25

3.7K 314 2
                                    

Kembali lagi dengan hari dimana renjun harus pergi ke sekolah, renjun juga sudah dekat dengan kelasnya. sekarang dia sedang berada di sebelah jaemin yang mengantarnya ke kelas. 

"belajar dengan benar, mengerti?" ucap jaemin memperingatkan tunangannya, mereka sudah sampai di kelas renjun

Renjun hanya mengangguk membalas ucapan jaemin yang sangat sering dia dengar. 

"hari ini hyung mengajar di kelas ku, bukan?" tanya renjun

Jaemin mengangguk pelan "iya, jam kedua. Ada apa memangnya?" tanyanya

"tidak ada, yasudah aku akan masuk" pamit renjun

Jaemin kembali mengangguk tanda ia mengizinkan dan segera renjun masuk ke dalam kelasnya. 

Saat renjun masuk, ia di hadiahi tatapan aneh dari haechan. Renjun hanya menanggapinya dengan wajah datarnya dan segera duduk di bangkunya.

"kalian semakin mesra saja" goda haechan

Renjun memutar bola matanya malas, ia sudah lelah dengan haechan yang terus saja menggodanya. "ini masih pagi, chan. Jangan membuat ku kesal" ucapnya

"baiklah, kau sudah mengerjakan tugas mu?" tanya haechan

Junkyu yang mendengar itu mengerutkan dahinya bingung "ada tugas?" tanya junkyu
"tugas dari pak jeno, apa kalian sudah?"

"sial, aku lupa" umpat renjun, ia tak tau jika ada tugas dari pak jeno

"kau sudah, chan?" tanya junkyu

Haechan menggeleng tanda ia belum mengerjakannya "aku juga lupa" lirihnya

"kau kekasih pak jeno, jadi kita tak akan di hukum. Percaya pada ku" ucap junkyu dengan mantap

"percaya diri sekali eoh? Jika kita di hukum bagaimana?" tanya renjun

"lakukan saja, apa susahnya" balas junkyu santai

"ah sudahlah, daripada memikirkan tugas bagaimana jika kita pergi sepulang sekolah?" tawar haechan, sudah lama juga mereka bertiga tidak pergi bersama

"aku harus meminta izin lebih dulu" ucap renjun

"kami tau jika kau haru meminta izin dengan pak jaemin"
















Masuk jam istirahat, renjun bersama haechan dan junkyu berjalan bersama menuju kantin. Namun sayang sekali, saat mereka sampai, tempat untuk duduk sudah penuh. Mereka mungkin datang sedikit terlambat atau para murid saja yang terlalu cepat sampai dan memesan?

Renjun melihat kesana-kemari mencoba mencari tempat yang masih kosong atau bisa untuk mereka bertiga namun tetap saja semuanya terlihat penuh.

"haruskah kita makan di kelas saja? Di sini sangat ramai" ucap junkyu

"aku malas harus memesan lalu kembali ke kelas" balas haechan, ia hanya malas jika harus ke kelas lagi.

"ayo ke meja pak jaemin dan yang lain" ujar renjun menarik tangan kedua temannya itu. 

"tidak apa jika kita dengan para guru?" tanya junkyu yang saat ini di tarik oleh renjun

"jaemin hyung sendiri yang menyuruh" balas renjun, ya saat junkyu dan haechan sibuk berbicara, renjun melihat jaemin yang mengangkat tangannya dan menyuruh dia untuk bergabung dengannya

Saat mereka sampai, renjun segera duduk di samping jaemin, sementara itu junkyu duduk di sebelah haruto dan haechan? Jangan tanyakan dia, haechan bahkan langsung bersandar pada pundak jeno, mungkin sedikit tidak sopan tapi jeno saja tidak masalah dan malah menyukainya. 

"untuk mu" ucap jaemin yang memberikan susu stroberi pada renjun

Renjun tersenyum lalu mengambil susu pemberian jaemin "terimakasih" ucapnya

"woah, seorang huang renjun tersenyum? Ini moment langka" ucap haechan yang sedari tadi melihat interaksi temannya itu dengan tunangannya

"chan..." renjun menatap kesal haechan

"dia jarang tersenyum?" tanya jaemin

Haechan mengangguk "saat aku berteman dengan renjun, dia sangat jarang tersenyum. Pada saat tertentu dia akan tersenyum atau saat dia merasa senang" jelas haechan

Tanpa haechan sadar, jeno yang memperhatikanya sedari tadi hanya merasa gemas.

"renjun juga jarang bersikap manis seperti belakangan ini" ucap junkyu

"sudah, jangan di lanjutkan" ucap renjun sedikit merengek

"lihat? Dia bahkan sekarang merengek seperti bayi" goda junkyu

Semuanya tertawa, dan renjun hanya memasang wajah kesalnya.

"dia lucu, beruntung kau memilikinya, jaem" celetuk haruto

"tentu, dia sangat manis" timpal jaemin

"hyung, boleh aku pergi dengan haechan dan junkyu?" tanya renjun

"boleh saja" balas jaemin

"lalu dengan kencan yang hyung katakan?"

"maaf, hyung harus ikut acara yang di adakan para guru" ucap jaemin

"kalian akan berkencan? kenapa tidak bilang?" tanya jeno

"jika aku mengatakannya, apa yang akan kau lakukan?"

"kau bisa izin untuk tidak mengikuti acara itu" kini haruto yang berbicara

"tidak perlu, hyung ikut saja ke acara itu" ucap renjun, ia tau jaemin pasti akan lebih memilih kencan dengan dirinya jika jaemin tau dia bisa izin untuk tidak mengikuti acara itu. 

"kau dan pak jaemin bisa berkencan kapan saja jika kau mau, bukan?" ucap junkyu

"tidak, dia juga punya kesibukan" balas renjun

"sepertinya kita harus mencoba triple date" saran jeno

"ide bagus, agar haruto semakin dekat dengan junkyu" balas jaemin

"kita akan seperti pengasuh yang menjaga tiga bocah" ujar haruto

"benar juga, mereka itu seperti bocah berumur 5 tahun" timpal jaemin setuju dengan ucapan haruto, bahkan jeno juga ikut mengangguk menyetujui.

"kami bukan bocah!" protes mereka dengan serentak

Yang lebih tua hanya tertawa melihat wajah kesal dari murid mereka, lebih dari murid maksud mereka. 























——————

Maaf kalo ada typo

A Good Wife Is Tsundere - ENDWhere stories live. Discover now