24

3.6K 339 2
                                    

Sore harinya, renjun sudah berada di apart dan dia kini tengah duduk di atas kasur, sedangkan jaemin, ia sedang membersihkam diri.

Hari ini jaemin merasa senang bahkan membuatnya merasa seperti remaja yang sedang jatuh cinta pada pandangan pertama.

Renjunnya kini lebih dekat dengannya, seperti mimpi yang menjadi nyata. Sangat lucu. Renjun bahkan seperti sudah tidak ragu lagi untuk melakukan kontak fisik seperti, berciuman, berpelukan dan lain lagi. 

Sedari tadi renjun sibuk dengan ponselnya sampai ia tak menyadari sang tunangan yang sudah selesai membersihkan dirinya juga sudah rapih dengan pakaian santainya. 

Jaemin yang melihat itu hanya berjalan mendekat dan tanpa aba-aba, ia langsung menjatuhkan dirinya dengan paha renjun sebagai tumpuan kepalanya.

"eh, hyung?" bingung renjun yang mendapat perlakuan yang mendadak dari jaemin.

"boleh seperti ini sebentar?" pinta jaemin

"tentu" jawab renjun dengan meletakkan ponselnya di sebelahnya. 

Dengan perlahan, ia mengelus lembut rambut jaemin, matanya ikut memperhatikan jaemin yang memejamkan matanya seperti sedang menikmati setiap elusan darinya. 

"hyung lelah?" tanya renjun pelan

"sedikit" jawab jaemin sedikit bergumam

"hyung mau makan dulu? Akan aku masakan jika hyung mau" tawarnya

"tidak, seperti ini saja" jawab jaemin tanpa membuka matanya

Setelahnya renjun hanya diam, membiarkan jaemin berbuat semaunya. Namun jaemin malah memeluk pinggangnya dan mendusel di bagian perutnya, seperti bayi besar. 

"hyung mencintai mu, lebih dari apapun" celetuk jaemin tiba tiba

Renjun menunduk mencoba melihat jaemin "huh? Tiba-tiba?" bingungnya

"hmm, demi apapun. Kamu tenaga saya, kamu rumah saya. Rumah yang selama ini saya harapkan"

"hyung?" renjun semakin bingung dengan jaemin yang berucap seperti itu.

"nyaman dan hangat, tetap jadilah renjun yang bisa membuat saya merasa jika kamu adalah segalanya untuk saya, renjun"

Renjun hanya diam, membiarkan jaemin mengeluarkan semua yang ingin dia katakan. Renjun hanya mendengarkan.

"jangan pernah pergi, renjun. Bahkan jika kamu ingin pergi, saya tak akan mengizinkannya" 

Jaemin terus saja berucap, dan renjun hanya mendengarkan dengan seksama setiap ucapan tunangannya. 

"aku disini, hyung. Aku tak akan pergi" ucap renjun

"sekalipun kamu pergi, saya akan membawa kamu kembali, renjun"

"hyung mengantuk? Atau sudah tidur?" tebak renjun, bisa saja tunangannya ini sedang mengigau

Jaemin membuka matanya dengan perlahan "saya masih sadar"

"lalu kenapa berucap seperti itu?"

"hyung hanya mengatakan apa yang ingin hyung katakan, jadi jangan pergi. Tetap dengan hyung"

Renjun hanya mengangguk tanpa ada niatan membalas ucapan jaemin, dia merasakan sesuatu yang tak pernah ia rasakan, bahkan perutnya seperti di penuhi oleh kupu-kupu.

"hyung tidak mau makan dulu?" tawarnya lagi

"saya mau kamu" tiba-tiba suara jaemin menjadi serak

"maksud hyung?" tanya renjun

"saya mau kamu, renjun" jaemin mengulang kembali ucapannya

Perlahan, jaemin bangkit dan menatap renjun yang ikut menatapnya. 

"h—hyung" gugup renjun saat jaemin menatapnya dengan intens

Namun,  jaemin malah memeluk renjun dan menenggelamkan wajahnya pada leher renjun, menyamankan dirinya dalam pelukan.

"kita tidur sebentar, ya? Setelah itu baru kita makan malam" ucap jaemin

Renjun hanya mengangguk dalam pelukan, jaemin melepaskan pelukannya lalu mengambil posisi dengan bersandar pada kepala kasur. Jaemin menepuk bantal di sebelahnya tanda ia meminta renjun untuk mendekat dan tidur di sebelahnya.

Saat renjun sudah berada di sebelah jaemin, tiba tiba jaemin menarik renjun pelan dan berakhir renjun kembali ada di dalam pelukan jaemin. Kepala renjun bertumpu pada dada jaemin.

"bagaimana jika besok kita berkencan" ucap jaemin.

"kemana?" tanya renjun

"kamu mau kemana?"

"tidak tau, banyak tempat yang bagus"

"baiklah, biarkan hyung yang mengurusnya, kamu hanya perlu menikmatinya"

Renjun mengangguk lalu menyamankan dirinya, dan jaemin kini mengelus rambut renjun dengan lembut dan tangannya yang lain mengelus punggung renjun. 



























—————


Maaf kalo ada typo

A Good Wife Is Tsundere - ENDWhere stories live. Discover now