16

4.2K 388 2
                                    

Hari telah menjelang malam. Tapi renjun masih saja bermanja-manja pada jaemin bahkan setelah mereka selesai makan malam. Sebenarnya ini bukan sifat renjun sekali, tapi karena dia sudah memutuskan untuk menerima jaemin, akhirnya dia merubah sedikit sifatnya.

"Sudah selesai kan?" Ucap jaemin tersenyum dan renjun hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawabannya.

"Ingin tidur sekarang?" Ucap jaemin dan renjun lagi-lagi hanya menganggukkan kepalanya saja. Sontak saja jaemin segera berdiri dengan renjun yang berada pada gendongannya lalu masuk kedalam kamar mereka.

Setengah jam kemudian, renjun telah jatuh kedalam mimpinya sedangkan jaemin hanya memandang wajah cantik tunangannya itu. Dia benar-benar mengagumi renjun yang sangat cantik walaupun bersifat nakal dan tsundere tapi saat dia manja sangat menggemaskan. Apa lagi jika puppy eyesnya terbentuk. Jaemin berani bersumpah kalau itu sangat indah sekali. Dia sangat ingin menyembunyikan renjun dari orang-orang agar tidak dilihat oleh siapapun. Tapi, apa daya? Renjun kan bukan barang jadi tidak bisa dilakukan seperti itu.


Drrrtt....drrrtt...drrrtt...


Jaemin mengalihkan pandangannya dari mengagumi wajah cantik sang tunangan pada ponsel sih mungil lalu diapun mengambilnya secara perlahan dan melihat nama ibu dari tunangannya itu lalu mengangkatnya.

"Hallo bunda?"

"Oh jaemin? Dimana renjun?" Bingung Wendy pasalnya bukan anaknya yang mengangkat ponselnya.

"Dia baru saja tertidur bunda. Ada apa?" Ucap jaemin.

"Tertidur? Bukannya ini masih belum terlalu malam jaemin? Apa renjun sedang sakit?" Ucap Wendy cemas.

"Iya bunda. Kemarin tiba-tiba badannya panas sekali. Tapi, sekarang sudah lebih baik. Ada apa bunda?"

"Apa bisa besok kau membawa renjun setelah sekolah ke rumah bunda."

"Tentu saja bunda. Memangnya kalau boleh tau ada apa ya bunda?" Ucap jaemin penasaran.

"Oh itu kakak sepupu renjun berkunjung dari China bersama dengan suami dan anaknya. Renjun sangat dekat dengan kakaknya itu. Kau bisakan membawanya pulang?"

"Pasti bunda. Bunda tenang saja."

"Tapi bunda minta satu hal lagi, boleh?"

"Tentu saja bunda. Silahkan."

"Jangan beri tau renjun ya. Biar kejutan jadinya."

"Baik bunda."

"Baiklah. Kalau begitu selamat istirahat untuk mu jaemin."

"Bunda dan ayah juga." Ucap jaemin lalu panggilan berakhir dan jaeminpun kembali menarik renjun yang telah tidur dengan sangat nyenyak pada dekapannya lalu ikut tertidur bersama.

















_______________













Keesokan paginya, jaemin dan renjun telah berada di sekolah. Bahkan renjun tidak mempermasalahkan keluar dengan jaemin dari mobil yang sama tidak seperti sebelumnya.

"Ingat nanti jangan ada rencana apapun. Kamu harus ikut dengan Hyung." Ucap jaemin pada renjun yang telah turun bersama dengannya.

"Iya. Aku mengerti. Bawel sekali." Ketus renjun lalu diapun masuk lebih dulu membuat jaemin tersenyum dengan tingkah renjun yang terkadang manja dan ketus seperti barusan. Tepat saat itu, seseorang menepuk bahunya hingga jaemin melihatnya.

"Kau jeno. Aku kira siapa tadi."

"Kau benar-benar sangat bucin sekali. Jangan sampai kau dikatai gila oleh yang lainnya nanti. Mengerti?"

"Ya aku mengerti. Tapi, bagaimana dengan murid yang kau sukai itu."

"Jangan membahasnya."

"Wae?"

"Sepertinya dia tidak menyukaiku."

"Aku yakin dia sangat menyukaimu."

"Kenapa kau bisa sangat yakin?"

"Ntahlah. Kalau kau tidak percaya cari tau saja sendiri." Ucap jaemin lalu pergi meninggalkan sahabatnya itu.

"Ya! Na Jaemin!" Pekik jeno kesal pada sahabatnya itu.



















—————

Maaf kalo ada typo


A Good Wife Is Tsundere - ENDحيث تعيش القصص. اكتشف الآن