini seperti bukan renjun. Dulu memang renjun sering belajar memasak bersama wendy hanya saja kini orang tuanya selalu sibuk dalam bisnisnya. 

Renjun kali ini memotong daging ayam yang sudah di bersihkannya lalu ia memasukan daging ayam pada panci yang sudah berisi sayuran. Dia akan memasakan hidangan yang menurutnya mudah. 

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya sup buatan renjun jadi. Renjun melepas celemeknya dan mulai menata masakannya di meja makan. 

"baiklah semua sudah siap. Pak jaemin akan pulang sebentar lagi"

Renjun segera menuju kamar, dia tak perlu ikut makan bersama jaemin karena sebelum pulang ia lebih dulu pergi bersama haechan dan junkyu ke sebuah cafe yang biasa mereka kunjungi. 

Setelah di kamar, renjun hanya berdiri di balkon, ia melihat pemandnagan sekitar dari balkon.  Rasanya berbeda, ia kini bersama orang yang tak terlalu ia kenal. 

Setelah setengah jam berlalu, renjun masih tetap berada di balkon, bagi renjun menenangkan jika ia di balkon. 




Ceklek




Bunyi pintu kamar terbuka, renjun menoleh dan melihat jaemin yang tersenyum kecil padanya.  Dengan segera renjun memalingkan kembali wajahnya menatap kearah luar.

Perlahan pinggangnya terasa seperti ada yang memeluknya, renjun berjengit kaget dan ingin berbalik namun tak bisa.

"pak jaemin?!"

"sstt, biarkan seperti ini. Ini sangat nyaman untuk saya"

"tapi pak!" renjun akan melayangkan protes saat ini

"biarkan seperti ini, renjun. Saya suka memeluk kamu" ucap jaemin, semenjak pelukkannya semalam, jaemin jadi ingin selalu memeluk renjun

Renjun mengurungkan niatnya yang ingin melayangkan protes. Dia membiarkan jaemin kali ini.

"kamu yang memasak?" tanya jaemin, ia meletakkan dagunya di pundak sempit renjun

"bukan" jawab renjun, ia hanya malu untuk mengakui itu, dan ia takut jika masakannya tak cocok dengan jaemin.

"jangan berbohong, masakan kamu itu enak, renjun"

"ku kira masakan ku tak cocok dengan bapak" gumam renjun

Jaemin terkekeh, ia masih bisa mendengar gumaman renjun

"saya suka dengan masakan kamu. Lain kali masakan untuk saya lagi" ucap jaemin

"hmm"














————-



Maaf kalo ada typo

Double up special ulang tahun renjun
(づ ̄ ³ ̄)づ

A Good Wife Is Tsundere - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang